Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Seluruh Pedagang Pasar Nyanggelan Denpasar Diharap Gunakan QRIS

Kantor Perwakilan BI Bali bekerja sama dengan Bank BNI serta didukung Pemkot Denpasar, Jumat (1/4) menggelar digitalisasi pembayaran dan SIAP QRIS di Pasar Nyanggelan Desa Adat Panjer, Denpasar.

Denpasar, PorosBali.com- Kantor Perwakilan BI Bali bekerja sama dengan Bank BNI serta didukung Pemkot Denpasar, Jumat (1/4) menggelar digitalisasi pembayaran dan SIAP QRIS di Pasar Nyanggelan Desa Adat Panjer, Denpasar. Acara ini dihadiri Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho, Walikota Denpasar GN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Bendesa Adat Panjer, pengelola pasar, pedagang di pasar tersebut, serta undangan lainnya.

Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho menyatakan, Pasar Nyanggelan sudah sangat baik dengan berbagai penghargaan yang diraih seperti predikat pasar aman serta sertifikat SNI yang berhasil diraih. Selain itu, pasar yang sudah memperoleh program revitalisasi dari Pemerintah Pusat ini pun sudah melakukan digitalisasi dengan QRIS baik pedagang maupun pembeli.

Namun menurut catatan, pedagang di Pasar Nyanggelan baru 50-60 persen menggunakannya. “Kalau bisa penggunaan QRIS harus 100 persen baik pedagang maupun pembeli,” tegasnya sembari menambahkan, setelah QRIS, pedagang pun harus bisa melakukan transaski secara online. Begitu dipesan lewat gadget, barang sudah bisa diantar.

Penggunaan QRIS, menurut Trisno Nugroho, memiliki banyak manfaat. Di saat covid seperti sekarang, penggunaan QRIS mampu menghindari sentuhan dengan benda termasuk uang. Karena tidak menyentuh uang, warga akan terhindar dari covid yang berpeluang ada di uang tersebut.

Selanjutnya, ujarnya, dengan QRIS, pedagang dan pembeli tak perlu takut tidak punya kembalian, termasuk akan mendapat kembalian dengan permen. Hal ini karena pecahan berapa pun langsung bisa dibayarkan lewat QRIS. Keunggulan lainnya, pedagang maupun pembeli tak akan khawatir dengan uang palsu, kemudian terhindari dari aksi pencopetan uang. “Satu lagi, dengan QRIS uang takkan pernah ada yang bisa ambil karena semua tersimpan di rekening,” tegasnya.

Karena itu, dia meminta penggunaan QRIS harus 100 persen di kalangan pedagang maupun pembeli. “Jika memang belum mengerti dan paham soal penggunaannya, kami siap untuk memberikan edukasi,” tegasnya.

Trisno menambahkan, digitalisasi pembayaran takkan bisa dihindari. Bali, menurutnya, sangat siap menggunakan QRIS dibandingkan dengan daerah lainnya. “Saat ini dari penggunaan QRIS di seluruh Bali, 50 persennya ada di Denpasar,” tegasnya.

Di bagian lain, Walikota Denpasar GN Jaya Negara menyambut baik penggunaan QRIS di pasar tradisional. Tak hanya di pasar tradisonal, penggunaan QRIS juga digunakan untuk transaksi di tempat lainnya. Misalnya di tempat hiburan, hotel maupun restoran. “Dengan QRIS, jumlah transkasi riil akan diketahui, termasuk berapa pajak yang harus disetor sudah terlihat,” ujarnya.

Untuk pasar tradisional, ujarnya, penggunaan QRIS akan menimbulkan efisiensi dan meningkatkan kinerja pasar. Jika memang keuntungan pasar besar, tegasnya, tak tertutup kemungkinan pasar tradisional bisa men-support kegiatan-kegiatan budaya dan keagamaan. Misalnya mendukung nyekah masal, mepandes masal atau mendukung eksistensi kesenian dan sebagainya. “Prinsip, kami sangat mendukung dan berterima kasih kepada BI atas dukungannya terhadap digitalisasi ini,” ujarnya.

Saat ini, di pasar Nyanggelan terdapat 192 pedagang yang menempati lapak permanen, lapak tak permanen, toko/kios, los serta stan kuliner. Menurut Bendesa Adat Panjer, Pasar Nyanggelan ditetapkan sebagai pasar aman dari bahan berbahaya seperti formalin dan borax. Selain itu, Pasar Nyanbggelan sudah masuk pasar tertib ukur. “Alat ukur pedagang selalu diverifikasi setiap tahunnya,” tegasnya.

Setelah peluncuran digitalisasi secara resmi yang dilakukan dengan pemanfaatan QRIS secara serentak, Walikota Jaya Negara didampingi Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho serta Sekda IB Alit Wiradana meninjau penggunaan QRIS di setiap pedagang di pasar yang ada di Jalan Tukad Pakerisan tersebut. Selain meninjau QRIS, Walikota dan Kepala KPw BI Bali menyempatkan diri berbelanja di sejumlah pedagang. (pbm2)


TAGS :

Komentar