Gubernur Koster Terapkan Prinsip Trisakti Bung Karno Dalam Percepatan Program Pembangunan Bali
- 11 April 2025
- Info & Peristiwa
- Denpasar

Denpasar, PorosBali.com- Gubernur Bali Wayan Koster langsung bergerak cepat, tegas, keras, dan lurus menata Program Super Prioritas Mendesak (PSPM) Provinsi Bali 2025-2030. Semua pihak terkait tingkat provinsi dan kabupaten/kota dikumpulkan dalam rapat koordinasi Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Program Pembangunan Bali di Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Jumat 11 April 2024.
Dalam rakor ini, semua pihak terkait yang tergabung tim terpadu dan percepatan program pembangunan Bali lima tahun kedepan hadir dan mendengar langsung arahan Gubernur Koster. Kemudian, semua pihak berkomitmen akan menjalankan semua program prioritas. Koster menegaskan tiga hal mendasar yang menjadi tujuan pembangunan Bali ke depan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Tiga hal fundamental dan komprehensif yang menjadi tujuan yakni mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat Bali. Kemudian, mewujudkan Bali padma bhuana dan menjalankan prinsip Tri Sakti Bung Karno (Presiden pertama RI Ir. Soekarno).
“Tujuan pembangunan Bali ke depan harus mewujudkan Prinsip Trisakti Bung Karno. Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan tatanan dengan nilai-nilai manawamadawa (Manusia dengan sifat-sifat kedewaan), mengatur sendiri tata, kehidupan masyarakat,sesuai dengan adat-istiadat, dan kearifan lokal Bali,” kata Koster.
Masyarakat Bali, menurut Koster, harus berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan. Gubernur Bali dua periode ini menjelaskan, pembangunan Bali 5 tahun ke depan diselenggarakan dengan Pola Pembangunan Semesta Berencana dengan satu pulau, satu pola dan satu tata kelola.
Baca Juga: Gubernur Koster Pimpin Rakor Percepatan Pembangunan Bali
Ini merupakan pendekatan penyelenggaraan pembangunan yang terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi satu kesatuan wilayah. Pola pembangunan Bali ini merupakan arah dan strategi untuk memuliakan unteng alam, manusia, dan kebudayaan Bali bersifat ideologis, kultural, religius, dan nasionalis.
Ia menjelaskan, tim terpadu dan percepatan PSPM akan menjalankan sejumlah bidang prioritas untuk menjaga dan meningkatkan kualitas alam, manusia, dan kebudayaan Bali. Bidang tersebut yakni pertama berhubungan dengan adat, tradisi, seni dan budaya serta kearifan lokal.
Kedua kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, jaminan sosial dan ketenagakerjaan. Ketiga, transformasi perekonomian dengan Ekonomi Kerthi Bali. Keempat, infrastruktur darat, laut, dan udara serta transportasi. Kelima, lingkungan, kehutanan, dan energi. Keenam, Pulau Bali Pulau Digital dan Keamanan Bali.
Gubernur Koster juga menjabarkan tim terpadu dan percepatan pelaksanaan pembangunan Bali yang dihuni berbagai unsur terkait seperti pemerintah, kepolisian, TNI, komunitas masyarakat, akademisi dan media. Ia juga memaparkan tugas dan tanggung jawab yang sesegera mungkin dijalankan tim terpadu dan percepatan.
Turut hadir dalam rakor ini, Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa, Wagub I Nyoman Giri Prasta, Sekda Bali Dewa Made Indra, Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra, SH, Ketua PHRI Bali Tjok Oka Artha Ardana Sukawati, sekda 9 kabupaten/kota, rektor perguruan tinggi se-Bali, serta kepala perangkat daerah Provinsi Bali. (pbm1)
Komentar