FT Unmas Denpasar Lepas 36 Calon Sarjana, Dekan Sastra Wibawa Pastikan Siap Bersaing di Dunia Kerja
- 18 September 2024
- Pendidikan
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati (FT Unmas) Denpasar melepas 36 calon wisudawan yang meliputi 32 dari Teknik Sipil dan 4 dari Teknik Lingkungan pada yudisium periode September 2024 di Lantai 4 Gedung Rektorat kampus setempat, Jalan Kamboja Denpasar, Rabu (18/9/2024).
Pada yudisium kali ini terungkap persaingan dunia kerja yang semakin ketat di era global saat ini, FT Unmas terus melakukan penguatan kompetensi dan daya saing lulusan menuju dunia kerja. Untuk itu FT Unmas Denpasar melakukan berbagai terobosan penguatan kompetensi para lulusan agar bisa memenangkan persaingan dunia kerja.
Baca juga: Rai Wirajaya: "Hubungi OJK, jika ada tawaran produk jasa keuangan mencurigakan"
Dekan FT Unmas Denpasar, Dr. Ir. I Made Sastra Wibawa, M.Erg, IPM, ASEAN, Eng mengungkapkan secara akademik para lulusan sudah memiliki ijazah untuk mencari kerja, namun dalam dunia kerja mereka dihadapkan pada tuntutan mengikuti aturan-aturan diantaranya melengkapi diri dengan SKK ( Sertifikat Kompetensi Kerja), Surat Terdaftar Register Insinyur dan Program Studi Profesi Indonesia
"Itupun mereka harus memiliki pengalaman kerja 2 (dua) tahun. Lalu lanjut mengikuti Program Studi Profesi Indonesia," jelas Sastra Wibawa.
Untuk itu, imbuh Sastra Wibawa, FT Unmas Denpasar sudah bekerjasama dengan LSP Hatsindo Indonesia Teknik terkait dengan perilusahaan/stakeholder yang memiliki lisensi bidang tersebut.
"Mereka tidak serta merta lulus dapat SKK namun harus mengikuti ujian terlebih dahulu," ujarnya.
Sementara berdasarkan data register studi, paling lambat 3 (tiga) bulan para lulusan sudah bekerja. Namun tidak sedikit ada yang sudah bekerja saat masih kuliah.
"Hampir di atas 90 persen sebenarnya mereka sebelum tamat sudah bekerja. Ada yang jadi staf, pelaksana lapangan dan lainnya. Inilah keunggulan kita. Sehingga begitu tamat dan memiliki SKK mereka menjadi pengawas, konsultan dan manager yang profesional," imbuh Sastra Wibawa seraya mengingatkan agar para lulusan mengikuti perkembangan jaman.
Sastra Wibawa menekankan bahwa lulusan tahun ini menjadi individu yang inovatif dan tangguh. “Inovatif berarti memiliki pemikiran yang jauh ke depan, lebih peduli dengan situasi dan kondisi yang ada. Tangguh berarti mampu bertahan dan selalu mengevaluasi setiap langkah sebelum mencapai keberhasilan. Gagal bukan akhir, selalu ada solusi untuk setiap tantangan,” ujar Sastra Wibawa.
Lebih lanjut, Sastra Wibawa mengatakan di era digitalisasi mengatakan pada intinya transformasi yang mengharuskan kita harus bisa berubah. Untuk itu, Sastra Wibawa menekankan pentingnya menerapkan 3C. Pertama, communication, berkomunikasi yang baik dan benar untuk mencapai tujuan. Kedua, Complexity, ketika mengerjakan proyek harus berkoordinasi dengan bidang lain. Dan ketiga, to be Change, yaitu mengubah diri.
Perwakilan alumni, Ir. I Gusti Made Palguna, yang bergerak di bidang jasa konsultan sekaligus Ketua Ikatan Konsultan Bali atau INKINDO Bali 2022-2026 mengatakan keberadaan dirinya ini menjadi bukti alumni FT Unmas bisa bersaing di jasa konsultan. Ditegaskannya, percaya diri menjadi kunci sukses kita menjalani profesi.
"Jangan berkecil hati. Kita harus percaya diri. Ini menjadi modal kita memasuki dunia kerja. Tak ada orang bodoh, yang ada orang malas berpikir. Jangan bosan- bosan belajar," jelasnya seraya mengatakan lulus bukan akhir belajar, tapi akhir kuliah.
Yudisium kali ini juga dirangkai penandatanganan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara FT Unmas Denpasar dengan CV. Patras Development, sebagai upaya memperkuat kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul.
Baca juga: PLN Percepat Pemanfaatan EBT
Selain itu ada sosialisasi Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi dari LSP Hatsindo Indonesia Teknik serta orasi ilmiah dari dosen Teknologi Informasi FT Unmas Denpasar.
Pada Yudisium kali ini, penghargaan diberikan kepada lulusan terbaik dan tercepat dari masing-masing program studi. Dari Teknik Sipil, Leonarda Saputri Umpur, S.T., berhasil meraih IPK tertinggi dengan 3,78, sementara lulusan tercepat adalah Ni Kadek Ari Natalia, S.T., yang menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 9 bulan. Di Program Studi Teknik Lingkungan, Ni Kadek Intan Yuni Antari, S.T., mendapatkan IPK tertinggi dengan 3,89 dan lulus dalam waktu 3 tahun 10 bulan. (pbm5)
Komentar