BI Bali Pastikan Kecukupan Stok Pangan
- 08 Maret 2021
- Ekonomi & Bisnis
- Karangasem
Karangasem, PorosBali.com- Secara umum, pemulihan ekonomi Bali menunjukkan adanya perkembangan positif, meskipun polanya masih melandai. Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV 2020 tumbuh -12,21% (yoy), sedikit membaik dibanding triwulan III 2020 yang mencapai -12,32% (yoy). Hal itu diungkapkan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda, pada acara high level meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Karangasem, Senin (8/3) bertempat di Ruang Wantilan Nawa Satya Kantor Bupati Karangasem dipimpin langsung Bupati Karangasem, I Gede Dana, S.Pd., M.Si. dan Wakil Bupati Karangasem, Dr. I Wayan Artha Dipa, SH., MH., serta diikuti oleh seluruh anggota TPID Karangasem.
Lanjut Rizky, dari sisi perkembangan harga, Provinsi Bali mengalami deflasi -0,15% (mtm) pada Februari 2021. Meskipun mengalami penurunan harga secara umum, beberapa komoditas pangan justru tercatat mengalami kenaikan harga. Di antaranya cabai rawit, cabai merah, daging babi, sawi hijau dan bayam. “Dalam jangka pendek, empat komoditas yang perlu diantisipasi menjelang Hari Raya Nyepi ialah telur ayam ras, bawang merah, cabai merah dan cabai rawit,” katanya. Hal ini terutama disebabkan oleh periode perayaan Nyepi yang berlangsung pada triwulan I yakni pasokan masih belum optimal akibat curah hujan yang tinggi, serta peningkatan permintaan menjelang hari raya.
Pada kesempatan tersebut, Rizki Ernadi Wimanda mengapresiasi kehadiran Bupati Karangasem selaku pemimpin rapat. Hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Koordinator Perekonomian selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) yakni kehadiran bupati/wakil bupati dalam rapat TPID sebagai wujud komitmen kepala daerah atas pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerah.
Berdasakan pemantauan harga pada 10 komoditas utama di Pasar Amlapura Timur lewat Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis (SIGAPURA), rata-rata kumulatif inflasi tahunan cabai rawit, daging babi dan minyak goreng terbilang masih tinggi (>8%) sehingga perlu mendapat perhatian lebih lanjut, terutama menjelang Hari Raya Nyepi.
Bank Indonesia merekomendasikan sejumlah kebijakan untuk pengendalian inflasi ke depan yaitu pelaksanaan program pengendalian inflasi sesuai kewenangan OPD dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19; TPID menjamin kecukupan pasokan, kestabilan harga dan kelancaran distribusi sebelum pelaksanaan hari raya Nyepi; mendorong kerja sama antar daerah; mendorong pembentukan BUMD pangan; dan pemanfaatan aplikasi digital dalam teknologi pertanian dan penjualan hasil pertanian.
Sementara itu, Bupati Karangasem, I Gede Dana, S.Pd., M.Si. Karangasem menyebut, TPID Karangasem telah membentuk neraca pangan untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta menjaga komunikasi yang efektif. Sejalan dengan tugas dari TPID, kebijakan Pemkab Karangasem dalam 5 tahun ke depan di bidang pertanian akan memprioritaskan kebijakan dan program pembangunan pangan dari hulu ke hilir yang berorientasi pada upaya pemenuhan dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Untuk mencapai target tersebut, langkah-langkah yang akan ditempuh Pemkab Karangasem.
Langkah yang dilakukan yakni melakukan penelitian dan pengembangan guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian: memetakan potensi pertanian, perkebunan, peternakan dan kelautan; memetakan dan mengembangkan potensi industri pengrajin arak tradisional; program yang mendukung peningkatan kedaulatan pangan, melalui kedaulatan beras; mengembangkan pertanian taman gumi banten; mendorong pemanfataan secara optimal tanah pekarangan, lahan kosong dan lahan tidak produktif untuk ditanami sayuran dan buah-buahan; pengembangan untuk pelestarian tanaman langka; dan mendorong program revitalisasi subak lestari atau subak abadi.
Sebagai tindak lanjut rapat tersebut, TPID Karangasem menyepakati langkah strategis untuk memastikan kecukupan stok pangan di Kabupaten Karangasem berupa mendorong gerakan gemar menanam bahan pangan di lahan kosong dan pekarangan masyarakat. Gerakan ini diharapkan dapat mencukupi kebutuhan setiap rumah tangga di Karangasem secara mandiri untuk mendukung visi kedaulatan pangan oleh Pemkab Karangasem. (Pbm5)
Komentar