Doktor Ilmu Kedokteran Grup Percakapan Daring Pendidikan Kesehatan Gigi Anak Prasekolah
- 23 Agustus 2022
- Pendidikan
- Badung
Badung, PorosBali.com- Bertempat di ruang sidang Pascasarjana Lt III, telah berlangsung ujian Promosi Doktor dengan kandidat promovenda drg. Yudha Rahina, M.Kes dengan judul disertasi “Pendidikan Kesehatan Gigi dengan Metode Grup Percakapan dan Konseling Secara Daring Meningkatkan Pengetahuan, Motivasi dan Perilaku Daripada Metode Konvensional pada Ibu Anak Prasekolah di Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati (Studi Exploratory Sequential Mixed Method)”, pada Jumat (19/8/2022). Prevalensi karies gigi pada anak prasekolah masih tinggi, dan sebagian besar tidak dirawat. Kurangnya perhatian orang tua terhadap penyakit gigi anak, sering dihubungkan dengan pengetahuan, motivasi dan perilaku kesehatan giginya.
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan efektifitas pendidikan kesehatan gigi antara metode grup percakapan daring (GPD) dengan konseling secara daring dan konvensional untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan perilaku ibu anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan rancangan exploratory sequential mixed methods, yang diawali dengan studi kualitatif, kemudian diikuti dengan studi kuantitatif. Studi kualitatif untuk menggali informasi pengetahuan, motivasi dan perilaku ibu dalam merawat kesehatan gigi anak, dan hambatannya.
Wawancara mendalam dilakukan pada 20 responden, hasilnya dianalisis secara naratif. Studi kuantitatif untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan gigi dengan GPD dan konseling terhadap peningkatan pengetahuan, motivasi dan perilakunya. “Randomized pretest-posttest control group design dilakukan pada 240 sampel, yang terbagi dalam kelompok perlakuan GPD, konseling dan kontrol. Hasil studi ini dianalisis dengan Paired T test, Anova dan uji Post Hoc LSD,”papar Yudha Rahina.
Hasil studi kualitatif menunjukkan ibu memiliki pengetahuan yang baik, motivasi tinggi dan perilaku kesehatan gigi yang mendukung, tetapi ditemukan beberapa hambatan. Hambatan yang utama adalah hambatan pengetahuan tentang pencegahan karies gigi; hambatan motivasi pola makan, menyikat gigi dan mengunjungi dokter gigi; serta hambatan perilaku menyikat gigi, minum susu botol dan makan makanan manis, serta berobat gigi. “Kesimpulan yang diperoleh adalah ibu anak prasekolah memiliki pengetahuan baik, motivasi tinggi, dan perilaku yang mendukung kesehatan gigi anak,” imbuhnya.
Namun masih ditemukan beberapa hambatan. Pendidikan kesehatan gigi dengan metode GPD dan konseling meningkatkan pengetahuan, motivasi dan perilaku ibu daripada metode konvensional. Metode konseling meningkatkan motivasi lebih tinggi daripada GPD. Metode GPD sesuai untuk mengedukasi ibu pada kasus-kasus kesehatan gigi yang sederhana, sedangkan konseling lebih sesuai untuk kasus-kasus kesehatan gigi yang memerlukan perhatian khusus. Pada ujian kali ini Dr. drg. Yudha Rahina, M.Kes dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke-359 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat Sangat Memuaskan. (Pbm5)
Sumber: http://www.unud.ac.id
Komentar