Putu Parwata Berkunjung ke Kopi Veteran yang Dikelola Adian Napitupulu
Denpasar, PorosBali.com-
Ketua DPRD Badung Dr. Putu Parwata MK, M.M., Jumat (29/1/2021) berkunjung ke Kopi Veteran di Jalan Veteran Denpasar. Kedai kopi ini dikelola politisi PDI Perjuangan yang kini anggota Komisi VII DPR RI Adian Yunus Yusak Napitupulu, S.H.
Dia menilai, kedai kopi sangat tren di masyarakat terutama di kalangan muda. Mereka cenderung mencari tempat ngopi yang nyaman dilengkapi dengan berbagai fasilitas terutama wifi dan harga yang terjangkau. “Jika sudah begini, kedai kopi seperti Kopi Veteran ini dipastikan akan didatangi warga masyarakat sehingga bisnis seperti ini memiliki prospek yang cukup cerah,” tegasnya.
Sebagai Ketua DPRD Badung, Parwata menyatakan men-support masyarakat yang ingin membuka bisnis seperti ini, khususnya di Kabupaten Badung. Hal ini karena Badung merupakan salah satu daerah penghasil kopi sehingga bahan baku kopi baik robusta maupun arabika, sudah pasti ada masalah.
Kopi Veteran ini, menurutnya, bisa menjadi salah satu contoh bagi entrepreneur. Ini bisa menjadi motivasi yang begitu luar biasa di daerah. “Sebagai motivator, kami berharap Kopi Veteran ini maju terus untuk bisa membangkitkan ekonomi kreatif maupun UMKM dan mendorong generasi muda melakukan inovasi,” katanya.
Motivasi ini, ujarnya lagi, menjadi salah satu tugas pemerintah terutama untuk memberi ruang baru bagi masyarakat atau entrepreneur membuka ruang baru bagi generasi muda untuk berbisnis. “Kopi Veteran merupakan salah satu contoh yang bisa dilihat. Kopinya enak, penganannya enak, dan harganya pun enak. Ini yang mengejutkan,” tegasnya.
Dia juga berharap, nantinya kedai semacam ini bisa memberikan kontribusi pendapatan bagi pemerintah daerah. “Kalau ini berkembang, pajak restorannya akan masuk ke daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Adian Napitupulu yang ditemui di kedainya menyatakan salah satu keunggulan Bali adalah pariwisata. Namun saat ini pariwiisata sedang terpukul.
Bisnis kopi yang dilakoninya di Bali merupakan kepeduliannya terhadap Bali. Di saat pandemi melanda, dia mengaku merangkul sejumlah kawannya untuk membuka usaha di Bali. “Di saat pariwisata lesu akibat pandemi, Bali memerlukan investasi nyata, bukan sekadar kata-kata, untuk menggeliatkan ekonominya,” tegasnya.
Karena itu, berapa pun ada uang dikumpulin dan akhirnya sepakat membuka usaha di Bali. Apa pun itu, putar kembali ekonomi Bali. “Kehadiran investor yang paling tepat justru saat ini di saat pandemi melanda,” tegasnya.
Dia pun memastikan yang disasar adalah kaum menengah ke bawah. Tempat nyaman, harga terjangkau. Bukan berarti karena harga murah, lantas rasanya menjadi tidak enak. “Kami jamin walau harga terjangkau, rasa makanan dipastikan enak,” tegasnya (Pbm2)
Komentar