Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Luar Biasa! Masa Tunggu Alumni ITB STIKOM Bali Masuk Dunia Kerja Rata-Rata 40 Hari

Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan bersama awak media

Denpasar, PorosBali.com-Sejak bertransformasi dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer menjadi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali yang disebut dengan ITB STIKOM Bali, perguruan tinggi ini terus melakukan beberapa inovasi dan kreativitas.

Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan mengatakan, pihaknya terus melakukan terobosan dan berbagai kreativitas yang mengarah pada kemajuan dunia pendidikan, terutama di bidang teknologi komputer dan bisnis. 

"Inovasi dan kreativitas yang digulirkan ITB STIKOM Bali, senantiasa tidak pernah surut dari waktu ke waktu," katanya kepada awak media, Rabu (9/2/2022).

Seiring dengan inovasi tersebut, imbuh Dadang, jumlah peserta didik di ITB STIKOM Bali dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, sejalan dengan kebutuhan pasar. Dadang mengatakan, jumlah mahasiswa terdaftar yang sedang belajar saat ini adalah sekitar 6.500 orang, di mana 80 persen merupakan putra putri asal Bali. Sedangkan sisanya yang 20 persen berasal dari Jawa, Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua bahkan dari luar negeri.

Terkait masa tunggu alumni ITB STIKOM Bali dapat diserap dunia kerja, disebutkan rata-rata hanya memerlukan waktu 40 hari atau satu bulan lebih untuk segera masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha. Hal ini antara lain disebabkan oleh tingginya permintaan dari berbagai usaha dan industri akan kebutuhan tenaga TIK. Setiap hari ITB STIKOM Bali menerima permintaan tenaga kerja bidang TIK (kadang-kadang juga non TIK) rata-rata dari 3 perusahan, baik melalui surat, email, telpon, dan tidak jarang pula yang langsung datang ke kampus bahkan sampai dengan melakukan perekrutan di kampus.

Hal tersebut juga ditunjang dengan adanya bagian yang khusus menangani bimbingan karir baik bagi alumni maupun bagi para mahasiswa tingkat akhir yang tugas utamanya memberikan informasi, konsultasi maupun menyalurkan para alumni maupun mahasiswa memasuki dunia kerja atau dunia wirausaha, ujarnya.

Rektor Dadang mengungkapkan, ada dua fenomena yang menarik yakni sebuah BUMN yang sudah 3 tahun berturut-turut datang ke kampus untuk mencari 1.000 orang sarjana komputer dan selalu tidak terpenuhi, dan juga dari salah satu intansi penegak hukum yang datang untuk menginformasikan bahwa sudah 3 tahun berturut-turut formasi ASN/PNS-nya yang bidang IT tidak memenuhi kuota, sedangkan untuk bidang/jurusan/prodi lain selalu membludak.

Sampai saat ini ITB STIKOM Bali telah bekerja sama dengan 199 mitra dari kalangan pemerintah, BUMN, industri, dan perbankan. “Sekarang ini kami akan melakukan MoU dengan puluhan media dan juga dengan 1 bank serta 1 yayasan dari Ubud yang concern dengan budaya yang dikolaborasikan dengan teknologi informasi,” kata Dr Dadang.

 

ITB STIKOM Bali kini telah memiliki dua fakultas yakni Fakultas Informatika dan Komputer dengan tiga Program Studi, yakni Sistem Informasi, Sistem Komputer dan Teknologi Informasi (semua S1) dan ada tambahan 2 program dua gelar yakni dengan Help University di Kuala Lumpur dan dengan Binus University di Jakarta, serta Fakultas Bisnis dan Vokasi dengan dua Program Studi yakni Bisnis Digital (S1) dan Manajamen Informatika (D3). Untuk Program Magister Komputer (S2) kini sedang dalam proses pengurusan izin dari Ditjen Dikti Ristek  

 

Ada lagi terobosan kerja sama yang dilakukan yakni Program Internship atau magang secara daring dengan Lithan Edu Class Singapore yang dikaitkan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Perlu kami uraikan pada kesempatan yang berbahagia ini bahwa program kerja sama dengan Singapura telah mulai pada tanggal 4 Oktober 2021 lalu dengan peserta sekitar 100 orang, di mana para mahasiswa akan disalurkan magang pada tahun kedua sampai dengan tahun keempat dengan mendapatkan uang saku sampai dengan Rp100 juta per 3 tahun atau Rp33 juta per tahun atau sekitar Rp 2.750.000,00 per bulan, dan biaya kuliah ditanggung oleh perusahaan tempat magang,” ucapnya.

