Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Sekda Adi Arnawa Gelar Rapat HLM TPID

Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa melaksanakan rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Rapat Sekda Puspem Badung, Kamis (17/5). (foto/hms)

Badung, PorosBali.com- Pentingnya HLM TPID dalam rangka pengendalian inflasi di Kabupaten Badung serta pentingnya menyamakan persepsi semua pihak, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa melaksanakan rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) bertempat di Ruang Rapat Sekda Puspem Badung, Kamis (17/5).

Dalam paparannya Sekda mengatakan, rapat ini sangat penting untuk dapat berdiskusi agar semua pihak bergerak melakukan upaya dengan mendorong nilai tukar petani agar meningkat, sehingga berdampak bagi para petani itu untuk tidak melakukan alih fungsi lahan pertanian. Upaya lainnya adalah membeli hasil panen petani dan membahas berbagai upaya strategis untuk menjaga dalam mengendalikan tingkat inflasi di Badung.

“Dalam rangka mengatasi alih fungsi lahan petani dibutuhkan komitmen semua pihak dengan bekerja sama dengan petani yang berkelanjutan sehingga hasil panen petani tidak dibeli pihak lain. Perumda harus melakukan upaya kerja sama dengan pihak-pihak terkait dan MoU. Jadi tujuan rapat HLM TPID untuk meningkatkan komunikasi yang efektif dan bersinergi antar TPID se-Kabupaten Badung sebagai upaya proaktif dalam mendorong keterjangkauan harga melalui ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi,” ujar Sekda Adi Arnawa.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali GA Diah Utari menegaskan, fungsi pelaku kerja sama Perusda dan Perumda Kabupaten/Kota yang dikoordinir oleh provinsi,  diharapkan dapat bekerja sama yang baik dan bersinergi. “Kami berharap fungsi Perusda dan Perumda sebagai pelaku kerja sama di kabupaten/kota dalam rangka pengendalian inflasi. Kami berharap juga agar bisa berfungsi dengan baik, dengan segala upaya dan membangun koordinasi yang bersinergi. Dari Dinas Pertanian yang ada di seluruh kabupaten/kota yang dikoordinir provinsi kami ingin agar bisa menyentuh data terkait hasil panen dari petani agar sampai ke petani sehingga ketahuan. Misalnya ada surplus, salah satunya gabah dan lokasinya di mana,” harapnya.

Baca Juga: Sekda Badung Minta Naskah Kuno Tidak Terlalu Disakralkan

“Perumda yang ada di Bali agar bisa berkolaborasi dan bekerja sama bergabung untuk pengendalian inflasi, dan pasar induk di provinsi tentunya bisa menjadi pasar induk berjejaring nasional. Pasar induk bisa menjadi membentuk harga, sumber informasi pasar, melayani pemasok dan melayani pemasar eceran sehingga didistribusikan ke pasar lain, ” imbuhnya.

Direktur BPD Bali mengatakan, sebagai upaya menurunkan inflasi ke level yang rendah dan stabil, maka dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari seluruh perusda yang ada di seluruh kabupaten kota se-Bali.

“Saya berharap agar seluruh pemangku kepentingan untuk dapat selalu berkoordinasi dengan baik guna menjaga stabilitas harga. Kami dari BPD Bali dalam rangka pengendalian inflasi kami telah lakukan upaya untuk mensejahterakan petani. Kami lakukan dua yaitu kredit KUA dan kredit prioritas sektor pertanian tentu dengan suku bunga yang rendah,” ucapnya.

Turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ida Bagus Gede Arjana, Dirut PD Pasar Mangu Giri Sedana I Wayan Suryantara, Dirut PT Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, Staf Ahli Bupati Badung Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan I Gst. Agung Trisna Dewi, Kabag Ekonomi AA Sagung Rosyawati, beserta Dinas terkait di lingkungan Pemkab Badung. (pbm2)


TAGS :

Komentar