Hari Pertama Lomba Gong Kebyar Wanita FSB 2023, Duta Abiansemal Bertemu Duta Kuta Utara
- 05 November 2023
- Seni Budaya
- Badung
Badung, PorosBali.com- Duta Abiansemal dan duta Kuta Utara bertemu pada hari pertama Lomba Gong Kebyar Wanita Festival Seni Budaya Kabupaten 2023, Minggu (5/11/2023). Duta Abiansemal diwakili oleh Sekeha Gong Wanita Gita Cani Swari Abiansemal Dauh Yeh Cani, sementara duta Kuta Utara diwakili Sekeha Gong Wanita Giri Putri Desa Dalung.
Penampilan kedua duta sekeha gong wanita disaksikan Ketua TP PKK Badung Ny. Seniasih Giri Prasta, Kadis Kebudayaan I Gede Eka Sudarwitha, Camat Kuta Utara Putu Eka Permana, Dewan Juri serta undangan lainnya. Tak lupa ratusan pendukung masing-masing duta memenuhi lapangan terbuka Gedung Giri Nata Mandala di puspem Badung tersebut.
Gong Kebyar Wanita Duta Abiansemal.
Kedua duta menampilkan Tabuh Telu Kreasi Jayati yang bermakna keteguhan dan keikhlasan seorang perempuan tidak dapat dilihat dari kekuatan fisik, melainkan mengalir senyap dalam kepedulian, perhatian, gerakan dan suara. Selain tabuh kreasi, kedua duta juga menampilkan Tari Pendet Pemendakan Yadnya Prapti.
Penampilan apik kedua duta mendapat aplaus berkepanjangan dari para pendukungnya. Ratusan pendukung memberikan tepuk tangan dan sorak sorai ketika dutanya selesai melakukan atraksi.
Salah seorang anggota Dewan Juri Made Suartika dari unsur seniman yang dihubungi di sela-sela acara menyebutkan, secara umum suara gamelan menjadi salah satu substansi penilaian. Selanjutnya teknik dan kreativitas yang utama. “Materi yang ditentukan kedua-duanya baru Tabuh Telu dan Tetindakan juga baru. Setelah itu baru penampilan. Nilai tertinggi dari kreativitas dan teknik,” ujarnya.
Menurutnya, tabuh telu terinspirasi menjadi sebuah karya seni karawitan yang terbangun atas jalinan nada yang membentuk karakter halus seorang perempuan, ditambah aksen-aksen tertentu memberikan sebuah makna keteguhan hati seorang perempuan serta alunan melodi yang mengalir sebagai simbol keikhlasan seorang perempuan dalam mengikuti sebuah prosesi perjalanan hidup. “Itulah makna yang terkandung dalam Tabuh Telu,” ujarnya didampingi Dewan Juri lainnya. (pbm2)
Komentar