 

Dikatakan, ada 2.000-an perusahaan berskala internasional yang berkantor di Singapura telah siap menerima magang online dari seluruh mahasiswa ITB STIKOM Bali. Saat ini sedang dibuka proses pendaftaran batch 2 sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2022.

 

Terobosan lainnya ialah program kuliah sambil magang atau kerja ke Jepang. Saat ini 15 orang mahasiswa sedang magang ke Jepang dan 5 orang lagi menunggu pemberangkatan karena visa magang yang belum dibuka. Para mahasiswa yang sedang ngantri untuk diproses penempatan ke Jepang baik untuk kuliah sambil magang atau kerja mencapai 200 orang.

Terobosan ITB STIKOM Bali,  Kuliah Sambil Magang Kerja di Luar Negeri

  • Home
  • 2022
  • Februari
  • 9
  • Terobosan ITB STIKOM Bali, Kuliah Sambil Magang Kerja di Luar Negeri

DENPASARHEADLINES

Terobosan ITB STIKOM Bali, Kuliah Sambil Magang Kerja di Luar Negeri

9 Februari 2022091

  •  
  •  
  •  
  •  

Denpasar, LenteraEsai.id – Inovasi dan kreativitas yang digulirkan ITB STIKOM Bali, senantiasa tidak pernah surut dari waktu ke waktu. 

Sejak bertransformasi dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer menjadi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali yang disebut dengan ITB STIKOM Bali, perguruan tinggi ini terus melakukan beberapa inovasi dan kreativitas.

Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan kepada pers di Denpasar, Rabu (9/2), mengakui bahwa pihaknya terus melakukan terobosan dan berbagai kreativitas yang mengarah pada kemajuan dunia pendidikan, terutama di bidang teknologi komputer dan bisnis. 

Seiring dengan itu, jumlah peserta didik di ITB STIKOM Bali dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, sejalan dengan kebutuhan pasar. Dr Dadang mengatakan, jumlah mahasiswa terdaftar yang sedang belajar saat ini adalah sekitar 6.500 orang, di mana 80 persen merupakan putra putri asal Bali. Sedangkan sisanya yang 20 persen berasal dari Jawa, Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua bahkan dari luar negeri.

Disinggung soal masa tunggu alumni ITB STIKOM Bali dapat diserap dunia kerja, disebutkan rata-rata hanya memerlukan waktu 40 hari atau satu bulan lebih untuk segera masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha. Hal ini antara lain disebabkan oleh tingginya permintaan dari berbagai usaha dan industri akan kebutuhan tenaga TIK. Setiap hari ITB STIKOM Bali menerima permintaan tenaga kerja bidang TIK (kadang-kadang juga non TIK) rata-rata dari 3 perusahan, baik melalui surat, email, telpon, dan tidak jarang pula yang langsung datang ke kampus bahkan sampai dengan melakukan perekrutan di kampus.

Hal tersebut juga ditunjang dengan adanya bagian yang khusus menangani bimbingan karir baik bagi alumni maupun bagi para mahasiswa tingkat akhir yang tugas utamanya memberikan informasi, konsultasi maupun menyalurkan para alumni maupun mahasiswa memasuki dunia kerja atau dunia wirausaha, ujarnya.

Rektor Dadang mengungkapkan, ada dua fenomena yang menarik yakni sebuah BUMN yang sudah 3 tahun berturut-turut datang ke kampus untuk mencari 1.000 orang sarjana komputer dan selalu tidak terpenuhi, dan juga dari salah satu intansi penegak hukum yang datang untuk menginformasikan bahwa sudah 3 tahun berturut-turut formasi ASN/PNS-nya yang bidang IT tidak memenuhi kuota, sedangkan untuk bidang/jurusan/prodi lain selalu membludak.

