Dirgahayu Ambara Swari Gelar Parade Budaya Sekar Alit dan Sekar Agung:"Cetak Generasi Bermoral"
- 01 Oktober 2020
- Seni Budaya
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Kota Denpasar sebagai kota yang berwawasan budaya senantiasa menjadikan seni dan budaya sebagai rohnya kehidupan masyarakat. Tak pelak seni dan budaya mendapat perhatian berbagai elemen masyarakat Kota Denpasar. Sebagai bentuk kepedulian terhadap seni budaya Bali, tokoh penggiat seni dan budaya Bali yakni Gede Ngurah Ambara Putra menggelar parade budaya dan lomba pesantian bertajuk “Parade Budaya Sekar Alit dan Sekar Agung” secara daring atau online berbasis aplikasi Zello pada Channel “Dirgahayu Ambara Swari 5.”
Ajang pelestarian seni dan budaya Bali dalam parade budaya ini juga digelar serangkaian HUT ke-9 Dirgahayu Ambara Swari dan HUT ke-75 RI. Acara ini juga melibatkan Widyasabha Kota Denpasar, Widyasabha masing-masing kecamatan se-Kota Denpasar, para pembina dari masing-masing Widyasabha kecamatan se-Kota Denpasar dan pecinta seni budaya khususnya Sekar Alit dan Sekar Agung.
Pagelaran ini juga mengangkat seni Tatembangan Bali yang mulai surut peminat di tengah masyarakat. Acara pembukaan Parade Budaya Sekar Alit dan Sekar Agung yang dimulai Rabu pagi (30/9/2020) juga disiarkan melalui live daring/online di Zoom. Sedangkan lomba Sekar Alit dan Sekar Agung digelar pada Jumat (2/10/2020) di Channel “Dirgahayu Ambara Swari 5” pada aplikasi Zello.
Gede Ngurah Ambara Putra selaku pendiri Dirgahayu Ambara Swari ini menyatakan lomba pesantian bertajuk “Parade Budaya Sekar Alit dan Sekar Agung” bertujuan untuk menghasilkan kaderisasi Sekar Alit dan Sekar Agung. Selain itu, agar adat budaya Bali dapat dikembangkan dengan baik dan seni tradisional Sekar Alit dan Sekar Agung bisa maju menjadi roh dalam tatanan bermasyarakat.
"Parade budaya ini dilaksanakan secara online berbasis aplikasi Zello yang memberikan kemudahan kepada masing-masing peserta untuk melakukan improvisasi dalam melantunkan Sekar Alit dan Sekar Agung," ucap Ambara disela-sela pembukaan Parade Budaya Sekar Alit dan Sekar Agung.
Gede Ngurah Ambara Putra, Calon Walikota Denpasar yang berpasangan dengan Calon Wakil Walikota Denpasar Made Bagus Kerta Negara (Paket Amerta) menuturkan kegiatan ini sifatnya parade dari masing-masing wilayah se-Kota Denpasar dari seluruh perserta lomba dan peminat seni tatembangan Sekar Alit dan Sekar Agung.
"Pesertanya sudah mendaftarkan diri di masing-masing wilayah dan diatur waktu pelaksanaannya untuk keempat wilayah kecamatan se-Kota Denpasar. Panitia penyelenggara telah menetapkan dewan juri untuk melakukan penilaian dari seluruh peserta yang terdaftar di wilayah masing-masing kecamatan," tutur Ngurah Ambara yang juga dikenal sebagai pengusaha money changer ini.
Pagelaran seni budaya, menurut Ngurah Ambara adalah sebuah kegiatan menunjukkan eksistensi daripada seni budaya tradisional. Acara ini juga merupakan ajang untuk menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan dan memajukan seni budaya Bali.
"Dengan kegiatan ini kita belajar untuk menghargai jasa para pelaku seni dan pecinta budaya asli bangsa Indonesia sebagai aset kebudayaan nasional yang bernilai luhur walau kita dilanda pandemi Covid-19, pelestarian seni adat budaya tidak boleh berhenti," ungkap Calon Walikota Denpasar nomor urut 2 itu.
Ngurah Ambara mengakui kegiatan saat pandemi Covid-19 ini tidak akan mungkin diselenggarakan secara langsung sehingga pihaknya melaksanakannya dengan menggunakan aplikasi berbasis aplikasi “Zello” yang dinilai salah satu cara kreatif dan kekinian.
Menurutnya, Parade Budaya Sekar Alit dan Sekar Agung lewat aplikasi Zello yang menggandeng generasi muda lebih mencintai seni budaya sendiri seperti pesantian Sekar Alit dan Sekar Agung ini menjadi ajang melestarikan seni budaya di tengah keterbatasan ruang gerak di tengah pandemi Covid-19.
"Pandemi ini juga mengajarkan kita bagaimana responsif dan adaptif dengan perubahan serta tetap kreatif berkarya termasuk dalam hal pelestarian budaya di kalangan generasi muda," jelas Ngurah Ambara.
Acara lomba dan parade budaya yang digelar rutin tiap tahun sebagai upaya menambah kekreatifan pecinta adat dan seni budaya ini nantinya dari seluruh peserta akan dicari juara I, II, III, Harapan I, Harapan II dan Harapan III dari masing-masing kategori yang dilombakan.
"Masing-masing kategori lomba yang mendapatkan Juara I akan dipakai sebagai wakil peserta yang akan dilombakan pada tingkat Provinsi," pungkas tokoh asal Sumerta Denpasar tersebut.
Diharapkan pula ajang yang mendapat sambutan antusias masyarakat ini dapat melahirkan generasi muda yang bermoral, beretika, menghargai nilai- nilai kesantunan dan memiliki daya saing.
Ajang seni budaya yang digelar ditengah pandemi covid-19 ini, dalam pelaksanannya tetap mengikuti protokol kesehatan dan anjuran pemerintah. (Pbm2)
Komentar