Bayar Non Tunai Bagian dari Bangkitkan Pariwisata New Normal
- 04 Juni 2020
- Ekonomi & Bisnis
- Denpasar
Denpasar, Porosbali.com- Untuk membangkitkan pariwisata di era “new normal”, pelaku industri pariwisata harus siap dengan infrastruktur yang mendukung faktor clean, health dan safety termasuk dalam aspek sistem pembayaran yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.
“Untuk itu, Bank Indonesia terus berupaya mendorong transaksi non tunai terutama yang bersifat contactless untuk bertransaksi dibandingkan alat pembayaran menggunakan uang atau kartu, hal ini sudah dikoordinasikan dengan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati agar transaksi non tunai ini menjadi bagian New Normal,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho dalam acara Nasional Web Nasional dengan tema “What Can Bali’s Tourism Industry Do With Digital Payment In The New Normal Era”,Kamis,(4/6) di Renon, Denpasar.
Pembayaran non tunai ini, jelas Trisno diharapkan kedepan menjadi trend, Bali sebagai corong pariwisata dunia mesti menerapkan hal ini.
Khusus untuk pembayaran non tunai, memasuki era digital ini, Bank Indonesia telah mempersiapkannya sejak tahun lalu tahun 2019, yaitu dengan mengeluarkan standarisasi QR Code atau QR Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS merupakan standar instrument pembayaran berbasis digital dan bersifat contactless.
Sampai dengan akhir bulan Mei 2020, telah disetujui sebanyak 36 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang dapat melaksanakan kegiatan pemrosesan transaksi QRIS.
Perluasan penggunaan QRIS juga senantiasa dilakukan di wilayah Bali, dimana pada akhir Mei 2020 telah mencapai 89,950 merchant atau meningkat sebesar 253% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2019 yang tercatat sebanyak 25.483 merchant. Peningkatan ini diatas rata-rata peningkatan nasional sebesar 99 persen.
Selain itu, selama pendemi Covid-19, yaitu sejak 6 Maret hingga 29 Mei, penambahan jumlah merchant QRIS di Bali tercatat sebanyak 24.002 merchant atau 26,7 persen dari total merchant yang ada. Kami yakin merchant yang akan bergabung akan terus meningkat dan siap untuk bertrasnformasi secara digital.
Transaksi pembayaran nontunai dinilai Trisno akan mampu mengurangi penularan virus melalui lalu lintas uang tersebut kususnya.
Maka dari itu, kedepan Bank Indonesia (BI) akan berkerjasama dengan perbankan yang ada di Bali agar turut menyelenggarakan dan mengedukasi masyarakat terkait pembayaran nontunai, itu disampaikan,
“Dengan transaksi pembayaran nontunai tersebut, setidaknya akan mampu mengurangi resiko penularan virus tersebut khususnya ditengah-tengah masyarakat. Karena, telah terjadi sedikit lalu lintas uang,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, mulai dari asosiasi pariwisata, perbankan se Bali serta beberapa pihak terkait lainya dapat memberikan edukasi baru terhadap payment di Bali kedepannya. Tentu sangat diharapkan nantinya juga, masyarakat Bali agar semakin fasih menggunakan transaksi non tunai. (Pbm1)
Komentar