Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Perangi Hoaks, Lulusan Fikom Dwijendra University Dukung Gerakan Nasional Literasi Digital

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Dwijendra University Drs. I Wayan Kotaniartha, S.H.,M.H.,M.I.Kom saat meyudisium salah satu mahasiswa

Denpasar, PorosBali.com- Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Dwijendra University Melaksanakan Upacara Yudisium dan Pelepasan Sarjana Ke- 33 di kampus setempat, Jumat (15/10/2021).

Hadir pada upacara yudisium kali ini Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar Dr. Ketut Wirawan, SH, M.Hum,  Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc, MMA, para Wakil Rektor, Kepala LP2M, dan BAAK Dwijendra University, wakil dekan dan segenap civitas akademika Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis serta wakil alumni dan para undangan lainnya.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Dwijendra University Drs. I Wayan Kotaniartha, S.H.,M.H.,M.I.Kom dalam sambutannya menyampaikan pada yudisium ke-33 ini pihaknya meyudisium 36 orang sarjana Ilmu Komunikasi. Dengan demikian sampai saat ini lulusan Fikom berjumlah 867 orang.

"Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas motivasi dan kerjasamanya dalam memacu kualitas lulusan untuk mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Dalam peningkatan daya saing para mahasiswa tidak saja berkutat pada ketentuan kurikulum secara formal tetapi para dosen telah melakukan inovasi pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi

komunikasi, potensi soft skill mahasiswa serta membangun karakter," ujar Kotaniartha.

Lebih lanjut Kotaniartha mengatakan pengembangan soft skill dan life skill sangat penting terus diberikan pembinaan melalui unit kegiatan kemahasiswaan. 

Kepada para yudisiawan, Ia berharap agar mampu mengaktualisasikan diri sekaligus memberi sumbangsih yang lebih baik bagi keluarga, masyarakat, negara dan nilai-nilai kemanusiaan. 

"Sumber belajar tidak hanya dalam kampus, tapi belajarlah dari segala persoalan, kesulitan lingkungan dimana kita berada dan menajamkan pengetahuan dan skill anda. Arungilah samudra kehidupan yang maha luas ini dengan K3 : Kerja Keras, Kerja tekun, dan Kerja Nyata," tandasnya. 

Dalam menghadapi era Revolusi industri 4.0., Kotaniartha mengajak agar kita memperkuat kreativitas dan inovasi, keterampilan komunikasi antar dan lintas budaya, skill teknologi informasi, dan kemampuan kerja secara kolaboratif.

"Saya berharap agar saudara-saudara mendukung Gerakan Nasional Literasi Digital. Jadilah pelopor dan agen literasi media di masyarakat. Saat ini diperlukan pendekatan multidimensi untuk menghadapi berbagai masalah yang bertebaran di media sosial (medsos), terutama soal hoaks, ujaran kebencian, fitnah dan lain-lain," ujar dekan seraya mengatakan hal-hal ini menjadi problem fundamental yang bisa mengancam keutuhan kita sebagai bangsa. Peradaban digital telah mengubah pola masyarakat dalam mengkonsumsi informasi, namun belum disertai dengan perubahan perilaku masyarakat untuk bijak bermedia sosial. Ditambahkannya, budaya verifikasi informasi belum mengakar untuk membedakan apakah informasi itu benar atau tidak. Masalah mendasar itu diperparah oleh fanatisme politik yang berlebihan sehingga hoaks dan kebencian semakin menggerus rasa kemanusiaan. Polarisasi akibat fanatisme politik dan SARA berpotensi mengancam persatuan bangsa. Polarisasi semakin melebar di tengah tingkat kemampuan masyarakat mencukupi dalam berliterasi media. 

Sementara terkait peluang kerja, lulusan prodi Imu komunikasi cakupannya sangat luas. Hampir disemua sektor membutuhkan lulusan prodi ilmu komunikasi. Tidak hanya perusahaan swasta dan BUMN saja, melainkan juga pada berbagai lembaga pemerintahan. 

"Keistimewaan kompetensi bidang ilmu komunikasi tidak akan pernah tertinggal oleh kemajuan sebuah zaman, terlebih lagi kita sudah berada di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi," jelasnya.

Pihaknya yakin para yudisiawan ini, akan dapat memberikan sumbangsih dan pencerahan sosial pada lingkungan dimana anda berada dan mengabdi.

Hal senada disampaikan Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc, MMA, yang mengharapkan para yudisiawan kali ini mampu memanfaatkan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi ini untuk menangkal informasi tidak benar bedasarkan fakta yang ada.

"Bisa mengkemas pesan itu dengan data dan fakta secara benar dan menyampaikannya kepada masyarakat. Bukan malah memprovokasi, namun harus bisa mengedukasi masyakarat," ucap Gede Sedana dan berharap para lulusan Fikom ini mampu membangun literasi masyarakat di tingkat lokal, nasional bahkan internasional.

Foto: Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc, MMA

 

Sementara Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar Dr. Ketut Wirawan, SH, M.Hum menekankan agar para lulusan Dwijendra University memiliki karakter yang baik sehingga tidak saja berhasil dalam akademik tetapi juga menjadi teladan dalam karakter.

Foto: Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar Dr. Ketut Wirawan, SH, M.Hum

"Mampu menyaring berita dengan baik dan mengkomunikasikannya dengan baik untuk kemajuan bangsa dan negara. Apalagi sekarang banyak yang saling hujat. Lulusan Dwijendra janganlah demikian," jelas Wirawan. Ia juga mengingatkan bahwa Dwijendra University pada khususnya menekankan penguatan tradisi, budaya dan karakter dalam mencetak sumber daya manusia. (Pbm5)

 


TAGS :

Komentar