Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Atma Wedana Mepandes dan Mepetik Desa Adat Getasan
- 26 Oktober 2022
- Seni Budaya
- Badung
Badung, PorosBali.com- Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Atma Wedana Mepandes dan Mepetik Desa Adat Getasan, Kecamatan Petang, Senin (24/10). Turut mendampingi Bupati, anggota DPRD Badung I Gusti Lanang Umbara dan IGA Agung Inda Trimafo Yudha, Kadisbud I Gde Eka Sudarwitha, Camat Petang AA Ngurah Raka Sukaeling, Ketua Karya I Ketut Wiarsana, Perbekel Getasan dan tokoh masyarakat lainnya.
Sebagai bentuk perhatian dan komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam melestarikan adat agama tradisi seni dan budaya, Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan yang bersumber dari dana pribadi Rp 25 juta dan Rp 255 juta yang bersumber dari Dana BKK Induk 2022.
Dalam sambrama wacananya, Bupati Badung Giri Prasta menyampaikan rasa syukur karena dapat hadir sekaligus mendoakan agar Karya Atma Wedana Mepandes lan Mepetik Desa Adat Getasan bisa berjalan lancar sesuai tatanan yang ada sebagai wujud bakti atau penghormatan terhadap para leluhur serta memberikan apresiasi dan dukungan atas semangat yang telah ditunjukkan krama Desa Adat Getasan.
“Saya merasa bersyukur dapat hadir, sekaligus ikut mendoakan agar pelaksanaan Karya Atma Wedana Mepandes lan Mepetik Desa Adat Getasan bisa berjalan lancar dan labda karya, terlebih upacara Atma Wedana ini merupakan wujud penghormatan atau rasa bakti terhadap leluhur,” ujar Bupati Giri Prasta.
Pihaknya mengajak semeton semua harus selalu berpedoman dengan ajaran agama Hindu berlandaskan Dharmaning Leluhur, Dharmaning Agama dan Dharmaning Negara. Karya ini merupakan karya yang utama dan telah sesuai dengan sastra serta ajaran agama Hindu. Dharmaning Leluhur mengingatkan paiketan untuk selalu ingat kepada leluhur. Dharmaning Agama mengingatkan paiketan ini untuk selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan srada bakti dalam semua kegiatan serta Dharmaning Negara mengingatkan paiketan untuk berperan aktif mendukung program pemerintah dan pembangunan, begitu juga pemerintah akan selalu mengayomi paiketan untuk saling bersinergi berjalan bersama di dalam kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya. “Dengan dilaksanakan dharmaning ini, kita berharap bisa mempererat persaudaraan dan persatuan pasemetonan yang ada agar tidak terpecah belah,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati juga menyampaikan, tahapan-tahapan dalam upacara memukur, mulai dari ngangget don bingin, murwa daksina, meajar-ajar dan ngelinggihang puspa. Menurutnya, semua tahapan tersebut penting, namun yang paling penting yakni pada saat ngelinggihang puspa di merajan rong tiga. Pada saat ngelinggihang puspa merupakan proses menyatukan bumi dengan langit. Dengan konsep padu muka, bila rong tiga menghadap ke barat, puspa lanang dengan betaranya Brahma melinggih di rong sebelah selatan (kiri) dan puspa istri bhataranya Wisnu melinggih di rong sebelah utara (kanan) dan yang di tengah-tengah Siwa Guru. Prosesi ngelinggihang yang disebut dewa pratista ini berdasarkan lontar Panglukuning Dasa Aksara dan lontar Panglukuning Panca Aksara Pari Kandaning Parhyangan.
Ketua Karya I Ketut Wiarsana menyampaikan banyak terima kasih atas kehadiran Bupati Badung bersama undangan lainnya. “Kami atas nama krama Desa Adat Getasan sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati dan anggota DPRD yang telah memberikan bantuan dana, sehingga karya ini dapat terlaksana sesuai harapan krama,” ujarnya.
Dilaporkan, dalam pelaksanaan Karya Atma Wedana Mepandes lan Mepetik Desa Adat Getasan diikuti 28 Sawa Nyekah, 58 Metatah/Potong Gigi dan 33 Mepetik. Pelaksanaan karya atma wedana yang sudah menjadi kesepakatan krama semua ini diawali dengan matur piuning lan nancep panggungan, dan terakhir tanggal 25 Oktober dilaksanakan nyegara gunung di pantai Goa Lawah serta langsung ngelinggihang ring merajan suang-suang. (Pbm2)
Komentar