Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Green Election, KPU Bali Inginkan Denpasar dan Badung Jadi Contoh

Ketua KPUD Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan (tengah). (foto/pbm)

Denpasar, PorosBali.com- KPUD Bali tiada henti menggaungkan "Green Election" sebagai wujud komitmen pro terhadap lingkungan yang bersih. Ketua KPUD Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, Kota Denpasar dan Kabupaten Badung bisa menjadi contoh "Green Election" karena didukung oleh beberapa alasan. Untuk itu, Lidartawan berharap Denpasar dan Badung tidak menggunakan baliho dalam Pemilukada serentak November mendatang. 

“Saya sudah berbicara dalam banyak kesempatan, di hadapan DPRD Kota Denpasar, begitu pula di Badung agar tidak lagi menggunakan baliho dan harus memulainya dalam Pemilukada serentak kali ini. Saya sendiri pernah mencoba hal ini saat saya masih menjadi komisioner KPU Kabupaten Bangli tahun 2018 lalu dan terbukti berhasil dan sukses,” ungkap Lidartawan, saat Media Gathering di Denpasar, Kamis (18/7/2024).

Lebih lanjut Lidartawan menjelaskan, Badung dan Denpasar memang layak menjadi percontohan dalam mendepankan green election. Pertama, infrastruktur sangat memadai. Banyak videotron, Billboard yang tersebar hampir di seluruh sudut kota di Denpasar dan Badung. Kondisi ini tidak sama dengan kabupaten lainnya di Bali.

Infrastruktur ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan kampanye dan sosialisasi ke publik. Kedua, secara sumber daya manusia (SDM), dimana Badung dan Denpasar sudah sangat berkembang. Pemilih milenial dan pemilih pemula di Bali umumnya dan Kota Denpasar dan Badung khususnya tidak suka baliho.

“Saya sudah tanya di banyak kesempatan. Mereka umumnya tidak suka baliho. Untuk apa melihat baliho yang hanya tampang foto saja. Masyarakat tidak mengetahui visi misi kandidat, tidak kenal kandidat bersama isi dalam gagasannya. Masyarakat lebih suka kampanye dengan teknologi, tinggal klik, maka informasi soal kandidat dapat diperoleh secara detail lengkap,” ujarnya.

Baca Juga: Jadikan Bali Contoh "Green Election", KPU Bali Segera Kumpulkan Peserta Pemilu

Berikutnya, konstituen atau pemilih di dua kabupaten dan kota ini sangat banyak. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya. Selain itu, tingkat keterpilihan di  Badung dan Denapsar sangat tinggi, rata-rata diatas 80% setiap event pemilu. Artinya kesadaran mereka untuk berpartisipasi dalam Pemilu juga tinggi. Dan data lapangan menunjukkan jika pemilih di Denpasar cukup besar dan intelektual.

Ia mengatakan, menghilangkan baliho saat Pemilukada serentak akan menjadi bukti jika pemimpin di Bali itu pro terhadap lingkungan yang bersih. Ini dilakukan agar Bali bersih dari sampah Pemilu. “Kami sadar betul, sampah di Pemilu Legislatif dan Pilpres kemarin belum terurai. Jumlahnya puluhan ton. Dibakar akan terjadi pencemaran lingkungan. Dibawa ke TPA akan ditolak. Kami meminta agar Denpasar dan Badung kali ini tidak menggunakan baliho,” ujarnya.

Green Election ini akan terus didiskusikan dengan seluruh partai politik, kandidat, akademisi, aktifis lingkungan hidup dan semua elemen terkait lainnya, termasuk merumuskan sanksi tegas yang akan diberikan kepada kandidat atau partai politik. "Walau sanksinya tidak sampai membatalkan kandidat tetapi bisa dirumuskan dengan cara yang lebih bijaksana," tutupnya. (pbm7)


TAGS :

Komentar