Bank Indonesia Ajak IKM Se-Bali Pulihkan Ekonomi Lewat QRIS
- 05 Maret 2021
- Ekonomi & Bisnis
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menggelar ‘Edukasi IKM Bali Bangkit dan IKM Kabupaten/Kota se-Bali’, Jumat (5/3/2021) di Art Center Denpasar, Bali. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) serta Bank BPD Bali.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI), Trisno Nugroho, kegiatan edukasi menjadi salah satu upaya Bank Indonesia dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi Bali akibat pandemi Covid-19 melalui implementasi program menuju 12 Merchant QRIS Nasional dan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI).
Lanjutnya, dengan mengusung tema ’Digitalisasi Proses Bisnis Menyongsong Era Baru’, kegiatan ini menjadi sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi UMKM di tengah pandemi Covid-19 di mana pembatasan mobilitas manusia telah mendorong pergeseran perilaku menjadi serba digital, dengan peralihan kegiatan yang dulunya mayoritas offline menjadi online.
Foto: Trisno Nugroho sedang memperlihatkan transaksi melalui QRIS
“Kami mengharapkan, kondisi ini dapat direspon dengan baik terutama oleh UMKM konvensional agar dapat berinovasi secara digital melalui peningkatan daya saing produk hingga perluasan pasar dengan memanfaatkan kanal penjualan online serta pembayaran berbasis digital seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard),” jelasnya.
Menurut Trisno Nugroho, QRIS sebagai produk inovasi kebijakan Bank Indonesia pada sistem pembayaran nirsentuh berbasis QR Code, mendukung protokol social dan physical distancing melalui transaksi dengan tatap muka tanpa kontak fisik atau yang dikenal dengan QRIS MPM (Merchant Presented Mode) dan QRIS CPM (Costumer Presented Mode), maupun transaksi tanpa tatap muka atau yang dikenal dengan QRIS TTM.
“BI juga telah memperpanjang Merchant Discount Rate (MDR) 0% bagi usaha mikro sampai dengan 31 Desember 2021yangdiharapkan dapat meminimalkan transaction cost oleh merchant UMKM sehingga mampu semakin mendorong geliat jual-beli di masyarakat. Dan tidak lupa, QRIS ini aman karena diawasi oleh BI selaku otoritas di sistem pembayaran,” lanjut Trisno.
Akselerasi implementasi QRIS di wilayah Bali sangat cepat progresnya dan masuk kedalam peringkat 8 besar nasional. Per 26 Februari 2021, jumlah merchant QRIS di Provinsi Bali telah mencapai 191.535 merchant meningkat hingga 700% dibandingkan Desember 2019 dan 77% diantaranya merupakan kelompok usaha Mikro dan Kecil. Kondisi ini menunjukkan bahwa QRIS sangat tepat digunakan oleh UMKM dikarenakan faktor CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah dan Aman dan Handal).
“Semoga segala upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan dalam rangka penanganan Covid-19 dapat semakin mempercepat Bali Bangkit dan dapat terus bersama-sama bergotong-royong dan bersatu melewati ujian Covid-19 ini dengan baik, berkontribusi positif bagi Bali dan Indonesia secara luas,” tutup Trisno Nugroho.
Edukasi juga dihadiri I Wayan Jarta Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, I Nyoman Sumanaya, Direktur Bisnis Non Kredit BPD Bali serta I Dewa Made Krishna Muku, ST., MT selaku narasumber. Kegiatan ini juga diikuti 200 UMKM Kriya dan seluruh Dekranasda se-Bali.
Selain itu, pada kegiatan ini BI Provinsi Bali juga memberikan kesempatan kepada para UMKM untuk dapat menukarkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI) berbentuk uang kertas pecahan Rp 75.000 yang terbatas hanya dicetak dan diedarkan sekali sebagai simbol peringatan HUT ke–75 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2020. (Pbm5)
Komentar