Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara Ngodakin Ida Bhatara di Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri sekaligus mengikuti Upacara Ngodakin Ida Bhatara di Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana, Desa Padang Sambian Kelod, Selasa (20/8). (foto/hms)

Denpasar, PorosBali.com- Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri sekaligus mengikuti Upacara Ngodakin Ida Bhatara di Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana, Desa Padang Sambian Kelod, Selasa (20/8). Turut hadir dalam acara tersebut anggota DPRD Kota Denpasar I Nyoman Tananjaya Asmara Putra, Camat Denpasar Barat IB Made Purwanasara, Perbekel Desa Padang Sambian Kelod I Gede Wijaya Saputra, tokoh masyarakat Komang Indra Wirawan, serta pengempon pura setempat.

Pemucuk Prawartaka Karya Made Suwarsa mengatakan, acara ini merupakan rangkaian dari renovasi Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana yang telah dimulai sejak bulan Juli 2024 lalu. Pada hari ini dilaksanakan napak tangan serta nuasen mulas Prerai Ida Bhatara Ratu Ayu Gede, Ratu Bagus (Barong), Ratu Ayu Manik Geni, Topeng Sidakarya, dan rerencangan lainnya.

Baca Juga: Pujawali Pura Praja Natha Kantor Walikota Denpasar

Suwarsa menjelaskan, Ngodakin Ida Sesuhunan ini ditargetkan selesai pada bulan September 2024 dan langsung melakukan prosesi Melaspas serta memakuh yang digelar pada 10 September 2024 mendatang. “Tentunya kami selaku prawartaka mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak khususnya dari jajaran Pemkot Denpasar, sehingga seluruh rangkaian upacara ini dapat terlaksana dengan lancar, dan semoga Ida Bhatara Sesuhunan senantiasa memberikan kerahyuan kepada kita semua,” ujar Made Suwarsa.

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, upacara ini merupakan momentum bagi masyarakat serta pengempon untuk selalu eling terhadap Ida Sesuhunan sehingga diharapkan dapat meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

“Karena sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama untuk menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga kesakralan budaya, keharmonisan antara Parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana di masyarakat,” ujar Jaya Negara. (Pbm2)


TAGS :

Komentar