Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Mantan Rektor Unud Prof Nyoman Gde Antara Meninggal

Direktur RSD Mangusada dr. Ketut Darta memberikan keterangan terkait berpulangnya mantan Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara, Kamis (8/8/2024). (foto/Pbm)

Badung, PorosBali.com- Sebelum berpulang pada Kamis pagi (8/8/2024), Rektor Universitas Udayana (Unud) periode 2021-2023 Prof. Nyoman Gde Antara sempat ke kamar mandi. Begitu keluar dari kamar mandi, almarhum pingsan hingga mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung.

Hal tersebut diungkapkan Direktur RSD Mangusada dr. I Ketut Darta saat ditemui sejumlah wartawan dari berbagai media. Saat memberikan keterangan, Ketut Darta didampingi oleh Wadir Pelayanan dr. Ketut Japa dan sejumlah pejabat RSD lainnya.

Ditanya kronologi hingga mantan Rektor Unud tersebut meninggal, atas seizin keluarga, Ketut Darta memaparkan, mantan Rektor Unud Prof. Antara datang ke UGD RSD Mangusada pada pukul 22.00 wita, Senin (5/8/2024). “Saat itu mereka datang dengan keluhan mual-mual dan katanya di rumah sudah 4 kali berak. Pada saat itu, memang ada penurunan tensi dan sudah diatasi oleh tim kami,” ujarnya.

Selanjutnya, kata dr. Darta, Prof. Antara pindah dan dirawat di Ruang Legong RSD Mangusada. Setelah dirawat di ruang tersebut, kondisinya juga sempat naik-turun. Di sini juga ada sedikit penurunan tensi, kemudian hemoglobin (HB)-nya juga turun sehingga sudah sempat melakukan tranfusi,” ujarnya.

Baca Juga: Upacara Aci Tabuh Rah Pengangon Desa Adat Kapal, Mohon Amerta dan Kebahagiaan Jagat

Kemudian tanggal 8 Agustus 2024 pagi, Prof. Antara ke kamar mandi. “Datang dari kamar mandi, beliau mengeluh lemas dan langsung pingsan. Tim kami sudah memberi pertolongan semaksimal mungkin, tetapi Tuhan berkehendak lain sehingga akhirnya beliau berpulang sekitar pukul 07.20 wita,” ungkapnya.

Ditanya hasil diagnose berpulangnya Prof. Antara, Direktur RSD Mangusada Ketut Darta menolak untuk memberikan jawaban. “Mohon maaf karena ini atas permintaan keluarga, kami tidak diizinkan menyebut masalah diagnose. Yang jelas pada saat awal beliau mengalami gangguan sirkulasi atau penurunan tensi dan pada saat di ruangan beliau ada penurunan HB karena sempat berak darah,” uajrnya lagi.

Pihaknya sudah optimal untuk melakukan tranfusi tetapi HB-nya belum juga ada peningkatan yang bermakna. Kemudian pada tanggal 8, Prof. Antara ke kamar mandi. Keluar dari kamar mandi, merasa tak nyaman langsung pingsan dan tim RSD sudah melakukan tindakan resusisasi baik jatung, paru dan otak tetapi akhirnya meninggal. “Itu yang bisa saya jelaskan karena ini ada permintaan keluarga tidak memberikan secara vulgar apa diagnosenya. Jelas saat ini beliau ada riwayat operasi empedu dan ada keluhan lambung. Itu info dari pihak keluarga,” tegasnya.

Saat ini, jenazah Prof. Antara ada di ruang jenazah RSD Mangusada. Rencananya besok akan diambil untuk disemayamkan di Kertha Semadi. “Itu informasi yang bisa tiyang sampaikan,” ujarnya.(Pbm7)


TAGS :

Komentar