DPRD Bali Keluarkan Rekomendasi Penutupan Sementara Finns Beach Club
- 13 Februari 2025
- Info & Peristiwa
- Denpasar

Denpasar, PorosBali.com- Akhirnya, DPRD Provinsi Bali melalui Komisi I resmi merekomendasikan penutupan sementara Finns Beach Club hingga semua izin operasionalnya terpenuhi. Hal itu terungkap dalam rapat yang digelar di ruang rapat gabungan DPRD Renon, Kamis (13/2/2025).
Penutupan sementara ini berawal dari permasalahan insiden kembang api yang sempat viral pada 13 Oktober 2024, yang dianggap menyinggung nilai-nilai budaya setempat. Sikap tegas ini diambil setelah kasus ini berlangsung hampir 5 bulan yang lalu.
Ketua Komisi I DPRD Bali I Nyoman Budiutama menegaskan, Finns Beach Club telah mendapat teguran tertulis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk melengkapi perizinan dalam waktu 60 hari kerja, tetapi hingga kini syarat tersebut belum dipenuhi. “Karena belum ada penyelesaian, kami merekomendasikan penutupan sementara Finns Beach Club sampai seluruh izin mereka dipenuhi,” ujar Nyoman Budiutama.
Anggota DPRD Bali menilai pentingnya ketegasan dalam menegakkan aturan demi menjaga kesakralan adat dan budaya Bali.
Menanggapi keputusan ini, Community Director Finns Beach Club, I Wayan Asrama, menyatakan pihaknya akan menghormati keputusan DPRD Bali dan segera melengkapi persyaratan yang diminta. “Kami akan melakukan beberapa prosedur yang sudah disampaikan oleh anggota DPRD Bali, seperti melengkapi persyaratan untuk bisa membuka kembali Finns Beach Club,” ujarnya.
Keputusan ini tentu saja menjadi peringatan bagi pelaku usaha di Bali untuk lebih memperhatikan aturan dan kearifan lokal dalam menjalankan bisnis mereka. Selain kelengkapan perizinan, pengusaha wajib hukumnya untuk menghormati kearifan lokal yang ada di Bali.
Rapat tersebut dihadiri anggota Komisi I lainnya yakni Dewa Nyoman Rai, Nyoman Oka Antara, Made Suparta, Anak Agung Gede Agung Suyoga, I Ketut Rochineng, Wayan Bawa, Wayan Tagel Winarta, Wayan Gunawan, dan Somvir. Selain itu, perwakilan dari eksekutif dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali juga turut memberikan pandangan. (pbm1)
Komentar