Jaya Negara Hadiri Upacara Pakelem Agung Pamahayu Jagat di Pantai Matahari Terbit
- 04 November 2021
- Seni Budaya
- Denpasar
Denpasar, PorosBali.com- Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Upacara Pakelem Agung Pamahayu Jagat yang dilaksanakan Puri Agung Tegal Denpasar di Pantai Matahari Terbit bertepatan dengan Rahina Sugihan Jawa nemoning Tilem sasih Kalima, Kamis (4/11). Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Panglingsir Puri Kesiman, AA Ngurah Gede Kusuma Wardana, Perwakilan Puri se-Kota Denpasar, Ketua PHDI Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, serta undangan lainya.
Seluruh rangkaian acara berlangsung lancar dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat. Suara gambelan, kidung, topeng wali dan wayang lemah menambah khidmat pelaksanaan upacara yang dipuput tiga sulinggih. Yakni Ida Pedanda Griya Manggis Bangli, Ida Pedanda Buda Pejeng Aji Batuan, dan Sri Bhujangga Giri Kesuma Angkling Gianyar.
Manggala Karya, Agung Manik Danendra disela upacara mengatakan, Upacara Pakelem Agung Pemahayu Jagat ini merupakan wujud nyata peran aktif Puri Agung Tegal Denpasar dalam menjaga keseimbangan jagat Bali. Hal ini lantaran saat ini Bali dan seluruh dunia masih dilanda pandemi Covid-19.
“Upacara Karya Pakelem Agung Pemahayu Jagat merupakan wujud nyata peran aktif Puri Agung Tegal Denpasar dalam menjaga keseimbangan jagat Bali,” ujarnya
Manik Danendra mejelaskan, upacara ini memiliki tujuan untuk menjaga keseimbangan dan kerahayuan Bali sesuai dengan konsep Tri Hita Karana. Sehingga kedepanya dengan keseimbangan alam ini Bali dapat lepas dari Pandemi Covid-19 dan perekonomian dapat tumbuh kembali.
“Harapan kami tentu ini menjadi momentum dalam menjaga keseimbangan dan kerahayuan Bali dengan konsep Tri Hita Karana, sehingga pandemi Covid-19 dapat segera diatasi dan perekonomian dapat pulih kembali,” terangnya
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara megucapkan terimakasih atas pelaksanaan Upacara Karya Pakelem Agung Pemahayu Jagat oleh Puri Agung Tegal Denpasar ini. Pelaksanaan upacara ini tentunya sangat tepat sesuai dengan momentum Sugihan Jawa dan Tilem Kalima yang bermakna penyucian atau menetralisir aura negatif alam semesta. Sehingga keseimbangan alam semesta di Bali dapat terwujud.
“Ini merupakan sebuah wujud peningkatan sradha bhakti umat, dan kami menyampaikan terimakasih, semoga apa yang menjadi harapan kita bersama berkenaan dengan pemulihan Bali, dimana agar masyarakatnya dapat beraktifitas kembali dan perekonomian dapat pulih kembali,” ujar Jaya Negara. (Pbm2)
Komentar