Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Kaum Milenial Apresiasi Upaya PDI Perjuangan Bali dalam Pelestarian Busana Adat Bali

Koordinator Lomba Desain Kreasi Busana Adat ke kantor pakem Bali, Ni Wayan Sari Galung

Denpasar, PorosBali.com- Pelestarian budaya Bali ditengah perkembangan teknologi saat ini mendapat apresiasi kalangan generasi muda atau milenial. Pasalnya, dengan perkembangan teknologi justru memotivasi generasi muda untuk berkreasi dalam melestarikan warisan budaya para leluhur. 

Hal ini disampaikan sejumlah generasi muda terkait Lomba Desain Kreasi Busana Adat ke kantor pakem Bali, yang diselenggarakan oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali. 

Disela-sela acara Dialog Interaktif Lomba Desain Kreasi Busana Adat ke kantor pakem Bali Minggu (9/5/2021), Ni Putu Nirmala Dewi Widhiasih, yang meraih Juara 1 dalam lomba ini menyampaikan apresiasinya karena dengan berkompetisi disain dan kreasi akan dapat membangkitkan semangat kaum milenial untuk melestarikan busana adat Bali yang sudah dikenal menarik oleh wisatawan mancanegara. 

"Wisatawan sudah mengenal busana adat Bali sebagai busana yang santun dan menarik. Sehingga sebagai generasi penerus bangsa sudah saatnya kami menjaga dan melestarikannya," ujar mahasiswi Univ. Udayana ini seraya mengatakan lomba disain dan kreasi menjadi ajang kompetensi untuk melahirkan disainer dan kreator muda yang lebih inovatif. 

 

Hal senada disampaikan I Putu Yosa Rio Saputra. Ia mengaku ikut lomba untuk mengetahui kemampuannya dalam hal berkreasi terkait busana adat Bali. Ini menjadi bagian dari upayanya turut serta menjaga warisan budaya khususnya busana adat Bali. 

"Saya termotivasi untuk membuat disain yang terbaik. Saya yakin peserta lain juga begitu. Membuat disain inilah upaya kami bagaimana busana adat Bali dengan keragamannya menjadi salah satu identitas Bali," ucap siswa asal Kintamani  yang mengenyam pendidikan di SMKN 4 Bangli. 

Sementara Ni Luh Sri Utami mengaku banyak manfaat mengikuti lomba ini. Terpenting, menurutnya adalah busana adat Bali tetap menarik dimata generasi muda. Oleh karena itu ia berharap lomba disain dan kreasi yang digelar PDI Perjuangan Provinsi Bali agar dilaksanakan berkelanjutan.

"Dari sisi inovasi tentu lomba ini menambah semangat kaum milenial. Untuk sisi ekonomi menjadi bagian dan peluang industri kreatif khususny disain," terang mahasiswi ISI Denpasar ini. 


Lomba Disain Kreasi Busana Adat ke kantor pakem Bali mendapat apresiasi seniman multitalenta Ni Putu Putri Suastini Koster. Istri Gubernur Bali ini menyebut pelestarian busana adat Bali yang beragam harus dilakukan dengan melibatkan kaum milenial selaku generasi penerus bangsa. 

"Lewat kreasi kaum milenial kita harapkan warisan budaya khususnya busana adat Bali akan terus terjaga dan lestari. Mari kita beri ruang yang lebih luas kepada mereka untuk berkreasi," jelas Putri Koster.

Lebih lanjut Putri Suastini Koster yang juga Ketua TP PKK Provinsi Bali serta Ketua Dekranasda Provinsi Bali menyampaikan salah satu ajaran Tri Sakti Bung Karno adalah berkepribadian dalam kebudayaan.
 
"Mari bersama-sama menjalankan surat edaran dan Peraturan Gubernur agar kita menggunakan busana adat Bali. Karena menurut Gubernur Koster, bila kita terlalu terlena dengan budaya budaya luar, lama- lama kita akan menjauh dengan apa yang diwariskan oleh panglingsir (pendahulu) kita," ujar Ny. Putri Koster. 

Kedepannya, pendamping orang nomor satu di Bali ini mengharapkan dalam berbusana adat Bali kita harus bisa menampilkan estetika, kearifan lokal, kesopanan, kesantunan yang tercermin di dalam tata busana adat Bali. 


Koordinator Lomba Desain Kreasi Busana Adat ke kantor pakem Bali, Ni Wayan Sari Galung menyampaikan terima kasih atas antusiasnya peserta dalam mengikuti lomba ini. 


Lomba ini, kata Sari Galung, serangkaian perayaan Hari Ulang Tahun PDI Perjuangan ke-48 yang bertemakan “Indonesia Berkepribadian Dalam Kebudayaan” sekaligus sebagai upaya memantapkan Implementasi Program Nangun Sad Kerthi Loka Bali. 


Menurut Sari Galung, hal ini sebagai tanggung jawab kader Partai dan simpatisan dalam mengimplementasikan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali No.79 tahun 2018 terkait penggunaan busana adat Bali sesuai etika dan estetika budaya Bali dan karakter bangsa, dan Surat Edaran Gubernur Bali No. 04 tahun2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Ikat atau Endek Bali.

"Sebagai Kader PDI Perjuangan, kami merasa bertanggung jawab untuk melestarikan Budaya Bali dan mensosialisasikan penggunaaan busana adat yang sesuai dengan pakem, dimana dalam pakem tersebut terkandung filosofi mendalam yang menjadi warisan serta tradisi para leluhur," terang politisi yang kini duduk di Komisi IV DPRD Provinsi Bali didampingi Ni Made Rahayuni, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tabanan.


Ditambahkannya, lomba ini juga memberikan kesempatan berkreasi pada generasi muda untuk menuangkan bakatnya walau dalam situasi pandemi dan dalam upaya meningkatkan kreativitas anak-anak sekolah dan mahasiswa, sekaligus melestarikan keragaman kebudayaan bangsa terutama busana adat pakem Bali secara berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam membangun karakter bangsa yang Berkepribadian dalam Kebudayaan. 


Lomba ini melibatkan 9 DPC PDI Perjuangan Kabupaten/Kota dengan total peserta 136 orang yang terdiri dari pelajar SMA/SMK dan mahasiswa yang meliputi Denpasar 40 peserta, Gianyar 29 Peserta, Singaraja 19 peserta, Badung 17 peserta, Bangli 13 peserta, Tabanan 10 peserta, Jembrana 4 Peserta,
Klungkung dan Karangasem masing-masing 2 peserta. 


Pemenang dalam lomba ini nantinya harus 
mengimplementasikan desain kreasinya dalam bentuk busana siap pakai dan rencananya akan diperagakan 
pada puncak peringatan bulan Bung Karno, Juni 2021 mendatang.


Para pemenang berhak atas hadiah uang tunai dan piagam penghargaan dan semua peserta mendapat piagam. Kegiatan Lomba terlaksana dengan Biaya gotong-royong kader PDI Perjuangan.

(Pbm5)


TAGS :

Komentar