Sampai saat ini ITB STIKOM Bali telah bekerja sama dengan 199 mitra dari kalangan pemerintah, BUMN, industri, dan perbankan. “Sekarang ini kami akan melakukan MoU dengan puluhan media dan juga dengan 1 bank serta 1 yayasan dari Ubud yang concern dengan budaya yang dikolaborasikan dengan teknologi informasi,” kata Dr Dadang.

 

ITB STIKOM Bali kini telah memiliki dua fakultas yakni Fakultas Informatika dan Komputer dengan tiga Program Studi, yakni Sistem Informasi, Sistem Komputer dan Teknologi Informasi (semua S1) dan ada tambahan 2 program dua gelar yakni dengan Help University di Kuala Lumpur dan dengan Binus University di Jakarta, serta Fakultas Bisnis dan Vokasi dengan dua Program Studi yakni Bisnis Digital (S1) dan Manajamen Informatika (D3). Untuk Program Magister Komputer (S2) kini sedang dalam proses pengurusan izin dari Ditjen Dikti Ristek  

 

Ada lagi terobosan kerja sama yang dilakukan yakni Program Internship atau magang secara daring dengan Lithan Edu Class Singapore yang dikaitkan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Perlu kami uraikan pada kesempatan yang berbahagia ini bahwa program kerja sama dengan Singapura telah mulai pada tanggal 4 Oktober 2021 lalu dengan peserta sekitar 100 orang, di mana para mahasiswa akan disalurkan magang pada tahun kedua sampai dengan tahun keempat dengan mendapatkan uang saku sampai dengan Rp100 juta per 3 tahun atau Rp33 juta per tahun atau sekitar Rp 2.750.000,00 per bulan, dan biaya kuliah ditanggung oleh perusahaan tempat magang,” ucapnya.

 

Dikatakan, ada 2.000-an perusahaan berskala internasional yang berkantor di Singapura telah siap menerima magang online dari seluruh mahasiswa ITB STIKOM Bali. Saat ini sedang dibuka proses pendaftaran batch 2 sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2022.

 

Terobosan lainnya ialah program kuliah sambil magang atau kerja ke Jepang. Saat ini 15 orang mahasiswa sedang magang ke Jepang dan 5 orang lagi menunggu pemberangkatan karena visa magang yang belum dibuka. Para mahasiswa yang sedang ngantri untuk diproses penempatan ke Jepang baik untuk kuliah sambil magang atau kerja mencapai 200 orang

 

Para mahasiswa yang menjalankan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kemenristekdikbud adalah: Pertukaran mahasiswa dengan STT Bandung sebanyak 30 orang, pertukaran mahasiswa dengan kampus lain yang dibiayai kementerian sebanyak masing-masing 20 orang (inbond dan outbond), Program Kampus Mengajar sebanyak 8 orang, program Studi Independent sebanyak 10 orang, sedang program pemagangan 23 orang.

 

Rektor Dadang menyebutkan, ITB STIKOM Bali juga memiliki bagian Inkubator Bisnis, Inkubator Bisnis STIKOM Bali, Unit Unggulan Membentuk Calon Technopreneur Masa Depan Bentukan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali.

Inkubator bisnis STIKOM Bali sebagai salah satu penggerak dalam pengembangan ekosistem usaha di Bali sudah banyak berkontribusi dalam pengembangan usaha-usaha rintisan berbasis teknologi informasi. Program pendampingan yang dilaksanakan dirancang sedemikian rupa dari tahap pra-inkubasi, inkubasi, hingga pascainkubasi sehingga mampu memberikan pelayanan sesuai fase pengembangan usaha peserta.

Di akhir tahun 2021 ini, ITB STIKOM Bali kembali menjadi PTS No. 1 dari 161 PTS di Bali Nusra berdasarkan Webometrics Rangkingof World Universities, ujarnya, mengungkapkan. (Pbm5)


TAGS :

Komentar