Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Cegah Stunting, Pemkot Denpasar Beri Diklat Bagi Guru TK dan PAUD

Upaya pencegahan stunting melalui berbagai program secara serius dilakukan Pemerintah Kota Denpasar. Salah satunya lewat pemberian Pendidikan dan Latihan (Diklat) Dasar Berjenjang bagi puluhan Guru TK dan PAUD, yang diadakan di Aula SKB SPNF, Tembau, Senin (24/6). (foto/hms)

Denpasar, PorosBali.com- Upaya pencegahan stunting melalui berbagai program secara serius dilakukan Pemerintah Kota Denpasar. Salah satunya lewat pemberian Pendidikan dan Latihan (Diklat) Dasar Berjenjang bagi puluhan Guru TK dan PAUD, yang diadakan di Aula SKB SPNF, Tembau, Senin (24/6). Diklat ini nantinya diharapkan akan mampu menguatkan pemahaman para pendidik untuk mengetahui perkembangan tumbuh kembang anak didik agar terhindar dari kondisi stunting. 

Dihadiri oleh Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, diklat ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kota Denpasar, I Made Toya yang mewakili Wakil Walikota Denpasar yang juga merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. 

Saat membacakan sambutan Wawali Arya Wibawa, Made Toya menyampaikan terdapat perbedaan stunted (pendek) dan stunting (gagal tumbuh) harus dipahami secara tepat oleh guru, orang tua murid, dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan PAUD. Untuk itu, para pendidik mesti mendapatkan pembekalan yang baik dan cukup terkait dengan permasalahan stunting. 

Baca Juga: Wawali Arya Wibawa Hadiri Persembahyangan Tumpek Wayang di Banjar Ketapian Kelod

"Para Guru dan PAUD diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait stimulasi perkembangan anak usia dini dalam rentang usia 0-6 tahun, sehingga dapat memberikan layanan yang optimal pada anak terutama pada masa 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK)," ujarnya. 

Selebihnya, Made Toya juga mengatakan, kolaborasi antara pendidik dan orang tua adalah komponen penting dalam upaya pencegahan stunting. Salah satu langkah nyata yang bisa dilakukan adalah, pemberian pemahaman kepada orang tua seputar bekal makanan sehat yang bisa dibawa ke sekolah.

"Program yang bisa digiatkan adalah kegiatan parenting yang dikemas dalam bentuk cooking class, yang nantinya dapat menjadi salah satu materi yang diujikan di satuan PAUD," lanjut Made Toya.

Sementara Ketua Panitia kegiatan itu, Ketut Dirga mengungkapkan, kegiatan Diklat ini diikuti kurang lebih 80 orang peserta yang merupakan Guru TK dan PAUD se Kota Denpasar, dan akan berlangsung selama 4 hari, yakni dari tanggal 24 sampai dengan 28 Juni 2024 mendatang. 

"Setelah mendapatkan materi selama 4 hari, nantinya para pendidik ini akan mengaplikasikannya selama 1 bulan di satuan PAUD. Jadi yang kita harapkan para Guru TK dan PAUD memiliki pengetahuan dan panduan untuk mengetahui perkembangan gizi anak didik dalam rangka pencegahan stunting," katanya. (pbm2)


TAGS :

Komentar