Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Sanggar Seni Asti Pradnyaswari Duta Badung di PKB XLV, Padukan Tari Cak dengan Sanghyang Dedari

Sanggar Seni Asti Pradnyaswari, Lingkungan Ancak, Desa Adat Kampial, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, tampil pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV. Tampil di Wantilan Taman Budaya, Art Center, Bali, Jumat 7 Juli 2023. (Foto/Kominfo)

Denpasar, PorosBali.com- Sanggar Seni Asti Pradnyaswari, Lingkungan Ancak, Desa Adat Kampial, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, tampil pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV. Tampil di Wantilan Taman Budaya, Art Center, Bali, Jumat 7 Juli 2023. Duta Kabupaten Badung ini tampil pada Rekasadana (Pergelaran) Cak dan Tari Dedari.

Ditemui usai pementasan, I Wayan Sudiksa., S.SN., M.SN., selaku Ketua Sanggar, mengatakan, pementasan tari kecak yang dibawakan ini, dipadukan dengan tari Dedari, yang bersumber dari tari Sang Hyang yang merupakan tarian sakral. Dalam pementasan ini, ia berusaha untuk membuat tarian yang menjadi inspirasi bagi semua kalangan. 

"Yang terpenting lagi adalah, untuk menarik minat para remaja untuk berkreasi. Pasalnya pada umumnya, tari kecak ini ditarikan oleh bapak-bapak. Namun pada pementasna ini, tari kecak yang ditampilkan melibatkan para remaja," ucapnya.

Baca juga: Calonarang ‘Tanting Mas’ Sanggar Seni Damuh Art Nusa Dua Pukau Pengunjung PKB XLV

Lebih lanjut ia menyampaikan, dalam prosesnya, persiapan untuk pementasan ini, telah dilakukan sejak tiga bulan lalu. Yang mana, dalam proses persiapan, diakui banyak kendala dihadapi untuk membangkikmtkna kekompakan para remaja ini. Pasalnya, saat latihan, para remaja ini, banyak yang belum paham tari kecak, banyak yang masih buta dengan melodi dan masih awam dengan tarian ini. 

Namun, dalam persiapan yang dilakukan, ia berusaha bagaimana caranya untuk menarik minat dari remaja ini, agar tertarik membawkan tarian ini. Untuk jumlah pemain yang dilibatkan termasuk wanita dan pria dan penarinya kurang lebih 65 orang. "Pada akhirnya kami sukses menggabungkan tari kecak dengan tari dedari yang bersumber dari tari sanghyang ini," katanya bangga.

Hal senada disampaikan Pembina kecak tari Sang Hyang Dedari, I Wayan Pradnya Pitala, dalam persiapan, dilakukan setiap minggu dua kali. Pada kolaborasi ini, ia mencoba membuat pola baru tari kecak yang dikolaborasikan dengan gending Sang Hyang. Ia berharap, kedepan para generasi muda ini bisa melestarikan tarina kecak ini agar tidak punah. "Kedepan kami berharap, generasi muda bisa melestarikan tari kecak sanghyang ini, agar kedepannya tari kecak ini tidak punah," katanya berharap. (Pbm2)


TAGS :

Komentar