Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Korban Kecelakaan Tewas dan Satunya Alami Koma, Keluarga Minta Penabrak Bertanggungjawab

Korban lakalantas Ida Ayu Adi Swandewi (49) tahun alami koma hingga kini masih menjalani perawatan intensif di HCU RSD Mangusada, Badung, Sabtu (7/9/2024). (foto/ist)

Badung, PorosBali.com- Ida Ayu Adi Swandewi (Dayu Swandewi) usia 49 tahun menjadi korban kecelakaan tragis hingga tak sadarkan diri alias koma beberapa hari. Sangat disayangkan, pengemudi mobil Xenia (DK 1607 AU)  inisial GCL (21) yang menabrak korban belum bertanggung jawab atas kejadian ini. Bahkan lebih miris lagi, Ida Bagus Oka Suyadnya yang membonceng korban dalam kecelakaan lalu-lintas (lakalantas) maut tersebut meninggal di tempat kejadian peristiwa (TKP).

Hingga kini Dayu Swandewi masih menjalani perawatan intensif di High Care Unit Rumah Sakit Daerah (HCU RSD) Mangusada, Badung. 

Kondisi mengenaskan wanita yang tinggal di Griya Magelung, Mengwi ini, seketika membuat keluarganya sedih dikarenakan Dayu Swandewi masih bergantung pada tabung oksigen. Hal ini disebabkan Dayu Swandewi mengalami masalah pernafasan akibat kecelakaan yang dialaminya.

Baca juga: Membandel, Satpol PP Denpasar Kembali Tertibkan Pedagang Pasar Tumpah Sanglah

Putri Dayu Swandewi bernama Ayu Mayla (25) menyatakan bahwa ibunya dan teman dekatnya Ida Bagus Oka Suyadnya mengalami kecelakaan di jalan raya Kedampal, Kecamatan Abiansemal, Badung pada tanggal 3 September 2024 lalu, pada pagi hari sebelum pukul 06.00 Wita. Sepeda motor Scoopy (DK 2294 FAT) yang ditumpangi Dayu Swandewi ditabrak sebuah mobil Xenia yang dikemudikan GCJ (21), sehingga menyebabkan Ida Bagus Oka Suyadnya seketika meninggal dunia di tempat kejadian. Sedangkan Dayu Swandewi mengalami luka-luka lebam bagian dada dan perut, cedera kepala sedang, satu jempol tangan dan satu jempol kaki patah.

“Ibu langsung menjalani operasi saat itu pada pukul 08.00-23.00 Wita. Dan sempat mengalami kondisi tidak sadar. Bersyukur saat ini, Ibu sudah sadar. Sempat tidak mengenali keluarganya dan sekarang masih memakai tabung oksigen karena ada gangguan pernafasan karena kecelakan itu,” jelas Mayla dengan nada sedih, ketika diwawancarai awak media Sabtu (7/9/2024).

Menurut Mayla, pelaku sempat datang ke rumah sakit dan menjelaskan bahwa saat itu tengah dalam keadaan mengantuk berat dikarenakan semalaman begadang.

“Pelaku bilang dia kerja jaga vila jadi ngantuk karena habis begadang. Tapi saya tetap menegaskan bahwa perbuatannya telah mengakibatkan nyawa orang melayang dan ibunya luka parah. Tadi Sabtu (7/9/2024) pagi, saya sempat kontak untuk mewakili keluarga, untuk menanyakan bagaimana komitmennya atas apa yang sudah dilakukan sehingga mengakibatkan korban jiwa dan korban luka berat. Namun pelaku belum menjawab. Dan yang saya heran, kasus ini sudah ditangani polisi, kenapa pelaku masih bebas berkeliaran di luar,” kata Mayla mempertanyakan.

Sementara itu, salah satu saksi kejadian kecelakaan, Okta Aditya (37) menceritakan kronologi kejadian yang menurutnya sangat dramatis itu. “Saat kejadian, saya melihat dari arah selatan datang mobil dalam keadaan tidak kontrol. Roda kanan mobil bahkan naik ke trotoar. Berbarengan saat itu, dari arah berlawanan, datang Scoopy dikendarai dua orang. Laki dan perempuan. Mendadak terdengar teriakan pengendara Scoopy: Aduuhhh …. matiii ….,” tutur Okta mengawali kisahnya.

Baca juga: Polda dan Pemprov Bali Perkuat Sinergitas Sukseskan Pilkada Serentak 2024

Lebih lanjut Okta menyampaikan, ada benturan keras sekali. Okta langsung lari mendekat, melihat jelas bagaimana motor Scoopy itu sampai nyungsep di bagian kiri mobil. Pengendara Scoopy sampai masuk ke kolong mobil. Sedang yang perempuan terpental ke atas kap. Kepala perempuan itu menabrak kaca mobil sampai pecah seribu. Tangan perempuan itu mungkin maksudnya mencari pegangan spion mobil, sehingga sampai hancur kacanya. Akhirnya motor tergeret mobil yang melaju ke utara. Sampai kemudian membentur pembatas jalan, rodanya kena trotoar. Korban yang laki-laki terlepas.

“Kemudian beberapa meter mobil kembali membentur trotoar, kali ini giliran korban perempuan terpental. Perempuan itu sampai terpental di trotoar. Saya sambil gemetar memgambil handphone menghubungi polisi dan ambulans. Saya kemudian mendekati korban perempuan, yang saya lihat masih ada harapan hidup. Baru kemudian saya mendekati sopir mobil penabrak. Untung saya masih bisa menahan diri, karena ketika didekati, penabrak malah terkesan arogan dan angkuh. Saya masih menahan diri, karena tidak kuat melihat kondisi korban,” pungkas Okta. (pbm4)


TAGS :

Komentar