BEM FH Unud Gelar Aksi di Depan Rumah Jabatan Gubernur Bali, Ini Alasannya
- 24 Juli 2021
- Info & Peristiwa
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Pandemi covid-19 yang tak kunjung surut, telah cukup merepotkan ekonomi masyarakat. Lalu ditambah lagi dengan kebijakan PPKM yang bagi sebagian masyarakat dianggap membelengu pergerakan ekonomi yang baru mulai merangkak lagi.
Sebagai bagian dari masyarakat Bali, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Udayana telah berupa menempuh cara-cara terhormat untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Provinsi Bali. BEM FH Unud telah bersurat resmi meminta bertemu Gubernur Bali Wayan Koster untuk menyampaikan kajian mahasiswa FH Unud tentang PPKM Darurat dan PPKM Level 3 yang saat ini sedang berlangsung.
Namun Gubernur Bali Wayan Koster sepertinya tidak menganggap penting pikiran yang dilahirkan dari kajian mahasiswa dalam hal ini BEM FH Unud Denpasar. Buktinya sudah 3 minggu BEM FH Unud meminta bertemu namun tidak ada jawaban jelas dari Gubernur Wayan Koster.
Lantaran tidak ditanggapinya gerakan BEM FH Unud dalam menyuarakan keluhan masyarakat akan suasana gersang PPKM Darurat, BEM FH Unud mengambil aksi.
‘Kami kecewa, karena sampai saat ini masih diberi lampu semu oleh Pemprov Bali. Tidak jelas kapan diterima Gubernur Bali. Padahal lapar masyarakat dan protes-protes terkait PPKM darurat dan PPKM Level 3 terus terusan menyengsarakan rakyat,’ ujar Ketua BEM FH Unud, Gilbert Kurniawan Oja, Jumat 23 Juli di Denpasar.
Tak mau menunggu kesempatan bertemu Gubernur, BEM FH Unud menggelar aksi sosial membagi nasi untuk masyarakat. Aksi tersebut mereka namai ‘Aksi anti Perut Lapar’ dengan memilih beberapa titik aksi di seputaran Kota Denpasar pada Jumat 23 Juli 2021.
‘Kami, anak BEM FH Unud dengan rasa empati atas keresahan terjadi akibat kebijakan yang terus mengikat ingin berjuang membantu masyrakat dengan mengadakan aksi sosial membagi nasi bungkus kepada masyarakat,’ ujar Ketua BEM FH Unud yang akrab disapa Bily ini.
Adapun lokasi pembagian nasi bungkus adalah, Bajra Sandhi Renon pada tanggal 22 Juli 2021, dengan jumlah nasi yang dibagikan sebanyak 70 bungkus, Jalan Gadjah Mada pada tanggal 22 Juli 2021, dengan jumlah nasi yang dibagikan sebanyak 50 bungkus, Rumah Jabatan Gubernur Bali pada tanggal 23 Juli 2021, dengan jumlah nasi yang dibagikan sebanyak 50 bungkus Sekeliling Kota Denpasar pada tanggal 23 Juli 2021, dengan jumlah nasi yang dibagikan sebanyak 70 bungkus.
‘Nasi yang kami bagikan memanglah tidak seberapa, tetapi ada rasa yang tak boleh hilang di hati kita semua, yaitu kepedulian. Gerakan ini akan kami lakukan, semasih kebijakan pemerintah belum berpihak pada masyarakat kecil,’ pungkas Bily. (Pbm6)
Komentar