Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Berita Duka! Mantan Menbudpar I Gede Ardika Berpulang

Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata alm. I Gede Ardika (76)

Bandung, PorosBali.com- Kabar duka menimpa dunia pariwisata Indonesia, mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Kabinet Gotong Royong, I Gede Ardika (76) meninggal dunia, Sabtu(20/2/2021) pkl. 07.46 WIB di RS Boromeus, Kota Bandung, karena sakit yang dideritanya.

Ia pernah bertugas sebagai menteri sejak Kabinet Persatuan Nasional dirombak dengan masa kerja 9 Agustus 2001 s/d 20 Oktober 2004 di era Presiden Abdurahman Wahid dan Megawati Soekarno Putri.

Di sisi lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ikut berbelasungkawa atas kepergiannya. “Turut berduka atas meninggalnya Bapak I Gede Ardhika, Menteri Kebudayaan & Pariwisata periode 2000-2004. Terima kasih atas segala jasa yg telah diberikan untuk Bangsa ini, terutama dalam mengedepankan aspek budaya kita untuk meningkatkan sektor pariwisata & membuka lapangan kerja” cuit Sandiaga lewat akun twitter miliknya, Sabtu (20/2/2021).

Kepada wartawan Wagub Bali Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga membenarkan I Gede Ardika telah berpulang karena sakit.

“Nggih, tiyang sampun mendapat info yang pasti. Beliau sampun meninggal setelah sakit yang cukup lama,” ucap Wagub yang kerap disapa Cok Ace ini.

Sebelum wafat, ayah dari dua orang putri Luh Ariati dan Made Andriani dirawat intensif di rumah sakit akibat sakit yang telah lama dideritanya. Almarhum menyusul istrinya Dra. Ni Ketut Indriati yang telah mendahuluinya tahun 2017 lalu.

Drs. I Gede Ardika lahir di Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali dari pasangan I Made Arka dan Ni Made Sandat. Menyelesaikan pendidikan formal di tingkat dasar hingga atas di kota kelahirannya sendiri, Ardika menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung. Namun akibat kurangnya dana, darah seni yang mengalir deras di tubuhnya terpaksa mengalah dengan kondisi ekonomi dan Ardika terpaksa berhenti kuliah. Untungnya, kekurangan ini tidak lantas membuat pria Bali ini menyerah pada nasib, sebaliknya ia memilih garis nasib baru dengan berpindah sekolah pada Akademi Perhotelan Bandung.

Bermodal keseriusan dan ketekunan dalam belajar, Ardika berhasil menyelesaikan kuliah pada 1967 dengan predikat sangat memuaskan sekaligus menarik pihak akademi untuk mengangkatnya sebagai asisten dosen. Selama masa asistensi ini, pria kelahiran 1945 ini banyak memanfaatkan waktu luang untuk mempelajari Bahasa Inggris dan Perancis.

Merasa cukup bekal untuk melanjutkan impian seninya, Ardika mendaftar untuk kedua kalinya di Fakultas Seni Rupa ITB. Akan tetapi belum juga niatan tersebut kesampaian, impian untuk mengenyam pendidikan di universitas idaman kembali urung dilakoni. Hanya saja, kondisi kali ini lebih didasari kelebihan daripada kekurangan: Gede Ardika termasuk salah satu penerima beasiswa pemerintah untuk melanjutkan pendidikan manajemen perhotelan pada Institut Internasional Glion, Swiss.

Sepulang dari negara tersebut, Ardika langsung dipasang sebagai Kepala Seksi Pengajaran sekaligus dosen mata kuliah Housekeeping serta pendamping tenaga ahli dari Swiss di Akademi Perhotelan Nasional (APN). Berawal dari sini, karir suami Indriati ini beranjak naik khususnya setelah ia dilirik pemerintah pusat dan dipercaya mengampu jabatan sebagai Pelaksana harian Kepala Sub-Direktorat Perhotelan dan Penginapan, Ditjen Pariwisata Indonesia.

Karir I Gede Ardika mencapai puncak pada masa pemerintahan mantan Presiden Abdurrachman Wahid (almarhum) yang mempercayai keluasan pengetahuan dan pengalaman Ardika sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam jajaran kabinet Gus Dur. Kinerja dan pengalaman Gede Ardika juga menumbuhkan kepercayaan yang sama pada mantan Presiden Megawati Soekarnoputri untuk memilih Ardika kembali menduduki posisi yang sama dalam jajaran kementrian kabinet Mega.

Berikut profil dan karir dari I Gede Ardika

Nama Lengkap: Drs. I Gede Ardika Alias Gede Ardika alias Ardika
Agama: Hindu
Tempat: Sudaji, Kec. Sawan, Kab. Buleleng, Bali.
Tanggal Lahir: Kamis, 15 Februari 1945
Zodiak: Aquarius
Warga Negara: Indonesia
Ayah: I Made Arka
Ibu: Ni Made Sandat
Istri: Dra. Ni Ketut Indriati
Anak: Luh Ariati dan Made Andriani M

Pendidikan:

AKTA IV, IKIP Malang 1984.

STIA LAN, Bandung 1974-1977.

Manajemen Perhotelan, International Institute Glion, Swiss 1969-1972.

APN Bandung 1964-1967.

Jurusan Seni Rupa ITB 1963-1964.

SMPN 1 Singaraja, Bali 1960.

SMAN 1 Singaraja, Bali 1963.

SDN No 2 Singaraja, Bali 1957.

LEMHANNAS (dengan predikat Wibawa Seroja Nugraha) 1995.

SESPASUS 1992.

Karir

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, 2000-2004.

Waka Badan Pengembangan Pariwisata & Kesenian 2000.

Dirjen Pariwisata, Dep Parseni Bud 1998-2000.

Sekretaris Ditjen Pariwisata 1996-1998.

Ka. Pusdiklat, Dep Parpostel 1996-1998.

Kakanwil Dep. Parpostel Prop Bali 1991-1993.

Kabag. Perencanaan Ditjen Pariwisata 1988-1991.

Kepala Sub Bagian Direktorat Perhotelan & Penginapan Ditjen Pariwisata 1986-1988.

Pelaksana Tugas Kasub Direktorat Perhotelan & Penginapan Ditjen Pariwisata 1985-1986.

Anggota Komisi Pendidikan International Hotel Association 1974-1984

Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan & Pariwisata Nusa Dua Bali 1978-1985.

Pjs Direktur National Institute Bandung 1976-1978.

Dosen untuk mata kuliah Hotel Planing APN Bandung 1973-1976.

Pelaksanaan tugas Direktur National Hotel Institute Bandung 1973-1976.

Dosen mata kuliah Hause keeping APN Bandung 1972-1973.

Ka. Sekte Pengajaran APN Bandung 1972-1973.

Asisten Dosen untuk mata kuliah Restoran Operasional APN, Bandung 1968-1969.

Kepala Peraga, APN, Bandung 1968.

Penghargaan

Satya Lencana Pembangunan 1999.

Satya Lencana Karya Satya (XX) 1997.

Tahun 1998 Gede Ardika diangkat menjadi Direktur Jendral Pariwisata, Departemen Pariwisata Seni dan Budaya.

Wakil Kepala Badan Pengembangan Pariwisata dan Kesenian, 2000

Tahun 2000 ia diangkat menjadi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Persatuan Nasional.

Kemudian ia terpilih kembali menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam Kabinet Gotong Royong 2001-2004

(Pbm3)


TAGS :

Komentar