UMKM Kabupaten Bangli Terapkan Layanan Sistem Berbasis QRIS
- 09 Agustus 2020
- Ekonomi & Bisnis
- Bangli
Bangli, PorosBali.com- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) berkesempatan hadir pada acara Launching Layanan Sistem Berbasis Qris pada UMKM Kabupaten Bangli yang bertempat di Anjungan Penelokan, Kintamani, Bangli, pada Minggu (9/8). Pada kesempatan tersebut ada beberapa point yang disampaikan, yaitu:
Wagub Cok Ace mengapreasiasi hadirnya sistem transaksi digital berbasis Qris yang digelar oleh BPD Bali. Menurutnya sistem ini akan membantu para UKM karena aman dan juga efisien. Ia mengatakan sistem ini bisa menguntungkan para UKM serta pedagang kecil. “Saat ini banyak pedagang kecil kita yang kadang ditipu oleh pembeli dengan menggunakan sistem pembayaran konvensional. Entah nilainya kurang atau memakai uang palsu. Sistem Qris bisa meminimalisir hal tersebut,” jelasnya.
Ia juga mengatakan sistem pembayraan Qris bisa meyakinkan para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara, bahwa Bali siap menggunakan transaksi yang aman di tengah pandemi Covid-19 ini. “Bali sudah mulai berupaya penggunaan cashless, dimana sistem tersebut diyakini juga sebagai media penyebaran virus. Seluruh wisatawan di Bali bisa menggunaka layanan ini, tidak hanya di hotel, restaoran namun juga para pedagang kecil juga siap melayani menggunakan metode pembayaran ini,” imbuhnya. Apalagi sistem pembayaran ini juga telah sesuai dnegan SE Gubernur Bali nomor 3355 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru yang salah satunya mengatur untuk penggunaan cashless dan contactless.
Di samping itu ia juga mengapresiasi Bangli, khususnya Kintamani Batur yang berhasil menjadi salah satu magnet wisatawan di era tatanan hidup era baru ini. Sebelum dibuka untuk lokal pada tanggal 9 Juli yang lalu, banyak wisatawan lokal yang sudah mengunjungi kawasan ini sehingga ekonomi di wilayah ini pun bergeliat kembali setelah cukup lama lumpuh akibat pandemi Covid-19. Ia berharap momentum tersebut bisa menjadi kebangkitan pariwisata Bali juga ke depan setelah dibuka untuk wisatawan mancanegara 11 September mendatang.’
Meskipun ia juga menyadari bahwa kemungkinan perkembangan pariwisata di Bali belum bisa kembali normal seperti sedia kala dalam waktu dekat. Hal itu dikarenakan aturan penerbangan yang masih ketat oleh pemerintah pusat serta faktor wisatawan mancanegara di Negara asal yang belum bisa ke Bali. Namun ia mengatakan harus tetap optimis dan melakukan berbgai upaya, salah satunya adalah dengan sistem pembayaran Qris ini.
Apresiasi yang mendalam juga disampaikan oleh Bupati Bangli, I Made Gianyar dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho. Bupati Bangli mengatakan banyak potensi di Bangli yang bisa digali dan diperkenalkan ke level nasional serta internasional, tidak hanya objek wisata tapi juga UKM dan hasil pertanian. Dengan sistem pembayaran Qris ia berharap para petani bisa lebih maju serta dilirik oleh para wisatawan yang tidak ragu berbelanja.
Sementara Kepala perwakilan BI Bali Trisno Nugroho meyakini penggunaan quick response code Indonesian standard (QRIS) semakin mempercepat pemulihan ekonomi di Pulau Dewata tersebut. erekonomian Bali tercatat mengalami kontraksi minus 10,98 persen (yoy) pada triwulan II-2020. "Seperti yang kita ketahui bersama, Seiring dengan semakin berkurangnya kasus penambahan pasien positif covid-19. Sekarang lah saatnya untuk melakukan pemulihan ekonomi dan pariwisata agar Bali bangkit," katanya. Menurutnya perekonomian Bali dapat terangkat dengan menerapkan adaptasi baru sebagaimana tertuang dalam SE Gubernur Bali Nomor 3355. Tatanan baru tersebut tak hanya mewajibkan protokol kesehatan bagi masyarakat tapi juga penggunaan transaksi nontunai.
Trisno menambahkan QRIS Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor termasuk di pusat perbelanjaan, objek wisata, hingga rumah sakit.
"Ini karena mendukung faktor bersih (clean), sehat (health), aman (safety) and kelestarian lingkungan (environment sustainability) yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi," tambah dia. Trisno mengemukakan penyedia ataumerchant yang telah menggunakan QRIS per 31 Juli 2020 mencapai 113.737merchant.
Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma mengaku rangkaian pengenalan transaksi Qris di Kabupaten/Kota ini juga sebagai upaya BPD untuk mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19 yang diatur oleh SE Gubernur Bali nomor 3355. Ia mengtakan BI telah menyetujui BPD menerapkan sistem Qris ini pada tanggal 28 September 2019 yang lalu, dan dengan adanya pandemi ini, maka sistem pembayaran ini pun digenjot penggunaannya.
Untuk di Bangli sendiri, ia mengatakan sistem pembayaran ini sudah bisa dilakukan di RSJ Provinsi Bali, di objek wisata Desa Penglipuran serta berbagai UKM dan produk pertanian di Bangli. Ia berharap dengan launching produk ini, maka BPD Bali bisa sejajar dengan pelaku perbankan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani mengajak masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan terutama di tempat umum. Ia juga mengakui dengan launching sistem pembayraan ini sudah sesuai dengan program Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environment).
Ia mengakui pandemi Covud-19 ini telah memberikan banyak hikmah kepada manusia, yaitu kembali kepada kebutuhan dasar, kembali kepada hidup bersih serta melestarikan lingkungan. Ia juga mengaku Kemenparekraf akan terus mendukung segala upaya Pemerintah Aderah dan pemangku kepentingan dalam hal ini industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk masuk dan mengimplementasikan era adaptasi baru. “Kami juga menjamin kepada wisatawan bahwa industri pariwisata di Bali terutama UMKM sudah siap menyambut wisatawan dan memberikan pelayanan digital,” tandasnya.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Elyanus Pongsoda, Kepala Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab serta Jro Gede Batur. Acara pada pagi itu dilanjutkan dengan bersepeda hingga Hotel Pitamaha Ubud. (Pbm1)
Komentar