Warga Graha Kencana Kelola Bank Sampah, Dukung Nangun Sat Kerthi Loka Bali
- 30 Januari 2021
- Info & Peristiwa
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Wacana kebersihan dan pemanfaatan sampah plastik di areal perumahan diinisiasi warga di Perumahan Graha Kencana Lingkungan Banjar Abiantimbul, Jalan Imam Bonjol Pemecutan Kelod, Denpasar Barat.
Warga dengan 30 KK setempat mulai menerapkan Bank Sampah perdana sebagai wujud dukungan terhadap program pemerintah daerah visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Dari pantauan di lapangan tampak satu per satu warga datang menyetorkan sampah plastik, botol, besi, hingga kardus bekas. Semangat kelola sampah ini muncul karena semula warga hanya membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS), warga kini melihat peluang barang bekas menjadi tabungan yang bernilai tinggi.
Helmi Firmansyah, salah satu warga Graha Kencana memulai langkah kecil yang cukup berarti. Bersama para tetangganya kompak bekerjasama mewujudkan lingkungan bersih. Dari sampah plastik yang dikumpulkan, warga dapat mencatat angka nominal atas nilai sampah disetorkan.
"Ya saya datang bersama istri untuk mengumpulkan sampah plastik dan daripada dibuang percuma, jenis plastik dan botol bekas jadi sudah kami kumpulkan ke bank sampah," ujarnya, Sabtu (30/1) kemarin.
Warga lainnya, Denny Hartono menuturkan sudah mendengar rencana baik antar warga ini dan menyambut positif gerakan bank sampah. Ia tampak ikut mengumpulkan barang plastik bekas dan dicatat dalam buku tabungan bank sampah.
"Ya saya rasa dengan adanya program ini sangat membantu program pemerintahan utamanya untuk kebersihan lingkungan. Sampah juga diolah warga mandiri tidak dibuang sembarangan di pinggiran jalan atau sungai, yang tentu malah dapat membuat kotor lingkungan kita. Program inilah yang kita tunggu untuk kepedulian kebersihan kita," tutur Denny.
Ditambahkannya, lingkungan di perumahan lainnya pun akan mendapatkan manfaat positif jika dapat menerapkan bank sampah. Ia berharap sebulan sekali bank sampah konsisten dilakukan warga di perumahan atau lingkungan lainnya di Kota Denpasar. Warga tentu mulai menyadari bahwa buang sampah saat ini menjadi bernilai lewat bank sampah.
"Warga kami sekaligus belajar mengolah dan memilah plastik menjadi nilai ekonomis. Lewat tata kelola sampah yang benar kita pun berinvestasi untuk masa depan anak cucu kita," imbuhnya.
Ketua RT Perumahan Graha Kencana Banjar Abiantimbul, Olivia Anastasia Padang menceritakan pengalamannya melibatkan warga untuk aksi kebersihan dan bank sampah. Ide ini muncul pasca Pemprov Bali dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali mengeluarkan sejumlah kebijakan yang berkaitan dengan upaya pemulihan alam, penguatan budaya, dan pemberdayaan manusia Bali.
Regulasi yang berkaitan dengan upaya pelestarian alam Bali, yaitu Pergub Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (Berita Daerah Provinsi Bali Tahun 2019 No. 50).
"Diawal kami memang belum tahu bagaimana cara memilah dan jenis sampah untuk bank sampah. Jadi persoalan sampah juga sempat diperbincangkan setahun terakhir. Kami lalu pelajari dan bicarakan kembali dengan warga ternyata sampah memiliki nilai ekonomis. Warga inisiatif mendirikan bank sampah ini sekaligus untuk uang tambahan kas perumahan," ucapnya.
Olivia menjelaskan, ia turut mendukung kebijakan Walikota Denpasar sesuai surat edaran Walikota Denpasar No : 658/6766/DLHK untuk warga terlibat pengelolaan sampah. Tidak saja warga di perumahannya, tetapi aksi Bank Sampah dapat diikuti warga perumahan yang lain.
"Jadi komunikasi kami lakukan menggunakan grup WhatsApp, warga kami sepakat sejak Desember 2020 untuk membuat Bank Sampah. Respon mereka positif dan antusias kumpulkan sampah setiap sebulan sekali, bahkan ada ingin dua minggu sekali," jelasnya.
Di dalam praktik pengumpulan sampah plastik melibatkan bantuan dari 'Bali Waste Cycle' (BWC) yang merupakan anggota Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI). APSI sendiri merupakan salah satu stakeholder yang mendukung kebijakan Pemkot Denpasar dalam penanganan sampah melalui program edukasi tentang pemilahan sampah di masyarakat. BWC turut berperan penting dalam membantu mengedukasi, mengangkut, dan membeli hasil Bank Sampah di perumahan warga.
"Jika plastik dengan jenis berbeda kembali dipilah-pilah akan memiliki nilai yang lebih tinggi. Saat ini warga mencatat nilai sampah yang dikumpulkan di buku tabungan Bank Sampah dengan harga nasabah," tandasnya. (Pbm2)
Komentar