Serahkan Bibit Padi dan Pupuk, Ketua DPRD Badung Putu Parwata Edukasi Petani di Desa Tibubeneng
- 08 April 2022
- Info & Peristiwa
- Badung
Badung, PorosBali.com- Ketua DPRD Badung Putu Parwata didampingi Perbekel Tibubeneng I Made Kamajaya bertatap muka dengan sejumlah petani se-Desa Tibubeneng, Jumat (8/4/2022).
Acara yang digelar di Balai Subak Bantan ini dalam rangka membagikan bantuan bibit padi dalam program Ketahanan Pangan Desa melalui Dana Desa Tahun 2022. Bibit padi diberikan kepada petani subak se-Desa Tibubeneng.
Mengawali kegiatan, Penyuluh Pertanian dan Lingkungan (PPL) Kecamatan Kuta Utara, Nyoman Suasa menyampaikan keberadaan Subak Bantan yang memiliki luas 263,25 hektar dengan jumlah 470 orang petani. Selama ini produksi padi sekitar 6,5 ton perhektar.
Ia berharap dengan bantuan bibit ini nantinya dapat meningkatkan produktivitas petani yang ada di Desa Tibubeneng.
Selanjutnya, Perbekel Desa Tibubeneng I Made Kamajaya mengatakan kehadiran Ketua DPRD Badung Putu Parwata, menjadikan program ini gayung bersambut sebagai upaya sinergi dalam meningkatkan pendapatan petani.
"Saat panen saja petani minim pendapatannya. Semoga dengan program ketahanan pangan desa dan bantuan bibit padi oleh Bapak Putu Parwata ini petani dapat meningkatkan hasil produksinya," ujarnya.
Pihaknya memimpikan setelah musim tanam, lalu musim panen nantinya petani bisa tersenyum. Sekarang tergantung petani agar itu bisa terwujud.
"Biar bisa kita panen raya sekali," harapnya.
Bantuan kepada petani ini dengan harapan dapat meningkatkan penghasilan petani yang selama ini sangat minim.
Dikatakan, program Ketahanan Pangan Desa melalui dana desa tahun 2022 menganggarkan sebesar Rp238 Juta.
Sementara Ketua DPRD Badung Putu Parwata menyampaikan lebih bangga dengan petani sehingga berkeinginan untuk selalu berbaur dengan petani.
Politisi asal Dalung Kuta Utara ini mengatakan ia sudah melakukan demplot di Subak Ayunan, Desa Ayunan dan Subak Sengempel, Desa Bongkasa.
Dengan menggunakan pupuk Green Parwata dan bibit padi MSP 13 sudah berhasil menghasilkan 12 ton perhektar. Namun tanpa bibit dan pupuk tersebut produksi kisaran 6,5 ton perhektar.
Ia menyebut permasalahan petani dilakukan dengan pembenahan di hulu, tengah dan hilir. Nantinya hasil padi petani dihargai standar pemerintah.
"Tidak perlu lagi mencari tengkulak," ucapnya.
Selain itu petani akan diberi asuransi untuk memproteksi gagal panen melalui anggaran pemerintah. Ini merupakan upaya untuk menjamin kelangsungan petani.
"Inilah tanggung jawab pemerintah untuk keberlangsungan petani," jelasnya seraya ingin melihat petani sejahtera.
Sebagai wujud komitmen, Putu Parwata akan selalu mengedukasi petani.
"Jangan lagi petani menjadi korban diolok-olok oleh tengkulak dan spekulan. Kami ingin petani di Badung menjadi bangga menjadi petani. Dan menjadi kebanggan kita di aKabupaten Badung," tandasnya seraya mengatakan ia akan mengedukasi petani ke subak- subak yang ada di Kabupaten Badung.
Pada kegiatan ini, bibit padi yang dibagikan sebanyak 3,9 ton dari total 12 ton yang akan dibagikan kepada petani yang tersebar di enam subak yaitu
Subak Daksina, Perancak, Dawas, Banjar Sari, Bantan dan Subak Semat. (Pbm2)
Komentar