Lanang Taman: Terima Kasih Pak Koster Sudah Bangun SMK di Bebandem
- 23 Oktober 2024
- Politik
- Karangasem
Karangasem, PorosBali.com- Calon Gubernur (Cagub) Bali Nomor 2, Wayan Koster menyerap aspirasi warga Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem pada Rabu (23/10/2024). Wayan Koster yang juga Gubernur Bali 2018-2023 ini didampingi Calon Bupati Karangasem Nomor Urut 2, Gede Dana.
Saat itu, sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan aspirasi warga setempat. Salah satunya, I Gusti Lanang Taman yang menyampaikan aspirasi warganya.
I Gusti Lanang Taman mengawali dengan mengungkapkan bahwa Wayan Koster selama menjabat gubernur telah berkontribusi sangat besar terhadap daerah Kecamatan Bebandem terutama Desa Sibetan. Ia menyebutkan, di antaranya pembangunan embung untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga sekitar Gunung Agung yang masih terisolasi.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa Wayan Koster telah membangun SMK Negeri 1 Bebandem. Namun, ia selanjutnya meminta agar setelah terpilih kembali sebagai gubernur periode 2025-2030, agar melakukan pembangunan perluasan kelas untuk jurusan kelas Tata Boga.
Baca Juga: Kampanye di Seririt, Wayan Koster Minta “Krama” Bali Warisi Toleransi
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Koster karena telah membangun SMK di Sidemen, sehingga anak-anak kami bisa sekolah di dekat desanya. Tapi karena siswanya terus bertambah, maka ada kebutuhan tambahan kelas. Lahannya sudah ada. Jadi kami mohon pada periode kedua Bapak, agar dibantu pembangunannya,” jelasnya.
Sedangkan khusus Desa Sibetan, menurutnya, Wayan Koster telah memfasilitasi pembangunan wantilan desa adat dan dua seperangkat alat gamelan gong. “Suksma niki Pak Koster, desa kami telah dibantu,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Calon Gubernur (Cagub) Bali Wayan Koster mengungkapkan, selama menjabat gubernur meski terkendala pandemi covid-19, pihaknya telah berhasil membangun 17 SMA/SMK di seluruh Bali.
“Titiang akan bangun itu (penambahan kelas untuk SMK Negeri Sidemen, red). Biar tidak ada lagi anak-anak SMP yang tidak tertampung. Kasian mereka, sudah 79 tahun kita merdeka tapi masih banyak anak-anak SMP kesulitan melanjutkan ke SMA/SMK gara-gara kekurangan jumlah sekolah,” tegasnya. (Pbm1)
Komentar