Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Pengukuhan dan Deklarasi DPW CIMA Bali, Diharapkan Jadi Mediator dan Fasilitator Internasional

Ketua Umum Consortium of Indonesian Manning Agencies (CIMA) Pusat, DR. (C). Gatot Cahyo Sudewo, SE, M.MTr, CPHCM mengukuhkan dan mendeklarasikan kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) CIMA Bali di Denpasar, Jumat (26/7/2024). (foto/pbm2)

Denpasar, PorosBali.com- Ketua Umum Consortium of Indonesian Manning Agencies (CIMA) Pusat, DR. (C). Gatot Cahyo Sudewo, SE, M.MTr, CPHCM mengukuhkan dan mendeklarasikan kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) CIMA Bali di Denpasar, Jumat (26/7/2024). DPW CIMA Bali dinakhodai oleh Putu Alit Budi Sastrawan, Amd, Par, CHt, SH didampingi sejumlah pengurus lain diantaranya, Nengah Yasa Adi Susanto sebagai wakil ketua. 

 

Pada kesempatan tersebut Gatot Cahyo Sudewo mengatakan CIMA memiliki tujuan untuk menghimpun dan membina perusahaan pengawakan kapal serta sebagai sarana untuk meningkatkan profesionalisme anggota serta menguasai, mempertahankan dan memperluas pangsa pasar dan peluang kerja kepelautan baik di dalam maupun luar negeri 

 

Menurut Gatot, kepengurusan pusat akan menghimpun dan membina sekaligus juga mensuport kepengurusan di daerah untuk menjalankan bisnisnya agar lebih baik sehingga dengan kekuatan organisasi akan membantu dalam setiap proses yang dilakukan. 

"Ini momen yang baik terbentuknya suatu kepengurusan DPW CIMA Bali. Mudah-mudahan dengan Ketuanya Pak Alit, CIMA akan lebih baik dan bisa solid dan berkembang tidak hanya di Bali tapi juga ke daerah lain seperti Lombok dan sekitarnya," ujar Gatot.

Baca juga: Wapres Ke-9 Wafat, Pemprov Bali Imbau Masyarakat Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Ia juga mengatakan perusahaan yang masuk organisasi CIMA harus mempunyai izin perekrutan dan penempatan. Karena itu merupakan bagian bisnis proses yang harus dimiliki yang disyaratkan oleh Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perkapalan dan Kelautan.

Penyerahan pataka bendera CIMA dari Ketua Umum Consortium of Indonesian Manning Agencies (CIMA) Pusat, DR. (C). Gatot Cahyo Sudewo, SE, M.MTr, CPHCM (kanan) kepada Ketua DPW CIMA Bali, Putu Alit Budi Sastrawan. (foto/pbm)

 

Terkait jumlah anggota Gatot menyebut ada 82 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia diantaranya Bali dan Jakarta.

"Di Bali sendiri ada 14 perusahaan yang tergabung CIMA," imbuh Gatot.

 

Kini CIMA masuk ke dunia internasional yang menjadi program kerja kepengurusan pusat di awal tahun 2024. Di Bali pada Oktober 2024 nanti akan "invite" negara-negara lain seperti Honduras, Meksiko, Amerika Latin yang sudah mempunyai keinginan sama namun diakuinya harus ada persamaan persepsi untuk membangun satu sistem.

"Persepsi sama membangun sistem menciptakan sesuatu yang lebih baik," terangnya.

 

Ini merupakan momen yang baik, karena dalam dunia internasional ada juga suatu lembaga yang memayungi. 

"Kalau ini terbentuk maka kita akan menjadi inisiator dan mengembangkan di negara-negara lain. Memang mereka mengenalnya hanya Bali makanya dari Bali kita bisa melibatkan dan membantu wilayah lain," katanya seraya berharap CIMA khususnya DPW Bali bisa berkontribusi bagi CIMA internasional.

 

Sementara Ketua DPW CIMA Bali, Putu Alit Budi Sastrawan mengatakan program yang akan dilakukan diantaranya jangka pendek yaitu audiensi dengan stakeholder yang berkaitan dengan SOP, Dinas Tenaga Kerja, BP2MI, BPJS terkait sistem pemberangkatan, perekrutan dan perlindungan ABK Indonesia ataupun staf kru yang ada di Bali Khususnya dan Indonesia pada umumnya, dimana Bali adalah "pilot project".

"90 (sembilanpuluh) persen ABK kita adalah di hotel kru. Semoga CIMA Bali bisa menjadi mediator dan fasilitator untuk harmonisasi sistem perekrutan dan penempatan secara prosedural regulasi nasional maupun internasional sesuai Undang-undang 1945," ujar Putu Alit.

 

Pada deklarasi kali ini, Putu Alit menyampaikan 14 perusahaan dari 22 perusahaan pemegang SIUP dan berharap akan menyusul untuk bergabung.

"Semoga temen-temen yang lain menyusul menjadi anggota CIMA agar kita bisa membesarkan organisasi keagenan kapal ini. Kita akan memiliki bargaining power untuk memfasilitasi dengan pemerintah terkait masalah-masalah yang timbul dari kru dan principle kita," jelasnya.

 

Perkembangan bisnis awak kapal pesiar di Bali, menurut Puu Alit, setelah pandemi covid-19 permintaan masih sangat banyak terutama beberapa kapal cruise line, bahkan permintaan hampir ribuan pertahunnya.

"Artinya masih sangat diminati oleh masyarakat Bali, semoga dengan adanya deklarasi CIMA Bali sehingga menjadi bargaining power untuk penambahan kuota masyarakat Bali," harapnya.

 

Ia mengatakan rating pemberangkatan kru Bali berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja, dari tahun 2020 yaitu 18 ribu dan sekarang menjadi 24 ribu. 

"Bayangkan saja peningkatannya sangat signifikan. Ini peluangnya sangat besar sekali," tutup Putu Alit. (Pbm7)

 


TAGS :

Komentar