Wagub Giri Prasta Hadiri Upacara Tawur Tabuh Gentuh di Pura Agung Payangan
- 07 April 2025
- Seni Budaya
- Gianyar

Gianyar, PorosBali.com- Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta berkesempatan menghadiri sekaligus bersembahyang dalam Upacara Tawur Agung Pedanan yang merupakan bagian dari Karya Agung Mamungkah, Tawur Tabuh Gentuh, Tawur Pedanan, Padudusan Agung, Ngusaba Desa, lan Ngusaba Nini di Pura Agung Payangan, pada Minggu (6/4).
Dalam kesempatan tersebut, ia sangat mengapresiasi semangat warga Desa Payangan yang telah bergotong-royong mewujudkan upacara yadnya ini sejak berbulan-bulan sebelumnya. “Warga dengan semangat ngromba datang, tidak hanya meluangkan waktu dan tenaga, tetapi juga mengeluarkan biaya untuk mewujudkan karya agung ini,” ujarnya di hadapan ratusan warga Desa Payangan yang begitu antusias menyambut kedatangan Wakil Gubernur Bali.
Wagub Giri Prasta juga menyampaikan apresiasi atas semangat beryadnya warga, karena hal tersebut merupakan implementasi dari visi-misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru. “Hal ini sejalan dengan salah satu visinya, yaitu menjaga keseimbangan antara manusia dan Sang Pencipta,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan, upacara ini dapat dikategorikan sebagai utamaning utama, untuk mengingatkan generasi penerus akan pentingnya upacara Ngusaba Dalem. Ia pun menyarankan agar Bendesa Adat atau Prawartaka Karya membuatkan prasasti, mengingat upacara utamaning utama ini hanya dilaksanakan setiap 30 tahun sekali.
“Saya harap agar dibuatkan prasasti atas berlangsungnya upacara ini sehingga anak cucu kita mengetahui sejarah upacara ini. Jadi ke depan tidak ada istilah saling kaden,” jelas Giri Prasta.
Apresiasi juga ia sampaikan saat melihat berbagai sarana upacara yang semuanya tampak baru, tanpa ada yang berjamur atau berbau. Ia menyebut hal ini sebagai standar yang baik dalam pelaksanaan yadnya, sehingga upacara di Desa Payangan dapat dijadikan contoh oleh desa-desa lainnya.
Mantan Bupati Badung dua periode ini juga berharap agar dudonan upacara ini benar dan mautama. “Yang mana maksudnya, upakara lan uparengga adalah sarana dan taksu jagat Bali yang mautama. Setelah itu, saya harapkan masyarakat semua bersatu dalam melaksanakan upacara seperti ini, karena dengan bersatu, setengah perjuangan akan berhasil, serta dengan bersatu pula kita bisa membuat jembatan emas bagi generasi ke depan,” tutupnya.
Sebagai bentuk ngastiti bhakti ring Ida Betara, Wagub Giri Prasta secara pribadi mapunia sebesar Rp 50 juta.
Untuk diketahui, rangkaian karya tersebut dilaksanakan mulai tanggal 1 April hingga penyineban yang akan dilaksanakan pada 16 April 2025. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Gianyar, Penglingsir Puri Agung Payangan, serta undangan terkait lainnya. (pbm1)
Komentar