Ketua DPRD Badung Putu Parwata Apresiasi Inovasi 'Tari Tunjung Biru' Desa Adat Bualu, Nusa Dua
- 17 Januari 2022
- Seni Budaya
- Badung
Badung, PorosBali.com- Ketua DPRD Kabupaten Badung, Putu Parwata menerima Prajuru Desa Adat Bualu, Nusa Dua di ruang kerjanya, Senin (17/1/2022).
Kedatangan prajuru Desa Adat Bualu, Nusa Dua ini terkait pengembangan tarian maskot Desa Adat Bualu yaitu Tari Tunjung Biru.
Dalam pertemuan tersebut, pada intinya Prajuru Desa Adat Bualu memohon bantuan dana kepada Ketua DPRD Kabupaten Badung dalam mengembangkan Tari Tunjung Biru tersebut.
Bendesa Adat Bualu, I Wayan Mudita dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Desa Adat Bualu kini sudah memiliki tarian maskot. Tarian maskot ini diberi nama Tari Tunjung Biru dengan filosofi ada tumbuh bunga tunjung biru di karang Nusa Dua.
“Bukan tari penyambutan dan memang tarian maskot kebesaran adat Bualu. Tarian ini akan ditampilkan setelah Tari Sekar Jepun Kabupaten Badung. Kami berharap tarian ini bisa diikuti di setiap event, baik nasional maupun internasional,” ujar Wayan Mudita.
Dengan adanya tarian maskot kebesaran Desa Adat Bualu, pihaknya memohon bantuan dana kepada Ketua DPRD Kabupaten Badung baik secara pribadi maupun kelembagaan untuk melestarikan adat dan budaya yang ada di Desa Adat Bualu. “Kami mengajukan permohonan dana kepada Ketua DPRD Kabupaten Badung dan kami di adat Bualu agar bisa dibantu. Ke depan kami tetap mempertahankan adat istiadat kami,” jelasnya.
Gayung bersambut. Ketua DPRD Kabupaten Badung, Putu Parwata memberi apresiasi penyampaian dari Prajuru Desa Adat Bualu karena sudah melakukan pelestarian budaya.
"Ini membanggakan Bali dan Badung dalam hal pelestarian budaya dan khas di Bali yang perlu dijaga. Suatu kreativitas oleh desa adat membuat tari maskot Sekar Tunjung. Masing-masing desa punya karakteristik sendiri. Saya setuju, sebagai karakteristik lokal,” kata Putu Parwata.
Putu Parwata juga mengatakan ini adalah suatu inisiatif yang bagus dilakukan oleh desa adat sehingga gerakannya positif.
“Dalam covid-19 ini mereka berpikir secara positif memikirkan hal hal positif terutama bagaimana potensi desa itu bisa terangkat. Dia melakukan kreativitas yaitu mengangkat ikon Nusa dua atau Desa Adat Bualu khususnya untuk dijadikan satu macam maskot dan kegiatan berkelanjutan terutama dalam hal pelestarian budaya,” pungkas Parwata. (Pbm2)
Komentar