Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Paparkan 'Potensi Biji Kakao Cegah Penuaan' Agung Elis Indira, menjadi Lulusan Doktor ke-330 Unud

dr. I Gusti Ayu Agung Elis Indira, Sp.KK bersama tim penguji Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM (Promotor)

Denpasar, PorosBali.com- Ujian Promosi Doktor atas nama dr. I Gusti Ayu Agung Elis Indira, Sp.KK, bertempat di ruang Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, Rabu (5/1/2022).

 

Pada ujian yang dilaksanakan secara hybrid tersebut, I Gusti Ayu Agung Elis Indira mengangkat judul "Pengaruh Pemberian Krim Ekstrak Biji Kakao (Theobroma Cacao L.) Topikal Terhadap Kadar Malondialdehid, Superoksid Dismutase, Caspase 3, Metaloproteinase-1 dan Ekspresi Kolagen dalam Mencegah Photoaging : Penelitian pada Tikus Wistar."

 

Photoaging merupakan penuaan kulit yang dicetuskan oleh paparan sinar matahari atau ultraviolet (UV). Radikal bebas merupakan faktor utama dalam proses penuaan kulit melalui akumulasi reactive oxygen spesies (ROS). ROS  pembentukan malondialdehid (MDA) yang sangat reaktif dan untuk memproteksi kerusakan akibat ROS terdapat rangkaian antioksidan diantaranya superoksid dismutase (SOD) yang melindungi lapisan epidermis kulit. ROS juga sebagai mekanisme yang penting yang mendasari apoptosis yaitu suatu mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram. Stres oksidatif akibat ROS juga menimbulkan perubahan matriksmetaloproteinase (MMP)  yang akan mendegradasi kolagen pada lapisan dermis. Degradasi kolagen akibat paparan sinar ultraviolet akan bermanifestasi sebagai photoaging dengan tanda klinis yaitu timbul kerut pada kulit, perubahan warna kulit yang tidak merata, penebalan kulit dan pembuluh darah yang melebar. 

 

"Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang mengandung ultraviolet sepanjang tahun, sehingga penduduk Indonesia sangat rentan terhadap terjadinya penuaan kulit ekstrinsik (photoaging)," papar Agung Elis Indira.

 

Dikatakannya, kecenderungan terbaru dalam penelitian anti penuaan diproyeksikan melalui penggunaan senyawa antioksidan yang berasal dari tumbuhan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polifenol and flavonoid yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat melindungi kulit terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh radiasi sinar UV dan memiliki efek antipenuaan oleh karena efek fotoprotektifnya dengan efek samping yang minimal dibandingkan dengan pengobatan terutama dengan bahan kimiawi. 

 

"Biji kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu sumber antioksidan alami yang banyak dikembangkan di Indonesia dan merupakan sumber bahan makanan yang kaya kandungan antioksidan flavonoid," ujarnya.

 

Penelitian ini, imbuh Agung Elis Indira,  bertujuan untuk mengetahui efek aplikasi ekstrak kakao 10% krim untuk mencegah photoaging pada tikus wistar yang terpapar sinar ultraviolet A (UV-A)  melalui penurunan parameter stres oksidatif, apoptosis dan peningkatan  ekspresi kolagen.

 

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental Post Test Only Control Group menggunakan hewan coba yaitu tikus wistar, dibagi dua kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberikan krim dasar dan kelompok perlakuan diberikan krim ekstrak kakao 10% dengan kedua kelompok dipapar sinar UV-A selama 8 minggu. Parameter stress oksidatif  kemudian diperiksa dengan metode ELISA dan parameter ekspresi kolagen dengan metode imunohistokimia dan kemudian dilakukan analisis statistik uji komparasi. 

 

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Temuan ini  dapat memperkuat patogenesis photoaging yang diinduksi oleh sinar UV-A yaitu  melalui proses stres oksidatif dan mekanisme apoptosis. 

 

"Harapannya kedepan adalah penelitian dilanjutkan dengan uji klinis pada manusia sehingga dapat dikembangkan dan diproduksi sebagai fotoproteksi alamiah dalam mencegah photoaging pada manusia akibat paparan sinar ultraviolet terutama yang disebabkan oleh paparan sinar UV-A," tandasnya.

 

Ujian terbuka kali ini dipimpin langsung oleh Dekan FK Unud Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes, dengan tim penguji Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM (Promotor), Prof. Dr. dr. Made Wardhana, Sp.KK (K) (Kopromotor I), Prof. Dr. dr. I Wayan Weta, MS.,Sp.GK (Kopromotor II), Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes, Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Putra Manuaba, M.Phil, Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, Ph.D, Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.KK (K)., FINSDV., FAADV, Dr. dr. Desak Made Wihandani, M.Kes, Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, S.Ked., Sp.KJ (K), MARSd an Dr. dr. Elysanti Dwi Martadiani, S.Ked., Sp.Rad (K)

 

Sedangkan undangan akademik yaitu Dr. dr. Ni Putu Sriwidyani, Sp.PA, Dr. dr. Anak Agung Mas Putrawati Triningrat, Sp.M(K), Dr. dr. I Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi, M.Kes., Sp.A(K), Dr. dr. Sianny Herawati, Sp.PK(K), dr. Agus Eka Darwinata, S.Ked., Ph.D.

 

Pada ujian kali ini Dr. dr. I Gusti Ayu Agung Elis Indira, Sp.KK dinyatakan lulus sebagai Lulusan ke- 330 Doktor Universitas Udayana dengan predikat "Sangat Memuaskan". (Pbm5)

Sumber: www.unud.ac.id


TAGS :

Komentar