Wagub Cok Ace Ajak Krama Bali Resapi Makna Ajaran Catur Warna dan Catur Purusa Artha dengan Baik
- 29 April 2023
- Seni Budaya
- Klungkung
"Apresiasi Upacara Manusa Yadnya Massal di Klungkung Ringankan Beban Masyarakat"
Klungkung, PorosBali.com- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, menyambut baik program Pemerintah Kabupaten Klungkung serta Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Klungkung yang menggelar Upacara Manusa Yadnya secara masal. "Saya mengapresiasi pelaksanaan upacara Manusa Yadnya ini karena bisa meringankan beban krama Bali dalam menjalankan kewajibannya. Luar biasa," Kata Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini dalam Sambrama Wacana-nya saat menghadiri upacara Manusa Yadnya Massal di balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya dan alun alun Ida Dewa Agung Jambe, Kota Semarapura, Klungkung pada Jumat (28/4) sore.
Wagub Cok Ace menekankan bahwa upacara Manusa Yadnya atau prosesi pembersihan lahir batin semestinya dijalankan sesuai dengan ajaran agama dan tradisi yang sudah dilaksanakan turun temurun di Bali.
Baca juga: UU Provinsi Bali Disahkan, Wagub Cok Ace Nilai Pemerintah Pusat Akui Potensi Budaya Bali
"Kebersihan secara lahir batin ini dapat menghindarkan manusia itu sendiri dari jalan yang sesat. Dengan kebersihan tersebut, manusia akan dapat berpikir, berkata dan berbuat yang benar sehingga dapat meningkatkan dirinya ke taraf hidup yang lebih sempurna," tukas Guru Besar ISI Denpasar ini.
"Saya juga dalam kesempatan ini mengajak krama sekalian untuk senantiasa menjalankan ajaran Catur Warna dan Catur Purusa Artha secara baik, sebagai dasar swadarma kita menuju kerahayuan sekala dan niskala," imbuhnya.
Pemerintah Provinsi Bali menurut Wagub, selalu berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan adat, tradisi serta seni budaya Bali, yang dituangkan dalam visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru. "Sekali lagi selamat atas terselenggaranya upacara ini, semoga memargi antar, kepolihin kerahayuan lan kerahajengan," harap tokoh Puri Ubud ini
Sementara itu, Ketua PHDI Klungkung I Putu Suarta mengungkap dalam upacara massal yang baru digelar pertama kali. Pasca pandemi ini terdiri dari sejumlah upacara berupa petik rambut, menek bajang / deha, metatah, bayuh sapuh leger, bayuh sanan empeg dan bayuh
"Dasarnya adalah tuntutan dan harapan umat kita. Agar lembaga umat bisa turut. Ambil bagian Meringankan beban umat dan saudara kita," tandasnya.
Suarta melanjutkan, total seluruh peserta berjumlah 1.604. Dengan rincian : Petik Rambut 150 orang, Menek Bajang/Teruna 458 orang, Metatah 824 orang, Sapuh Leger 262 orang, Sanan Empeg 43 orang dan Bayuh Sukerta 191 orang. Untuk upacara metatah massal sudah disiapkan sebanyak 100 orang sangging dan keseluruhan upacara dipuput 11 sulinggih dari berbagai soroh. "Adapun pembiayaan berasal dari CSR BPD Bali, punia perusahaan dan peserta. Peserta hadir tak hanya dari Kabupaten Klungkung tapi Kabupaten lain di Bali bahkan dari Lombok," terangnya.
Baca juga: Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace Haturkan Bhakti Penyineban Karya IBTK di Pura Agung Besakih
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Cok Ace juga menyerahkan punia kepada panitia pelaksana upacara manusa Yadnya massal. Upacara massal oleh PHDI Klungkung ini bertepatan dengan Hari Puputan Klungkung ke-115 dan HUT ke-31 Kota Semarapura dirangkaikan dengan Festival Semarapura tahun 2023.
Nampak pula dalam kesempatan tersebut, Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Semara Putra, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bali Komang Sri Marheni, Ketua Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Nyoman Kenak, dan Forkopimda Kabupaten Klungkung. (Pbm1)
Komentar