Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022, Disambut Antusias Kalangan Usaha

Kalangan usaha menyambut positif gelaran Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di pelataran Karangasem Ballroom, Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Badung

Badung, PorosBali.com- Kalangan usaha menyambut positif gelaran Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di pelataran Karangasem Ballroom, Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Badung Bali. Bagi mereka, event ini merupakan momentum untuk membantu mempromosikan produk-produk lokal dari dalam negeri.

Jesysca Exderya selaku HRD PT Indobamboo Lestari menilai Business Matching yang digelar tahun ini mampu mengenalkan produk dalam negeri, salah satunya produk berbahan bambu sebagai alternatif pengganti bahan bangunan dari kayu.

Ia mencontohkan bambu laminasi dibuat dari material bambu yang sudah mengalami pengolahan, sehingga bentuk, tekstur, dan ketahanannya serupa papan kayu.

"Kami sangat terbantu untuk mempromosikan produk-produk kami, sehingga masyarakat bisa melihat bentuk atau produknya seperti apa. Jika selama ini bahan bangunan terbuat dari kayu, tetapi sekarang bisa dari bambu berkualitas. Lewat e-catalog sangat efektif dan ke depannya kami berharap lewat marketplace, khusus memang untuk produk lokal saja, jadi kami bisa menunjukan produk yang lebih baik lagi," kata Jesysca ditemui, Kamis (24/3).

Saka Anggarika selaku arsitek mengatakan, dalam pengelolaan hutan bambu di wilayah Desa Ratogesa, Ngada, Flores, dipilih dan ditebang bambu yang sudah cukup umurnya rata-rata 4-5 tahun. Dari itulah, tidak sembarang bambu ditebang dan diolah, tetapi dipilih yang sudah cukup umurnya.

"Proses membuat kerajinan atau bahan bangunan dari bambu tentu cukup panjang, maka bahan bambu yang diambil dari hutan bambu selama ini kami bekerjasama dengan yayasan. Hutan yang dikelola pun supaya tetap lestari. Bambu yang kami peroleh diproses dari awal pembibitan dan tetap menjaga kelestarian hutannya," katanya.

Untuk diketahui, bambu juga dapat menyimpan air, dimana satu rumpun bambu dapat menyimpan 5.000 liter air per musim hujan. Bambu dapat pula menyerap karbon (CO2) sehingga mengurangi pemanasan global. Bahkan, 1 hektar bambu mampu menyerap 50 ton karbon per tahun.

"Bambu dapat memulihkan lahan kritis dan mampu tumbuh dilahan miring, sehingga mencegah longsor," imbuh Saka.

Sementara itu, saat ini terdapat keberadaan Yayasan Bambu Lestari (YBL) yang berdiri sejak tahun 1993 oleh Ibu Linda, di mana YBL ini sebagai organisasi nirlaba untuk membantu mengampanyekan dan mewujudkan bambu sebagai solusi ekologi dan ekonomi bagi masyarakat pedesaan.

Peranan YBL saat ini dipimpin oleh Arief Rabik, putra Linda Garland, dimana kepemimpinan dan visi Arief telah diakui oleh dunia melalui sejumlah penghargaan, termasuk Climate Breakthrough Awardee 2019, Impact Hero dari Earth Company pada 2021, serta sebagai satu-satunya warga Indonesia terpilih sebagai anggota Advisory Board for the UN Decade on Ecosystem Restoration (2021-2030).

Saat ini pula, program YBL tercatat sudah menyentuh 137 desa di NTT, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Hal di dalam programnya meliputi pembibitan, penanaman bambu di Daerah Aliran Sungai (DAS), pemetaan potensi bambu dan pangan lokal, pembentukan dan pendampingan kelompok perempuan dan kelompok petani bambu, sekaligus penguatan kemitraan. 

Bahkan, pada 2001 program YBL telah memberikan manfaat bagi 2.939 petani dan menghasilkan 2,7 juta bibit bambu. (Pbm3) 


TAGS :

Komentar