Ikawangi Dewata Prov. Bali Gelar Gandrung Sewu Nusantara, Persembahan 250 Tahun Banyuwangi
- 19 Desember 2021
- Seni Budaya
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Turut memeriahkan Hari Jadi ke-250 tahun Banyuwangi, Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Dewata Bali menggelar pertunjukkan tari Gandrung di halaman timur Monumen Perjuangan Masyarakat Bali, Bajra Sandhi, Renon Denpasar, Minggu (19/12/2021).
Pementasan Tari Gandrung yang bertema "Gandrung Sewu Nusantara" melibatkan 35 orang penari yang merupakan warga Banyuwangi tinggal di Bali.
"Ini merupakan persembahan kami yang ada di Bali untuk Banyuwangi yang memasuki usia 250 tahun," ujar Ketua Umum Ikawangi Dewata Provinsi Bali Agustinus Wijaya.
Lebih lanjut Agustinus mengatakan di masa pandemi covid-19 saat ini, pihaknya bisa menggelar pertunjukkan tari Gandrung. Ini tidak terlepas dari hubungan yang baik antara Ikawangi Dewata dengan Pemerintah Provinsi Bali. Pertunjukkan dilaksanakan dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat.
"Terima kasih Bapak Gubernur Bali, Pemerintah Provinsi Bali, Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, Pengelolan Monumen Bajra Sandhi, Kepolisian, Satpol PP yang sudah memberikan ijin dan membantu kelancaran acara kami ini," jelasnya didampingi Sekjen Ikawangi Dewata, Istiyono.
Di tengah ekonomi sulit masa pandemi covid-19, imbuh Agustinus, pertunjukkan Gandrung Sewu Nusantara ini menjadi bukti kepada internasional bahwa Bali nyaman dikunjungi.
"Bali aman-aman saja dan nyaman dikunjungi. Namun protokol kesehatan harus diterapkan dengan ketat. Semoga perekonomian Bali cepat pulih karena sangat mengandalkan sektor pariwisata," ucap Agustinus seraya mengatakan saat ini puluhan ribu warga Banyuwangi tinggal di Bali, namun yang tercatat aktif sebanyak 15.000-an. Ia mengatakan Ikawangi Dewata sangat kompak dengan semangat kebersamaan.
Istiyono menambahkan budaya adalah warisan yang ditinggalkan oleh leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.
"Karena dengan budaya tiada sekat diantara kita. Tiada sekat antara Bali, Banyuwangi. Dengan adanya pementasan budaya ini mereka bisa menikmati semua," tandas Istiyono.
Menurut Istiyono, menjaga NKRI harus dimulai dari budaya, tepatnya budaya Nusantara.
Terselenggaranya pementasan Gandrung Sewu Nusantara merupakan inisiasi Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi serta tidak terlepas fasilitasi Anak Agung Ngurah Agung dari Puri Gerenceng. Menurutnya hal ini karena baiknya hubungan puri-puri yang ada di Bali dengan Ikawangi.
"Hubungan puri-puri di Bali dengan warga Ikawangi, ayo mari kita umat beragama saling bahu-membahu, saling bantu-membantu gimana kita menjaga agar pariwisata Bali aman, terkendali dan baik kembali pulih," ujar Ngurah Agung.
Kedepannya, Ngurah Agung berencana menggelar pertunjukkan antara puri-puri dengan Ikawangi berupa Seribu Pecut berkolaborasi dengan Tari Gandrung.
"Kita masih nego-nego dengan beliau semoga segara bisa dilaksanakan," pungkas Ngurah Agung.
Sebelum pentas di Bajra Sandhi, para penari juga melakukan pengambilan gambar atau perekaman di halaman Kantor DPRD Provinsi Bali.
Pementasan Gandrung Sewu Nusantara ini bisa disaksikan dari berbagai kota di Indonesia dan dunia yaitu Batam, Hongkong, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Jakarta, Bali, Balikpapan, Jambi, Medan, Mamuju Tengah, Jember, Kupang, Nabire, Sorong, Surabaya, Kendari, Banjarmasin, Tarakan dan Mimika. (Pbm6)
Komentar