Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Bupati Giri Prasta Ajak Semeton Pasek Kayu Selem Songan Bersatu Jaga Tradisi Bali

Bupati Nyoman Giri Prasta saat menghadiri karya Pitra Yadnya warga Pasek Kayu Selem dan Pasek Celagi, Jumat (10/5). (foto/hms)

Bangli, PorosBali.com- Sebagai wujud komitmen Pemkab Badung untuk menjaga dan melestarikan adat, tradisi, seni, serta budaya di Bali, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri uleman karya Pitra Yadnya di 2 tempat sekaligus yaitu Karya Pitra Yadnya Sapta Pranawa 70 sawa warga Pasek Kayu Selem dan Pasek Celagi serta Karya Pitra Yadnya 20 sawa semeton warga Kayu Selem Gwasong, Desa Adat Songan, Kintamani, Jumat (10/5).

Sebagai bentuk perhatian dan kecintaan kepada sameton Kayu Selem, Songan, Bupati Giri Prasta menyerahkan punia dana pribadi Rp 30 juta untuk Karya Pitra Yadnya Sapta Pranawa Warga Pasek Kayu Selem dan Pasek Celagi, punia dana pribadi Rp 30 juta untuk Karya Pitra Yadnya semeton warga Kayu Selem Gwasong, dan punia pribadi Rp 5 juta untuk sekeha angklung.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Bendesa Adat Songan Jero Temu, krama pemilik sawa serta semeton Dadia Pasek Kayu Selem, Songan, Kintamani.

Bupati Giri Prasta menyampaikan rasa syukur  bisa berada di tengah-tengah masyarakat Desa Adat Songan dan semeton Pasek Kayu Selem Gwasong. Ia sekaligus mendoakan agar pelaksanaan upacara Pitra Yadnya berjalan sesuai tatanan yang ada sebagai wujud bakti atau penghormatan terhadap para leluhur.

“Saya bersyukur dapat hadir di sini sekaligus ikut mendoakan agar pelaksanaan karya Pitra Yadnya Desa Adat Songan dan sameton Pasek Kayu Selem Gwasong bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, labda karya, terlebih melaksanakan upacara Pitra Yadnya ini merupakan wujud penghormatan atau rasa bakti kita kepada leluhur,” ujarnya.

Baca Juga: Wabup Suiasa Lepas Peserta Peda KTNA XXVII Kabupaten Badung

Bupati Giri Prasta menyampaikan, dalam melaksanakan yadnya agar selalu berpedoman dengan sastra lontar ajaran agama Hindu berlandaskan dharmaning leluhur, dharmaning agama, dan dharmaning negara. Dharmaning leluhur mengingatkan kita untuk selalu ingat kepada leluhur. Dharmaning agama mengingatkan untuk selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sradha bhakti dalam semua kegiatan, serta dharmaning negara mengingatkan kita untuk berperan aktif mendukung program pemerintah dan pembangunan.

“Saya hadir di sini untuk meringankan beban krama sekalian dan saya akan rampungkan pembangunan wantilan Desa Adat Songan untuk krama di sini. Tradisi ini harus kita jaga dan termasuk juga adat, agama, seni, dan budaya. Ini kita lakukan bersama-sama dan bersatu untuk melestarikannya. Songan boleh maju, tetapi dengan kemajuan Songan jangan sampai menggerus akar adat, agama, budaya, dan seni kita di Bali,” imbuhnya.

Prawartaka karya mewakili krama Kayu Selem Desa Adat Songan dan sameton Pasek Kayu Selem Gwasong menyampaikan terima kasih kepada Bupati Giri Prasta. Ini adalah suatu kehormatan dan kebanggaan bagi krama Desa Adat Songan karena Bupati Giri Prasta berkenan hadir di upacara tersebut.

Tujuan dilaksanakan karya ini adalah untuk meringankan beban krama. Adapun biaya upacara per sawa dikenakan hanya Rp 10 juta per sawa. Jika dibandingkan dengan melaksanakan upacara pengabenan sendiri, karya ini tergolong jauh lebih hemat. (pbm2)


TAGS :

Komentar