Komisi IV DPRD Badung Raker dengan Dinas Kebudayaan, Evaluasi Festival Ogoh-ogoh
- 19 Maret 2025
- Seni Budaya
- Badung

Badung, PorosBali.com- Komisi IV DPRD Kabupaten Badung di bawah komando ketuanya Nyoman Graha Wicaksana menggelar Rapat Kerja dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung pada Selasa (18/3/2025). Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Gosana II Lantai 2 Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Badung tersebut, membahas evaluasi pelaksanaan kegiatan Festival Ogoh-ogoh tahun 2025.
Selain Ketua Komisi IV DPRD Badung I Nyoman Graha Wicaksana, raker juga dihadiri anggota Komisi IV lainnya seperti I Nyoman Dirgayusa dan I Gede Suraharja. Sedangkan dari Dinas Kebudayaan Badung hadir Kepala Disbud Badung I Gde Eka Sudarwitha beserta jajaran.
Kepada awak media, Graha Wicaksana mengatakan, rapat kerja ini dilaksanakan sebagai fungsi pengawasan terkait viralnya di media sosial atas pelaksanaan Festival Ogoh-ogoh. Untuk itu, pihak Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung menyampaikan adanya kekurangan dari sistem penilaian, yang awalnya kesepakatan 60 dan 40 persen, setelah dikalkulasi itu menjadi 53 dan 47 persen.
“Itulah perlunya juri memberikan informasi kepada audiennya, sehingga tidak terjadi miskomunikasi, tidak terjadi penafsiran yang salah, sehingga nanti menimbulkan rasa kekecewaan dan lain sebagainya. Kita sepakat akan lebih memperbaiki apa yang kurang pada tahun ini,” kata Graha Wicaksana.
Meski demikian, Komisi IV DPRD Badung sangat mengapresiasi Dinas Kebudayaan Badung atas terlaksananya Festival Ogoh-ogoh tahun 2025 ini, sekaligus memberikan motivasi kepada Dinas Kebudayaan agar tetap melaksanakan kegiatan ini untuk tahun depan di Puspem Badung.
“Kita melihat esensi dari pelaksanaan ogoh-ogoh ini atau dampak yang kita nikmati dari pelaksanaan ogoh-ogoh. Ini betul-betul ada pelestarian adat dan budaya. Ada rasa kebersamaan, semangat kegotong-royongan, rasa kebanggaan adik-adik kita yang luar biasa sehingga dapat melaksanakan pementasan ogoh-ogoh,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Graha Wicaksana menyarankan beberapa hal kepada Dinas Kebudayaan Badung. Pertama, diharapkan anggarannya lebih besar lagi, sehingga keluhan masalah tenda yang bukan rigging itu bisa diantisipasi. Kedua, terkait dengan penjurian, pihaknya berharap supaya adanya ketua/koordinator juri yang bisa menyampaikan penilaian-penilaian nilai-nilai yang dilombakan. Ketiga, jika ada salah satu peserta yang tidak menampilkan pementasannya sesuai dengan nomor urutnya itu harus diberikan sanksi, mungkin bukan didiskualifikasi, tapi pengurangan nilai.
“Jadi, sudah seyogyanya dana itu bisa ditingkatkan, sehingga pelaksanaan berikutnya saya yakin akan lebih baik, lebih wah dan semangatnya pun akan menjadi lebih baik,” harapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha menyebutkan, pihaknya disarankan untuk melakukan perbaikan terhadap penyelenggaraan, baik dari sisi teknis maupun pra menuju Puspem dan juga dari sisi penjurian. Dari sisi teknis, lanjutnya, perlengkapan properti dan equipment itu, baik tenda, yang kemudian juga kelengkapan lainnya, termasuk venuenya mungkin dilengkapi dan diperbaiki, termasuk penataan parkir dan juga dari sisi penjurian agar betul-betul disosialisasikan dan disimulasikan.
Untuk pelaksanaan tahun depan, lanjutnya, ada perubahan cara penilaian Festival Ogoh-ogoh, baik penilaian ogoh-ogoh itu sendiri maupun penilaian fragmennya. “Kita akan pisahkan itu, ada beberapa pendapat termasuk rapat dewan juri pun sudah menyampaikan atau menyimpulkan untuk di masa berikutnya adalah untuk dilakukan pemisahan penilaian ogoh-ogoh, baik dia ogoh-ogoh stay dan digerakkan, kemudian adalah fragmen yang mencakup beberapa kategori,” pungkasnya. (pbm2)
Komentar