Pariwisata dan UMKM, Dua Sektor Yang Berkaitan dan Saling Mendukung
- 07 November 2020
- Pariwisata
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Tjok Ace) berkesempatan menjadi keynote speaker dalam acara ONLINE CONFERENCE:
THE 4TH BALI INTERNATIONAL CONFERENCE TOURISM AND CREATIVE ECONOMY IN RESPOND TO PANDEMIC COVID-19, melalui zoom, dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Pemprov Bali, pada Sabtu (7/11).
Wagub Cok Ace mengatakan Pariwisata dan UMKM merupakan dua sektor yang berkaitan dan saling mendukung. Sektor pariwisata bisa menggenjot UMKM karena wisatawan, begitu pula UMKM bisa menjadi daya tarik wisata baru untuk menarik wisatawan.
Pandemi Covid-19 telah memukul kedua sektor tersebut terutama di Bali. Cok Ace mengatakan sekitar 54% PDB Bali bersumber dari sektor pariwisata. “Sekitar 9,7 triliun rupiah hilang tiap bulan karena pandemi ini sehingga menyebabkan keterpurukan ekonomi,” imbuhnya. Hal itu diperparah dengan angka pertumbuhan ekonomi di minus 10,98% di trimester kedua. “Ini yang terparah dari Bom Bali I dan II ataupun letusan gunung Agung,” jelasnya.
Situasi ini juga mengubah tatanan kehidupan bermasyarakat. Masyarakat Bali yang terkenal komunal dengan sistem menyamebraya kegiatannya mulai dibatasi karena kebijakan untuk menekan penyebaran virus ini.
Cok Ace mengatakan, saat ini sektor UMKM sangat diperlulan untuk menyelamatkan perekonomian Bali di tengah krisis. Ia berharap UMKM bisa menggunakan teknologi untuk memasarkan produk hingga ke mancanegara. Karena ini terbukti sangat efektif pada masa pembatasan sosial ini.
Ia juga menekankan Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen untuk terus bersinergi dengan segala pihak untuk menanggulangi pandemi ini serta menyelamatkan perekonomian dan membantu masyarakat Bali. Berbagai kebijakan serta kerjasama baik dengan Desa Pakraman dan Organisasi Pariwisata telah dilakukan demi menekan dampak penyebaran Covid-19.
Melalui seminar ini ia juga berharap akan ditemukan berbagai kesimpulan serta saran untuk pemerintah mengenai peningkatan sektor ekonomi, pariwisata dan UMKM Bali.
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnuthama Kusubandio juga mengatakan bahwa sektor Pariwisata dan UMKM merupakan sektor yang paling terdampak oleh pandemi ini. Bahkan data World Tourism Organization mengatakan jika sektor pariwisata tahun 2020 terpuruk hingga 70%.
Menurutnya pemerintah telah mengeluarkan tiga kebijakan kunci menanggulangi dampak Covid-19, seperti perlindungan tenaga kerja tersampak, alokasi dana untuk menanggulangi Covid-19, serta bantuan stimulus untuk sektor-sektor terdampak.
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menurutnya telah mengeluarkan program berupa Bangga Buatan Indonesia, yang intinya mengajak warga Indonesia untuk membeli produk dalam negeri demi membantu para pengerajin kita. Program ini juga bertujuan agar peredaran uang di dalam negeri bisa dijalankan sehingga bisa menggerakkan perekonomian bangsa juga.
Mengenai pariwisata Bali, ia optimis pasca pandemi ini akan bangkit kembali. Bali yang merupakan ikon pariwisata Indonesia selalu dirindukan oleh wisatawan tak hanya mancanegara namun juga dalam negeri. Hal tersebut terbukti saat libur panjang akhir Oktober yang lalu, Bali mencatat kedatangan turis yang signifikan selama pandemi. “Sekitar 92 ribu turis domestik berlibur ke Bali, dengan angka penerbangan yang naik fantastis juga selama libur Maulid Nabi serta cuti bersama kemarin,” jelasnya. Melihat hal tersebut ia yakin pariwisata Bali akan pulih jika penerbangan internasional bisa dibuka. (Pbm1)
Komentar