Lulusan Polnas Denpasar Siap Masuk Industri Solar Cell dan Motor Listrik
- 01 Februari 2023
- Pendidikan
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Direktur Politeknik Nasional (Polnas) Denpasar I Made Adi Purwantara, S.Kom., M.Kom mengatakan, lulusan Polnas Denpasar siap masuk di pasar kerja energi terbarukan seperti industri solar cell atau solar panel dan industri motor listrik. Kedua jenis industri ini yang sedang trend di masyarakat dan sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk penghematan energi.
Hal itu dikatakan Adi Purwantara saat ditemui dalam acara media gathering Persembahan ITB STIKOM Bali Untuk Jurnalis Keren: Maju Bersama di Era Digital” di Duta Orchid Garden Denpasar, Senin (30/01/23).
Baca juga: Kepala SMK TI Bali Global Denpasar Harap PPDB tak Diwarnai Kecurangan
Adi Purwantara menerangkan, melalui Program Studi Teknik Elektronika pihaknya telah menyiapkan para mahasiswa sebagai tenaga ahli dan teknisi yang terampil untuk mengambil peran dalam industri solar cell dan motor listrik. Asal tahu saja, solar cell adalah pembangkit listrik yang mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Terbatasnya sumber energi listrik konvensional membuat masyarakat mulai melirik solar cell untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga atau perusahaan karena harganya murah dan ramah lingkungan.
“Harapannya lulusan Polnas terlibat dalam energi terbarukan saat ini seperti solar panel. Kita berharap lulusan nanti bisa menjadi teknisi solar panel karena kebijakan pemerintah ke arah sana, mengenai penghematan energi. Nantinya, di setiap rumah, di atap rumah itu akan ada solar panel, yang tentunya membutuhkan teknisi-teknisi yang kita ciptakan dari Prodi Teknik Elektronika,” jelas Adi Purwantara.
Selain industri solar cell, prospek lulusan Teknik Elektronika juga bakal terserap dalam industri kendaraan bermotor, terutama motor listrik yang kini sedang digalakan pemerintah guna mengurangi ketergantungan dari bahan bakar minyak. Menurutnya, semakin banyaknya motor listrik di masyarakat menujukkan bahwa ke depan indsutri motor listrik akan semakin berkembang pula sehingga membutuhkan banyak tenaga ahli atau teknisi untuk merawat motor listrik tersebut.
“Kita lihat sekarang kendaraan listrik semakin banyak, nanti ke depan industri motor listrik akan semakin berkembang dan semakin membutuhkan banyak orang-orang yang ahli untuk memaintenance kendaraan listrik, paling tidak dalam kurun waktu 3 – 5 tahun kedepan,” sebutnya.
Selain dua jenis pekerjaan yang sangat menjanjikan tersebut, lulusan Teknik Elektronika juga masih sangat prospektif di bidang hotel engineering karena tetap dibutuhkan saat ini dan kedepannya. “Kami berharap mahasiswa yang lulus program studi Teknik Elektronika bisa memilih pekerjaan sebagai hotel engineering yang sangat dibutuhkan, dan kita melihat prospeknya masih sangat besar. Selain itu juga, tetap menerapkan mikrokontroler, IOT, robotika, sehingga kami melihat Prodi Teknik Elektronika ini sangat kompetensi yang bisa diambil masyarakat Bali untuk mengisi lapangan kerja paling tidak 3- 5 tahun ke depan,” jelas Adi Purwantara.
Polnas Denpasar yang berlamat di Jl. Pandu No. 9 Tanjungbungkak, Denpasar Timur ini memiliki tiga Program Studi (Prodi), yakni Teknik Elektronika, Usaha Perjalanan Wisata (UPW) dan Prodi Akuntasi. Sebagai bagian dari STIKOM Bali Group, Prodi UPW dan Prodi Akuntansi juga berbasis digital sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan dibidang usaha perjalanan pariwsata dan akuntansi.
Baca juga: Sinergitas ITB STIKOM Bali dengan 40 Media, 'Maju Bersama di Era Digital'
Kampus ini dilengkapi dengan sarana dan prasaran yang sangat memadai untuk menunjang proses perkuliahan, seperti laborartorium komputer. Bahkan mahasiswa yang tidak bisa datang ke kampus untuk kuliah karena sakit, bisa ikut kuliah secara online karena di ruang kelas tersedia smart tv dan kamera sehingga mahasiswa bisa mengikuti kuliah dari rumah.
Para mahasiswa ketiga prodi itu juga dilengkapi dengan pengetahuan tentang entrepreneurship sehingga diharapkan setelah tamat, mereka selain bekerja sebagai PNS atau sektor formal, bisa bekerja sebagai wiraswasta atau berusaha secara mandiri. “Terbukti dari wisuda sebelumnya, hampir 100 persen lulusan kita sudah bekerja. Itu luar biasa sekali,” pungkas Adi Purwantara. (*)
Komentar