Srikandi PLN Bergerak Dukung Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Karangasem
- 21 November 2024
- Info & Peristiwa
- Karangasem
Karangasem, PorosBali.com- PT PLN (Persero) melalui program Srikandi Movement menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan menyalurkan bantuan pengembangan kapasitas Kader Posyandu (Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu) di Desa Duda Timur, Selat, Karangasem, Rabu (20/11).
Tak hanya kader posyandu saja yang memperoleh kesempatan untuk memperkuat kemampuannya melalui pelatihan, namun Kader Bina Keluarga Balita juga turut memperoleh kesempatan untuk mengikuti kegiatan pelatihan. Peningkatan kapasitas para kader kesehatan yang berjumlah 90 orang dari 9 banjar di Desa Duda Timur ini dilakukan untuk mendukung tumbuh kembang anak dalam rangka menurunkan angka stunting yang sempat meningkat. Selain itu, pada program ini juga memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada 330 balita yang berada di Desa Duda Timur.
Hal ini disampaikan Nining Asih Pratiwi, Koordinator Srikandi Bali Nusra yang juga menjelaskan, program ini menjadi program Srikandi Movement di tahun 2024. “Srikandi Movement ini sudah 2 tahun berjalan. Untuk kali kedua ini, kami fokus pada kesehatan ibu dan anak,” jelasnya.
Nining menambahkan, sebelumnya Srikandi PLN telah melakukan survei terlebih dahulu sehingga mengetahui bahwa masih banyak keluarga baru yang belum memahami bagaimana merawat dan memaksimalkan tumbuh kembang anak. Ia mengatakan, ini nantinya akan menjadi salah satu tugas dari Kader Posyandu, untuk membantu menangani penurunan angka stunting melalui pendampingan.
Baca Juga: PLN Gelar Simulasi Tanggap Bencana, Pastikan Kesiapsiagaan Pegawai Hadapi Kondisi Darurat
Lebih lanjut pihaknya berharap bahwa penanganan stunting ini tak hanya dilakukan sebulan atau dua bulan saja. “Semoga program ini dapat dilakukan terus-menerus agar desa ini nanti dapat menurunkan angka stunting sehingga menjadi kebanggaan,” ucapnya.
Perbekel Desa Duda Timur I Gede Pawane menyampaikan peningkatan angka stunting di Duda Timur ini paling tinggi. Jadi program ini sesuai dengan permasalahan yang menjadi perhatian pemerintah setempat.
“Memang stunting awalnya hanya 9 kasus, dan kami berusaha agar stunting tersebut turun dengan memberikan bantuan kepada ibu hamil dan anak-anak, tetapi justru angka meningkat setelah ada bantuan susu menjadi 31 kasus. Ini karena sebelumnya ibu-ibunya tidak mau datang karena tidak ada susu atau bantuan yang lain,” tuturnya.
Ia menambahkan, dengan bantuan hari ini dari Ibu Srikandi PLN, dirinya yakin dalam jangka waktu 2 bulan 3 bulan stunting di Duda Timur dapat diselesaikan dengan baik. “Mudah-mudahan selanjutnya kerja sama PLN dan ibu- ibu Srikandi dapat berlanjut terutama dalam melakukan pendampingan kepada ibu hamil untuk mengurangi angka stunting,” ucapnya. (pbm6)
Komentar