Presiden Jokowi Diminta Tugaskan Kembali Tri Handoko Sebagai Dirjen Bimas Hindu
- 26 Desember 2021
- Info & Peristiwa
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Kisruh pencopotan Dirjen Bimas Hindu memantik Paiketan Krama Bali untuk bersikap. Presiden RI, Joko Widodo dimohon memberikan kesempatan kembali kepada Dr. Tri Handoko Seto, S.Si, M.Sc., untuk bertugas sebagai Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI. Permohonan tersebut didasarkan kepada kinerja dan prestasi Tri Handoko Seto selama menjabat sebagai Dirjen Bimas Hindu. Permohonan ini sesuai aspirasi yang berkembang di kalangan umat Hindu sebagaimana menjadi materi diskusi di internal Paiketan Krama Bali selama beberapa hari terakhir semenjak tersiarnya khabar pencopotan Tri Handoko Seto dari jabatan Dirjen Bimas Hindu.
Ketua Umum Paiketan Krama Bali, Ir. AA. Putu Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc. Ph.D. didampingi Bendahara Umum, Ir. A.A. Ketut Sujana, MBA , Pembina Humas dan Publikasi, Drs. I Gede Ricky Sukarta; Ketua Divisi Parahyangan Ir. Ketut Darmika; Ketua Panitia Mahasabha, Dr. Ir. I Wayan Jondra, M.Si., dan Direktur Eksekutif Paiketan Ir. Nyoman Merta, M.I.Kom., saat menjawab pertanyaan awak media dalam jumpa pers di Denpasar, (25/12/2021).
Sementara itu sebagaimana diketahui bahwa Paiketan Krama Bali, sejak berdiri pada 1 Juni 2017 dan resmi berbadan hukum per 2 Pebruari 2018 berdasarkan Akte Notaris Dr. I Made Pria Dharsana, S.H, M.Hum., memang kerap memberikan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, pendidikan, dan hankam. Berbagai masukan dari Paiketan terbukti menjadi dasar bagi pemerintah Bali dalam menyusun program pembangunan Bali.
Berbagai even besar yang pernah dihasilkan oleh Paiketan Krama Bali adalah Lomba Arjuna Digital I (2018) yang berhadiah total Rp100 juta. Lomba Dharma Wacana dan Konten Tik Tok Nasional IV Tahun 2021 berjalan dengan sukses dengan hadiah total Rp100 juta bekerjasama dengan Dirjen Bimas Hindu. Even besar lainnya adalah Suksma Bali sejak 2018 yang melibatkan berbagai stakeholders pariwisata, pendirian LBH Paiketan Krama Bali tahun 2019 dan diresmikan pada 11 Juli 2020.
Paiketan yang terdiri dari para tokoh dan pimpinan organisasi di Bali juga aktif mengawal program pembangunan pemerintah Provinsi Bali.
Visi Paiketan Krama Bali adalah menjadi wadah pemersatu Krama Bali untuk mencapai Jagadhita berdasarkan filosofi Tri Hita Karana (keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan). Visi wujudkan melalui beberapa misi yakni : 1. Meningkatkan Sraddha Bhakti Krama Bali; 2. Menjaga Taksu dan kesucian Bali; 3. Memperkuat jati diri Krama Bali melalui semangat persaudaraan, gotong royong, parasparos sarpanaya, sagilik saguluk salunglung sabayantaka; 4. Mewujudkan kemandirian dan martabat Krama Bali berdasarkan Satyagraha, Swadesi dan Tri Kaya Parisudha; 5. Menggali, melestarikan dan memberdayakan warisan alam dan budaya Bali; 6. Melakukan pengendalian dalam pemanfaatan warisan alam dan budaya Bali;
Mahasabha Pertama
Ketum Agung Suryawan mengatakan, untuk pertama kalinya Paiketan Krama Bali menggelar Mahasabha pada Minggu, 26 Desember 2021.
Menurutnya, Mahasabha yang merupakan amanat AD./ART Paiketan akan mengagendakan laporan pertanggungjawaban pengurus masa bhakti 2017-2021, penyusunan program kerja 3 tahun ke depan dan pemilihan pengurus baru.
Terkait dengan Mahasabha, Ketua Panitia Mahasabha, Wayan Jondra menambahkan, masa pandemi ini, alam telah memaksa krama Bali berubah dari sisi sosial budaya dan agama, yang akan berdampak kepada ketahanan dan eksistensi krama Bali.
Menurutnya, dipandang perlu Mahasabha ini dirangkai Seminar Nasional dengan thema : Ketahanan dan Eksistensi Krama Bali di Masa Pandemi. Mahasabha diharapkan berdampak bagi internal Paiketan Krama Bali maupun kepada Krama Bali sendiri.
“Secara individual anggota Paiketan Krama Bali merupakan bagian dari krama Bali, sehingga dipandang perlu secara aktif berkontribusi kepada Krama Bali secara umum. Hasil-hasil mahasabha ini akan memberikan arah jalannya organisasi Paiketan kedepannya dan menjadi rekomendasi bagi pihak terkait lainnya,” ujar Jondra.
Ditambahkan, Mahasabha I Paiketan Krama Bali mengusung tema : Ketangguhan dan Existensi Krama Bali di Masa Pandemi. Mahasabha ini akan dirangkai dengan pelaksanaan Seminar Nasional dengan topik dan pembicara sebagai berikut: (1) “Meningkatkan Imunitas Krama Bali dalam Menghadapi Wabah” oleh pemateri : Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Sp.JP. (2).
“Partisipasi Krama Bali dalam Pemanfaatan Listrik & Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan” oleh pemateri : General Manager PLN UID Bali; (3) “Roadmap Green Energy Bali” oleh pemateri : Prof. Ir. Ida Ayu Dwi Giriantari, M.Eng.Sc,Ph.D., dan “Eksistensi Krama Bali dalam Perekonomian UMKM dan Pertanian di Masa Pandemi dan Pasca Pandemi oleh pemateri : Prof. Dr. I Wayan Ramanta, S.E, M.M, Ak. Mahasabha yang akan digelar di Balai Desa Adat Kedonganan, Kuta, Badung ini dibuka oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
“Kunjungan Gubernur Koster ke Kedonganan akan dimanfaatkan oleh para Prajuru Desa Adat Kedonganan untuk meninjau proyek percontohan pengelolaan sampah berbasis sumber di wilayah Desa Adat Kedonganan. Bendesa Adat Kedonganan,” pungkas Dr. I Wayan Mertha, M.Si. (Pbm6)
Komentar