Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Pelaku Perjalanan Dominasi Kasus Positif Covid-19 di Denpasar

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai

Denpasar, PorosBali.com- Satgas Covid-19 melakukan pendataan terkait kasus positif Covid-19 yang melonjak di Kota Denpasar.


Dari pendataan tersebut, diketahui, sebagian besar pasien positif Covid-19 merupakan pelaku perjalanan maupun pendatang yang baru balik dari mudik.


Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Selasa, 22 Juni 2021.


Ia mencontohkan kasus yang terjadi di Pemecutan Kaja, dari 19 kasus positif, sebanyak 12 kasus merupakan masyarakat yang baru pulang dari mudik.


“Di Renon juga, dari 10 kasus, semuanya pelaku perjalanan yang baru balik dari luar daerah. Kesiman Kertalangu, dari 7 kasus, 6 orang merupakan pelaku perjalanan yang baru datang,” kata Dewa Rai.


Dengan meningkatnya kasus ini, pihaknya berharap agar penjagaan di pintu pintu masuk  diperketat.


Dimana semua masyarakat yang masuk Bali harus diperiksa dengan ketat.


“Jangan sampai ada yang lolos tanpa membawa hasil rapid test negatif, maupun genose,” katanya.


Pihaknya juga menggencarkan pelaksanaan tracing dan testing untuk menekan penyebaran.


Dimana setiap satu orang yang positif dilakukan tracing kepada minimal 20 orang yang pernah kontak erat.


Sehingga dengan demikian, kasus segera terdeteksi dan tidak menyebar ke warga lainnya.


“Dengan terdeteksi lebih dini, yang bersangkutan bisa langsung kami isolasi, dan tidak berpotensi menularkan kasus positif Covid-19,” katanya.


Dewa Rai meminta masyarakat untuk lebih meningkatkan protokol kesehatan.


Dan jika tak ada kepentingan yang mendesak agar menunda bepergian ke daerah yang saat ini kasusnya sedang tinggi.


“Kalau tidak ada kepentingan mendesak, kami mohon agar menunda perjalanan ke luar daerah karena di luar utamanya di Jawa kasus sedang tinggi,” katanya.


Apalagi varian baru Covid-19 juga ditemukan di daerah Jawa yang berpotensi memiliki penyebaran yang lebih cepat. (Pbm2)


TAGS :

Komentar