Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Apresiasi Pengabdian Prof. Dr. A A Bagus Wirawan, S.U., Prodi Sejarah FIB Unud Terbitkan Buku

Apresiasi Pengabdian Prof. Dr. A A Bagus Wirawan, S.U., Prodi Sejarah FIB Unud Terbitkan Buku

Denpasar, PorosBali.com- Mengapresiasi pengabdian Prof. Dr. A. A Bagus Wirawan, S.U. sebagai intelektual kampus, Prodi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB UNUD) menerbitkan buku untuk menandai purnabhakti Guru Besar Ilmu Sejarah Prof. Dr. AA Bagus Wirawan, S.U. yang berjudul “Benang Merah Revolusi dan Historiografi Kekinian” disunting oleh dosen dan alumnus Dr. I Wayan Tagel Eddy, M.S. dan Slamat Trisila, M.Si.

Buku purnabhakti ini memuat 20 artikel karya dosen sejarah FIB UNUD dan perguruan tinggi lainnya serta institusi seperti dari Yogya, Bandung, dan Surakarta. Dalam Kata Pengantar-nya, Dekan FIB UNUD Dr. Made Sri Satyawati, S.S, M.Hum menyambut baik kehadiran buku ini karena mengandung gagasan baru, pandangan kritis, dan berkaitan dengan pemikiran ilmiah sejarah dan humaniora.

“Buku ini untuk mengapresiasi pengabdian Prof. AA Bagus Wirawan atas jasa beliau sebagai intelektual kampus, sejarawan, mantan Dekan FIB, dan Koprodi Doktor Kajian Budaya,” tulis Dekan FIB.

Buku ini diprakarsai oleh Koprodi Sejarah FUB UNUD, Dr. I Nyoman Sukiada, M.Hum menyampaikan bahwa Prof. AA Bagus Wirawan telah mengabdi dan berjasa membesarkan Prodi Sejarah FIB UNUD. Dalam Pengantarnya, Dr. Nyoman Sukiada menulis: “Selain itu, Prof Wirawan telah menghasilkan banyak karya tulis dalam disiplin sejarah yang merupakan warisan yang tidak ternilai yang telah menjadi inspirasi bagi penerus sejarawan dan mahasiswa sejarah,” tulis Dr. Sukiada.

Prof. Dr. AA Bagus Wirawan, S.U. lahir tahun 1948 di Klungkung. Pendidikan S-1, S-2, dan S-3 bidang Sejarah semuanya ditempuh di Universitas Gajah Mada. Gelar Doktor di bidang Ilmu Sejarah diraih tahun 2008. Beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar Sejarah FIB UNUD tahun 2009. Artikel dalam buku ini membahas berbagai topik dan sudut pandang, seperti “İslam di Lombok” karya I Ketut Ardhana, “Melihat Rote: Pulau Terdepan Indonesia Paling Selatan” karya Nuryahman, “Seks dalam Jaring Simbolis dan Kekuasaan Masyarakat Bali pada Pertengahan Akhir Abad XIX dan Awal Abad XX”, dan “Dari Kota Modern ke Kota Budaya: Seabad Pencitraan Kota Denpasar 1910-an – 2020-an” karya I Nyoman Darma Putra.

Menurut rencana, buku yang diterbitkan bersama oleh penerbit Pustaka Larasan dan Prodi llmu Sejarah FIB UNUD akan diluncurkan dalam acara diskusi dalam waktu dekat. (Pbm5)

Sumber:http://www.unud.ac.id


TAGS :

Komentar