Umur Harapan Hidup Krama Bali Tembus 75 tahun, Gubernur Koster Siapkan Manajemen Urus Manula

Denpasar, PorosBali.com- Sungguh mulia hati Gubernur Bali terpilih periode 2025-2030 Wayan Koster. Pria asal Desa Sembiran ini telah memikirkan nasib para krama Bali yang akan memasuki masa lanjut usia (manula).
Koster akan menyiapkan manajemen untuk mengurus para manula. Seperti apa konsep teknis, Gubernur Koster telah memikirkannya. Alasan utamanya, karena Koster paham bahwa usia/umur harapan hidup krama Bali saat ini bisa sampai 75,01 tahun.
“Umur harapan hidup di Bali sampai 75 tahun. Sudah naik sekarang. Kalau makin meningkat, lama kelamaan ke depan kita akan ngurusin banyak manula. Kita harus menyiapkan manajemen yang baik untuk ngurusin lingsir-lingsir ke depan,” kata Gubernur Koster di Denpasar belum lama ini.
Selain itu, Koster juga menjelaskan terkait indikator pertumbuhan ekonomi Bali secara makro. Beberapa hal penting disampaikan Koster agar krama Bali tahu kondisi Bali sebenarnya. “Pertumbuhan ekonomi Bali sekarang 5,48 persen. Ini data terakhir 2024, dan lebih tinggi dari pertumbuhan nasional 5,03 persen. Kini astungkara, Bali sudah pulih dari situasi covid-19,” katanya.
Sementara untuk pendapatan domestik regional bruto (PDRB) per kapita di Bali mencapai Rp 67,32 juta per tahun. Sudah Lebih tinggi dari situasi sebelum covid-19 yang saat itu Rp 57,76 juta. Sekarang sudah bertambah Rp 10 juta dan lebih tinggi dari nasional.
“Tingkat kemiskinan di Bali di angka 3,8%. Artinya masih ada yang miskin di Bali. Tapi persentase 3,8 % terendah di Indonesia karena tingkat kemiskinan nasionalnya 8,57%,” katanya.
Koster juga menjelaskan, tingkat kesenjangan di antara penghasilan masyarakat 0,348. Lebih tinggi daripada kesenjangan Indonesia 0,381.
“Jadi kita lebih merata penghasilannya. Untuk tingkat pengangguran di Bali 1,79%. Terendah di Indonesia karena secara nasional 4,91 persen. Kemudian indeks pembangunan manusia/IPM 78,63%. Peringkat tertinggi kelima se Indonesia. Masih kalah kita sama Jakarta, dan Yogyakarta,” jelasnya.
Gubernur Bali yang akan memasuki periode kedua ini menjelaskan, kondisi terkini angka stunting di Bali. Dalam data yang dipaparkan Koster, angka stunting Bali 7,2%. Angka ini terendah di Indonesia. “Inilah kondisi kita di Bali. Jadi sebenarnya dari sisi indikator makro, Bali ini bagus. Satu faktor di antaranya adalah faktor alamiahnya, seperti berdagang, segala macam serta beberapa pekerjaan secara otodidak yang dijalani krama Bali,” tutup Gubernur Koster. (pbm1)
Komentar