Realistis, Program Amerta Komitmen Untuk Kesejahteraan Masyarakat
Denpasar, PorosBali.com- Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Denpasar yang juga Anggota Tim Kampanye Paslon Amerta (I Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara) Anak Agung Susruta Ngurah Putra mengapesiasi program Paslon Amerta yang akan meningkatkan nominal anggaran untuk upaya pelestarian seni, adat dan budaya di Kota Denpasar.
Hal ini disampaikan Susruta Ngurah Putra kepada awak media di Posko Pemenangan Amerta Jalan Tulip Denpasar, Kamis (15/10/2020). Turut hadir dalam acara ini Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Denpasar Nomor Urut 2 Paslon Amerta yakni I Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara.
Lebih lanjut Susruta Ngurah Putra mengungkapkan bantuan-bantuan untuk kelompok masyarakat yang diprogramkan oleh Paslon Amerta sudah diberikan dan dijalankan oleh Pemerintah Kota Denpasar dalam bentuk berbagai kegiatan. Hanya saja menurutnya anggarannya masih kecil.
Untuk meningkatkan anggaran ini, Susruta menyampaikan Paslon Amerta pun punya komitmen yang sama, bahkan akan meningkatkan nominal anggarannya. Hal ini sebagai wujud komitmen serius Paslon Amerta meringankan beban masyarakat yang iktu menjadi motor penggerak dan mengambil peran di garda terdepan mlestarikan seni, adat dan budaya Bali di Kota Denpasar.
Pada kesempatan ini Tim Kampanye Paslon Amert menepis adanya anggapan program bantuan yang disampaikan Paslon Amerta tidak bisa berjalan karena terkendala aturan dan bertentangan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah.
"Kalau mengacu Permendagri memang tidak bisa. tapi bantuan yang diprogram oleh Amerta kan tidak harus bentuknya hibah bansos. Bisa dalam bentuk program kegiatan seperti yang sudah berjalan, tapi itu teknis sekali. Bantuan ini sifatnya teknis, gampang kalau mau dicari celahnya," terang Susruta.
Ia mencontohkan STT atau Sekaa Teruna-Teruni di Kota Denpasar tiap tahun mendapat dana bantuan untuk membuat ogoh-ogoh.
"Itu bukan hibah bansos tapi masuk di program ekonomi kreatif. Kalau hibah bansos kan harus dalam proposal, tapi kalau ini (program bantuan yang disampaikan Paslon Amerta) kan masuk di kegiatan seperti yang sudah berjalan," Susruta yang juga Tokoh Puri Gerenceng Denpasar ini.
Politisi yang dikenal kritis ini juga enjelaskan tidak asalah dengan anggaran sepanjang ada komitmen kuat dan kemauan politik kuat dari pemimpin Kota Denpasar. Susruta pun mereka-reka hitungan total anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan program tersebut hanya sekitar Rp. 26 Miliar. Disebutkan Susruta, dalam APBD Kota Denpasar ada Silpa atau Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tiap tahun mencapai Rp. 200 Miliar lebih. Untuk itu ada dana yang tidak terpakai baik karena penganggaran kurang bagus atau harga satuan terlalu tinggi.
"Kalau dihitung-hitung prgram bantuan yang disebutkan Paslon Amerta butuh anggaran sekitar Rp. 26 Miliar. Itu jauh lebih kecil dibandingkan dana yang bisa dihemat", terang Susruta.
Susruta pun menyebut ada alternatif lain dan celah lain untuk merealisasikan program bantuan yang diprogram Paslon Amerta ini. pasalnya, bantuan itu tidak harus berasal dari APBD melainkan bisa juga dicarikan celah lain. Misalnya menggandeng pihak swasta dengan memanfaatkan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Denpasar.
Pihaknya memandang CSR perusahaan ini bisa membantu implementasi program bantuan tiap tahun kepada prajuru banjar Rp.30 Juta, STT Rp. 25 Juta, Kelompok Dadia Rp.5 Juta dan PKK Rp. 5 Juta.
Susruta menjelaskan CSR tidak mesti dalam bentuk uang tunai melainkan bisa diarahkan dalam bentuk program kegiatan.
"CSR sangat membantu. Surabaya dibantu dan dirawat dengan CRS dan diterima CSR-nya dalam bentuk program", imbuh Susruta.
Oleh karena itu Susruta menegaskan semua program-program yang diusung Paslon Amerta ini sangat realistis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Denpasar sesuai visi Paslon Amerta yakni Denpasar BERSERI, Smart City, Berbudaya dan Berdaya Saing.
Calon Walikota Gede Ngurah Ambara Putra menegaskan program-program yang diusung dalam visi misi Amerta yang disampaikan pada Debat Terbuka perdana beberapa waktu lalu sangat realistis.
"Semua program yang kami sampaikan realistis. Kami ingin tunjukkan pemerintah memberikan sentuhan nyata meringankan beban adat budaya,"ujar Ngurah Ambara.
Oleh karena itu ia optimis jika terpilih sebagai Walikota Denpasar bisa merealisasikan program bantuan yang dijanjikan kepada kelomok-kelompok masyarakat yang menjadi garda terdepan pelestarian seni, adat dan budaya di Kota Denpasar. Ia pun membeberkan bantuan tiap tahun kepada prajuru banjar Rp.30 Juta, STT Rp. 25 Juta, Kelompok Dadia Rp. 5 Juta dan PKK Rp. 5 Juta.
Ngurah Ambara menguraikan selama ini sudah berjalan di Kota Denpasar, seperti ada anggaran Rp. 8 Juta tiap tahun untuk prajuru banjar, STT Rp. 3 sampai 4 Juta tiap tahun. PKK juga bisa dapat. Ditambahkannya, Amerta hanya melanjutkan dan meningkatkan saja nominalnya.
Mengingat masih dalam suasana pandemi covid-19, acara Tim Amerta bertemu awak media ini berlangsung dengan disiplin penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Bahkan Tim Amerta senantiasa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. (Pbm2)
Komentar