Perekonomian Membaik, Kinerja Penjualan Eceran Bali Terus Meningkat
- 24 Februari 2024
- Info & Peristiwa
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Januari 2024 diprakirakan meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Januari 2024 yang diprakirakan sebesar 109,4 atau secara bulanan meningkat 0,6% (mtm) dibandingkan dengan periode Desember 2023 yang tercatat sebesar 108,7.
Tren peningkatan kinerja penjualan eceran di Bali terus terjadi dalam 11 (sebelas) bulan terakhir seiring dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian di Bali. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Bali sepanjang tahun 2023 yang mencapai 5,71% (yoy) atau menduduki peringkat
ke-6 tertinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.
"Kenaikan indeks penjualan eceran di Bali juga dipengaruhi upaya untuk menjaga kestabilan harga barang dan jasa yang dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah bersama Bank Indonesia," jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja dalam siaran pers yang diterima redaksi porosbali.com, Jumat (23/2/2024).
Lebih lanjut Erwin mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari 2024, Provinsi Bali tercatat mengalami deflasi (penurunan harga) sebesar 0,09% (mtm). Secara tahunan, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,61% (yoy) atau tetap berada pada kisaran sasaran inflasi tahun 2024, yaitu 2,5±1% (yoy).
Baca Juga: BI: Januari 2024, Optimisme Konsumen Bali Tetap Terjaga
Erwin menambahkan bahwa meningkatnya penjualan eceran di Bali pada Januari 2024 didorong oleh kenaikan pada sebagian besar kelompok barang terutama sub kelompok sandang sebesar 8,0% (mtm), kelompok barang lainnya sebesar 4,8% (mtm), dan kelompok suku cadang dan aksesoris sebesar 3,8% (mtm). Namun demikian, terdapat satu kelompok barang yang mengalami kontraksi yaitu kelompok barang peralatan informasi dan komunikasi sebesar 2,4% (mtm).
Erwin menambahkan pertumbuhan IPR Bali pada periode laporan lebih baik dibandingkan dengan IPR Nasional yang diprakirakan terkontraksi sebesar 1,0% (mtm) yakni dari 218,1 pada Desember 2023 menjadi 216,0 pada Januari 2024. (pbm6)
Komentar