Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

DNA PRO Ditutup, Ribuan Member di Bali minta Kejelasan Pihak Manajemen

Ilustrasi

Denpasar, PorosBali.com- PT Digital Net Aset (DNA PRO) yang berkedudukan di Jakarta diminta segera mengeluarkan pernyataan resmi terkait keamanan dana para anggota, jika diperlukan dibuat tertulis dan bermaterai cukup, dengan tetap mengutamakan kaidah-kaidah bisnis yang benar yaitu transparan terbuka dan akuntable. 

Hans Andre Supit, selaku Leader Central Bali line yang mewakili semua anggota dibawah Central Bali Line, ingin mendapatkan penjelasan terkait operasional.

Ia meminta manajemen DNA, perusahaan yang bergerak di bidang investasi ini.

“Kami harapkan selalu berkomunikasi yang terbuka dan menyampaikan data dan fakta yang benar, seperti kendala Open Posisi (OP) yang tidak kunjung dimulai, Withdrawall (WD) yang tidak kunjung berjalan dengan baik, mohon keterbukaannya dan tidak ada yang ditutupi,” pintanya mewakili para anggota di Bali yang jumlahnya ribuan, Kamis (17/3/2022) saat dihubungi melalui selulernya dari Jakarta.

Tidak cukup sampai disitu iapun meminta manajemen memberikan akses informasi timeline dari semua proses yang sedang berlangsung. Tak lupa ia juga mengajak semua founder terlibat dalam semua proses baik itu regulasi ataupun proses yang sedang berlangsung, walaupun tidak  dapat memberi keputusan, sehingga informasi ke member dapat berjalan dengan baik. 

“Dalam kesempatan ini, saya juga mengimbau para anggota untuk tidak panik, karena saya lagi memastikan ke perusahaan dana anggota aman,” sebut Andre yang saat ini tengah berada di Jakarta.

Seperti diketahui, persoalan mencuat ketika Robot trading DNA Pro adalah salah satu robot trading yang ditutup oleh pemerintah. Kementerian Perdagangan dan Badan Reserse Kriminal Polri bahkan menyegel kantor pusat DNA Pro di Jakarta (29/1/2022). Bahkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag telah menutup 336 robot trading karena diduga melanggar Undang-undang perdagangan Komoditi. 

Tentu kondisi ini membuat ribuan member di Bali bahkan di Indonesia saat ini sedang harap-harap cemas menunggu pencairan withdrawal (WD) dana investasi mereka yang telah ditahan lama  ditambah isu petinggi DNA yang pergi ke luar negeri bertujuan untuk kabur dari tanggung jawab atas dana investasi yang belum dikembalikan. (*)


TAGS :

Komentar