Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Tradisi Tepung Tawar Sambut Pejabat Baru Danrem 163/Wira Satya

Tradisi Tepung Tawar kepada Pejabat Baru Danrem 163/Wira Satya, Kolonel Inf Choirul Anam, SE.M.M dipandu atau dipimpin oleh Pemuka Agama Hindu Makorem 163/Wira Satya Pinandita Letda Inf I Nyoman Wardika.

Denpasar, PorosBali.com- Pejabat Baru Danrem 163/Wira Satya, Kolonel Inf Choirul Anam, SE.M.M, mendapatkan penyambutan Tradisi Tepung Tawar, Kamis (15/03/2022) bertempat di depan Lobi Makorem 163/Wira Satya.

Acara Tradisi Tepung Tawar ini merupakan tradisi satuan yang sudah berlangsung rutin setiap ada pejabat baru yang akan memimpin satuan ini.

Dijelaskan Pgs Kapenrem, Mayor Caj Artayani, S,E, kegiatan dimulai dari kedatangan pejabat baru melalui Pintu 1 Makorem 163/Wira Satya menuju depan Lobi Makorem untuk prosesi Tradisi Tepung Tawar. Kegiatan dipandu atau dipimpin oleh Pemuka Agama Hindu Makorem 163/Wira Satya Pinandita Letda Inf I Nyoman Wardika.

"Makna dari Tradisi Tepung Tawar adalah sebagai penghormatan terhadap warga baru atau tamu (Atiti Pranam) dengan harapan akan tercipta hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia dan alam semesta sesuai konsep  Tri Hita Karane", sebut Pgs  Kapenrem.

Acara Tepung Tawar kepada Pejabat Baru Danrem 163/Wira Satya beserta istri dilaksanakan dengan makna pensucian diri secara lahiriah dan bathiniah.

Terkait prosesi Tradisi Tepung Tawar yaitu Pinandita memoleskan tepung tawar pada tangan, badan dan kaki Pejabat Baru Danrem 163/Wira Satya dan istri dengan makna simbol Dewa Siwa yang memiliki tugas sebagai pelebur atau pembersihan serta memberikan aura kesucian (semuanya dari Tuhan Yang Maha Esa, dan nantinya akan  kembali ke asalnya).

Memoleskan arang dengan makna simbol Dewa Wisnu yang memiliki tugas sebagai pemelihara alam beserta isinya sehingga kesinambungan akan terwujud.

Kayu atau Daun Pohon Dadap adalah kayu sakti sebagai lambang Dewa Brahma yang memiliki tugas sebagai pencipta alam semesta beserta isinya dalam wujud keberanian atau ksatria.

Pemakaian Benang Tri Datu yang di ikat di tangan Kanan yang memiliki Aksara Aum Terdiri dari Ang simbul Dewa Brahma (warna merah), Ung Simbul Dewa Wisnu (Warna Hitam),Mang Simbul Dewa Siwa (Warna Putih) Sebagai Pengikat Persatuan dan Kesatuan.

Terakhir Pemercikan Air Suci Perlambang Dewa Kesucian yang memberikan Aura Kesejukan , Ketenangan dan Arah Kepada Setiap Insan CiptaanTuhan Dengan Harapan Dalam Pelaksanaan Tugas dapat berjalan dengan Tenang seperti Air mengalir.

Hadir dalam Kegiatan ini Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf,S.H, Kolonel Inf Choirul Anam, SE.M.M, Kasrem, Para Kasi Kasrem 163/Wira Satya, Para Dandim Jajaran Korem 163/Wira Satya, Para Dan/Ka Balak Aju Rem 163/Wira Satya,Ibu Persit KCK KorCab Rem 163/Wira Satya,serta Seluruh Anggota Korem 163/Wira Satya,(Pbm4).


TAGS :

Komentar