Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Tak Menyerah Saat Pandemi, Ny. Putri Koster Kagumi Etos Kerja Perempuan Bali

Ny. Putri Suastini Koster

Denpasar, PorosBali.com- Etos kerja perempuan Bali sangat luar biasa. Saat pandemic Covid-19 melanda, mereka tak patah semangat. Ketika dihadapkan pada pilihan, mereka siap banting stir. Yang hobinya menjahit atau memasak bahkan bisa  berjualan  secara online. Artinya, mereka tetap berjuang untuk bangkit. Hal itu diungkapkan, Ketua Tim Penggerak PKK provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, saat dialog virtual yang digelar RRI Singaraja, (Jumat (18/12).
Ia menilai, perempuan yang tinggal di perkotaan, dampak pandemic mungkin sangat terasa. Beda dengan mereka yang tinggal di  perdesaan dan sudah terbiasa sebagai petani. 
“Yang tinggal di desa sudah terbiasa menanam pisang, singkong, dll untuk kebutuhan hidup mereka sehingga ketika Covid-19 melanda, mereka  mengaku tidak terlalu merasakan,” tutur Putri Koster.
Hal itu ia dapati saat terjun ke masyarakat dalam kegiatan PKK. “Ketika turun ke masyarakat. Sesungguhnya tidak ada masyarakat yang mengeluh. Dari  mulai Maret sampai sekarang, mereka tetap berjuang,” imbuh Putri Koster. 
Seniman multitalenta ini berpandangan, pandemic jangan hanya dilihat sebagai musibah karena di balik itu, pasti ada hikmahnya. 
“Pandemi justru membuat kita menjadi lebih kreatif dan penuh inovasi. Sekarang banyak yang memanfaatkan media sosial untuk berjualan,” kata Pengagas Festival Seni Bali Jani ini. 
Sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Bali, ia sudah empat kali menggelar pameran. Saat ini, bersama IKM dan UMKM di Bali, bekerja sama dengan BPD Bali dan Balimal id, menggelar pameran di Art Centre secara offline dan online. Ia mengatakan, sangat takjum, karena jumlah omset sampai hari ini ( Jumat (18/12)  sudah mencapai Rp 1 Miliar lebih. 
Ia mengakui, peran perempuan memang sangat kompleks di saat pandemic. Selain sebagai seorang ibu RT, ia juga dituntut menjadi guru sekolah  untuk  anak-anaknya karena mereka harus belajar di rumah. Disamping itu juga, urusan dapur harus tetap mengepul, walaupun suami dirumahkan. 
Memang tantangan seorang ibu selalu ada. Seorang ibu harus mampu mendidik anaknya dengan baik dan menjadi anak yang suputra. Perempuan juga dapat berkarier di luar rumah tanpa melupakan tugas domestiknya. Inilah tugas seorang Ibu. Mereka harus bisa menjaga keluarga mereka dengan baik. 
“Kalau mereka bisa menjaga keluarganya artinya,  bangsa ini akan jaya karena keluarga adalah bagain terkecil dari suatu bangsa.  Anak-anak adalah aset bangsa yang harus dirawat masa depannya,” kata Putri Koster. 
Prof. Suryani menambahkan, anak-anak akan terlahir baik ketika pasutri sudah mempersiapkan diri mereka dengan baik saat menjadi orangtua, termasuk bagaimana nanti mereka akan mendidik anak-anak mereka. 
Sementara, Anggota DPRD Bali, Aries Suradnyana mengatakan, saat pandemi seperti sekarang,  para perempuan juga harus kreatif memanfaatkan media sosial dengan cara yang positif yakni berjualan online di market place. 
Sedangkan, Staf Khusus Kementerian PPPA, Putri Astrid mengatakan, saat ini, ada tugas khusus dari Presiden Jokowi agar Kementerian PPPA meningkatkan partisipasi kewirausahaan perempuan yang dinilai masih sangat rendah. (Pbm1)


TAGS :

Komentar